Keseluruhan proses dari jadwal liputan sampai editing biasanya sudah harus selesai pada pukul 16.00 WIB. Kemudian pada pukul 18.00-19.00 WIB
jam tayang mulai Maret 2008 berita-berita tersebut ditayangkan
live
dari studio 3 TVRI stasiun D.I Yogyakarta.
Mekanisme peran reporter Berita jogja pada dasarnya hampir sama dengan proses penyajian berita, tetapi tugas mereka hanya sampai pada tahap editing.
Penjabaran Mekanisme peran reporter Berita jogja berdasarkan hasil pengamatan penulis selama Kuliah Kerja Media adalah sebagai berikut :
a. Jadwal Liputan
Sedikit berbeda dengan stasiun televisi lain yang mengadakan rapat redaksi untuk menentukan dan membahas materi liputan, TVRI stasiun D.I
Yogyakarta hanya menggunakan jadwal liputan sebagai patokan dalam menentukan tugas reporter hari itu. Produser bekerjasama dengan Editor In Chief
menentukan jadwal liputan untuk reporter. Berdasarkan pengamatan penulis jadwal liputan biasanya sudah keluar sore hari sebelum pelaksanaan liputan
sehingga reporter bisa mempersiapkan beberapa hal seperti berikut : ·
Menentukan
angle
berita yang akan diambil ·
Menyiapkan materi yang berhubungan dengan berita tersebut ·
Menentukan pertanyaan – pertanyaan pokok ·
Merencanakan gambar dan
stock shot
yang diperlukan ·
Menghubungi narasumber jika memungkinkan Menurut redaktur Berita Jogja, Bpk. Zaenal Arifin, jadwal liputan tersebut
disusun berdasarkan beberapa sumber berita, yaitu:
· Media informasi lain televisi, radio, koran
· Press release
· Informasi dari masyarakat dan pihak yang terkait dengan berita tersebut.
Selain melakukan liputan berdasarkan jadwal liputan juga terdapat beberapa reporter di ruang redaksi untuk berjaga–jaga jika ada berita yang
sifatnya tidak terencana.
b. Liputan
Karena keterbatasan SDM, hampir semua reporter TVRI stasiun D.I Yogyakarta juga merangkap sebagai kamerawan. Sebelum memulai liputan
reporter diharuskan mengecek peralatan yang akan mereka bawa untuk menghindari terjadinya gangguan teknis pada properti yang digunakan saat terjun
ke lapangan. Peralatan yang digunakan oleh reporter adalah : ·
Kamera Panasonic MD 10000 ·
Microphone Selain kamera yang telah disediakan kantor, reporter juga kadang
menggunakan camcorder milik pribadi. Selain itu berdasarkan pengamatan selama mengikuti liputan, penulis tidak pernah melihat reporter membawa
tripod dikarenakan terlalu berat sehingga malah mengganggu kinerja reporter dalam memburu berita. Selain alat–alat tersebut reporter juga menggunakan
kendaraan roda dua sebagai sarana transportasi, tetapi jika lokasi liputan jauh maka mereka menggunakan mobil kantor.
Tiap reporter kadang tidak hanya meliput satu berita dalam satu hari, tetapi terkadang bisa dua sampai empat berita. Maka untuk efisiensi waktu ketika tiba
di lokasi peliputan, reporter harus membaca situasi terlebih dahulu untuk menentukan apakah mereka akan mengambil stok gambar atau mewawancarai
narasumber lebih dahulu. Mereka akan memilih untuk mencari
stock shot
dulu jika narasumber belum mempunyai waktu untuk melakukan
interview
, sebaliknya jika narasumber sudah siap maka
statement-
nya diambil baru kemudian mencari gambar untuk mendukung berita tersebut. Tapi jika lokasi liputan adalah sebuah
konferensi pers atau seminar, maka reporter akan lebih memfokuskan dalam mencari gambar karena data–data yang dibutuhkan sudah tersedia dalam
press release
Stand up
reporter hanya bersifat
Reporter On the Spot but Off the Screen
karena tidak memungkinkan bagi seorang reporter untuk
on screen
dan mengoperasikan kamera secara bersamaan. Materi pertanyaan masih berpedoman
pada rumus 5W + 1H dan pengembangan dari jawaban narasumber. Dalam melakukan wawancara reporter sering menggunakan bahasa Jawa untuk
membangun keakraban dengan narasumber. Selain menggali data dan mengambil
statement
dari narasumber, seorang reporter juga kadang melengkapi berita mereka dengan
vox pops
untuk mengetahui tanggapan masyarakat tentang suatu permasalahan. Setelah selesai wawancara, sebagian reporter juga meminta nomor
telepon narasumber karena jika ternyata data yang didapat masih kurang, mereka bisa mengkonfirmasikannya lagi kepada narasumber. Selain itu hal tersebut juga
berguna dalam menciptakan koneksi yang mungkin nantinya bisa bermanfaat dalam tugas liputan yang lain.
Hasil liputan seorang reporter kadang tidak hanya digunakan dalam Berita Jogja tetapi juga dalam YogyaWarta dan Jogja weekend karena ketiga program
tersebut merupakan produk divisi pemberitaan TVRI stasiun D.I Yogyakarta. Bahkan jika berita tersebut berskala nasional maka akan ditayangkan juga di
TVRI Nasional.
c. Penulisan Naskah