Muis Definisi Berita Nilai dan Kualitas Berita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Jurnalistik

Pada dekade 70-an hingga 80-an, istilah jurnalistik lebih mengarah pada kerja wartawan media cetak. Sementara sebutan untuk orang–orang yang bekerja sebagai wartawan media elektronik adalah reporter. Padahal sebenarnya sebutan wartawan dan reporter mempunyai arti yang sama. Setelah terjadi era booming televisi di Indonesia, orang tidak hanya mengasosiasikan istilah jurnalistik pada kerja media cetak tetapi mulai melirik kegiatan jurnalistik elektronik, baik televisi maupun radio. Sehubungan dengan itu definisi jurnalistik pun makin berkembang. Menurut Adinegoro 1 jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas–lekasnya agar tersiar seluas– seluasnya. Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu komunikasi 2 adalah suatu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau ulasan berita tentang peristiwa sehari–hari yang umum dan aktual dengan secepat–cepatnya. Menurut

A. Muis

3 , seorang pakar hukum komunikasi, definisi jurnalistik cukup banyak namun definisi–definisi tersebut memiliki kesamaan yang bersifat umum dan memasukkan unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu aktualitas. 1 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi:Teori dan Praktik Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2006 hlm. 47 2 Ibid. 3 Ibid.

B. Definisi Berita

Dalam pengertian umum, berita berarti kabar yakni pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain mengenai sesuatu hal atau kejadian. Pers barat mengartikan NEWS sebagai akronim dari North, East, West, dan South yang diartikan sebagai laporan dari mana-mana dan berbagai tempat di seluruh dunia. Pendapat tersebut tidak salah tetapi hanya merupakan definisi berita dari satu sudut pandang saja. Definisi berita menurut beberapa narasumber adalah : · Laporan tercepat dari suatu peristiwakejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. 4 · Fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca 5 · Berita adalah uraian tentang peristiwa fakta dan atau pendapat yang mengandung nilai berita dan yang sudah disajikan melalui media massa periodik. 6

C. Nilai dan Kualitas Berita

Tidak semua kejadian dan informasi yang beredar di masyarakat bisa dikategorikan menjadi sebuah berita. Untuk menentukan apakah suatu informasi bernilai berita atau tidak maka harus memuat tujuh nilai berita 7 sebagai berikut : 4 Mitchel V. Charnley dalam Asep Syamsul M. Romli SIP, Jurnalistik Praktis untuk pemula Bandung, Remaja Rosdakarya, 2003 hlm. 34 5 Dean M Lyle Spencer dalam Ibid. 6 JB Wahyudi, Jurnalistik Televisi, tentang dan sekitar siaran berita TVRI Bandung, Alumni, 1985 hlm. 27 7 Melvin Mencher, News reporting and writing Brown Benchmark, 1997 hlm. 58 1. Timeless : Event that are immidiate recent. Artinya, peristiwa yang baru–baru ini terjadi atau aktual. 2. Impact : Events that are likely to effect many people. Artinya, suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang banyak. 3. Prominence : Event involving well-known pepople or institutions . Artinya, suatu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi seseorang maupun lembaga. 4. Proximity : Events geographically or emotionally close to the reader, viewer or listener. Artinya, suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara geografis maupun emosional. 5. Conflict : Event that reflect clashes between people or institutions. Artinya, suatu kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat, atau lembaga. 6. The unsual : Events that deviate sharply from the expected and the experiences of everyday life. Artinya, suatu peristiwa yang tidak biasanya terjadi dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari-hari. 7. The currency : Events and situations that are being talked about Artinya, hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak. Selain tujuh nilai berita tersebut, Mitchel V. Charnley juga mengemukakan beberapa standar yang dipakai untuk mengukur kualitas berita 8 : 1. Accurate : All information is verified before used. Artinya, sebelum berita itu disebarluaskan harus dicek dulu ketepatannya. 2. Properly atributed : The reporter identifies his or her source of information. Artinya, semua saksi atau narasumber harus punya kapabilitas untuk memberikan kesaksian atau informasi tentang yang diberitakan. 3. Balanced and fair : All sides in a controversy are given. Artinya, bahwa semua narasumber harus digali informasinya secara seimbang. 4. Objective : The news writer does not inject his or her feeling opinion. Artinya, penulis berita harus objektif sesuai dengan informasi yang didapat dari realitas, fakta, dan narasumber. 5. Brief and Focused: The news story gets to the point quickly. Artinya, materi berita disusun secara ringkas, padat, dan langsung sehingga mudah dipahami. 6. Well written : Stories are clear, direct, interesting. Artinya, kisah beritanya jelas, langsung dan menarik. 8 Baksin. Op. Cit. hlm. 51

D. Jenis Berita Televisi