Hakikat Kemampuan Kajian Teori

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Kemampuan

Pada hakikatnya, manusia dilahirkan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Faktor keturunan, faktor keluarga, lingkungan bermain, dan lingkungan belajar membuat setiap individu tersebut berbeda. Setiap individu memiliki pola perpikir, bertindak, dan berperasaan yang berbeda. Selain itu, setiap individu juga memiliki kemampuan yang berbeda dalam melakukan segala aktivitas. Kemampuan seseorang dalam melangkah, berjalan, berlari, dan melompat pun memiliki kriterianya masing-masing. Perbedaan-perbedaan tersebut menjadi suatu ciri khas bagi para siswa dan atlet. Menurut kamus besar bahasa Indonesia 2008: 909, kemampuan berasal dari kata „mampu‟ yang berarti kuasa bisa, sanggup melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Faktor penting yang membentuk kemampuan individu secara keseluruhan antara lain faktor intelektual dan fisik. Pendapat lain dari Greenberg dan Baron 2003: 100 dalam Wibowo 2014: 93, kemampuan sebagai suatu kapasitas fisik dan mental dalam mewujudkan berbagai tugas yang dikerjakan. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda, namun dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Menurut Stephen dan Timothy 2013: 35, kemampuan intelektual adalah kapasitas untuk melakukan aktivitas mental seperti berfikir, penalaran, dan 10 memecahkan permasalahan guna mendapatkan hasil yang efektif. Sedangkan menurut Stephen dan Timothy 2013: 37 kemampuan fisik adalah kapasitas untuk melakukan aktivitas yang menggunakan stamina, kekuatan, ketangkasan, serta karakter yang sama. Kapasitas antar individu tentu berbeda dalam melakukan berbagai aktivitas atau pekerjaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan atau ability adalah suatu kesanggupan individu dalam berusaha menguasai suatu keahlian tertentu untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu aktivitas atau pekerjaan. 2. Lari Jarak Pendek Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan dasar yang dinamis dan harmonis seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Pada atletik nomor lari terbagi menjadi 3 jenis, yaitu lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Setiap jenis lari memiliki teknik dasar pelatihannya masing- masing. Lari jarak pendek juga dikenal dengan istilah lari sprint yang berarti lari dengan tolakan secepat-cepatnya. Pada lari sprint memfokuskan pada kecepatan. Hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari tiap otot diubah dan menjadi gerakan yang halus, lancar, dan efisien sehingga tercipta gerakan yang cepat atau kecepatan yang tinggi Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 33. Pengertian umum lari jarak pendek adalah lari dengan jarak tempuh antara 50 meter sampai dengan 400 meter. Atlet lari jarak pendek disebut sprinter, di mana seorang sprinter memiliki komposisi serabut otot cepat lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro, 11 dibandingkan dengan serabut otot lambat dengan kemampuan sampai 10 kali perdetik dalam vitro. Maka dari itu, seorang atlet pelari jarak pendek itu dilahirkan, bukan dibuat Eddy Purnomo dan Dapan, 2013 : 33. Francis X. Cretzmeyer, dkk 1969: 34 menyatakan “sprints are defined in this discussion as including all races in which the contestant runs at full speed over the entire distance on the flat ”. Lari cepat berarti setiap kontestan atau atlet lari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh. Menurut Eddy Purnomo dan Dapan 2013: 33 “kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus, lancar, dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tingg i”. Menurut Dikdik Zafar Sidik 2014: 2 komponen kecepatan speed merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk semua nomor lari sprint dan lari gawang. Dari berbagai penjelasan mengenai pengertian lari jarak pendek, dapat disimpulkan bahwa lari jarak pendek merupakan lari dengan jarak tempuh antara 50 meter sampai 400 meter yang memfokuskan pada kecepatan, di mana hasil kontraksi yang kuat serta cepat dari otot-otot menjadi gerakan yang sangat halus sehingga tercipta kecepatan yang tinggi. Teknik lari jarak pendek dibagi menjadi 3, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish. Tujuan dari lari jarak pendek adalah melakukan kecepatan secara horizontal dengan maksimal dan secepat-cepatnya yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan. Lari jarak pendek terdiri atas beberapa tahapan, yaitu tahap reaksi dan dorongan, tahap percepatan, tahap 12 transisi, tahap kecepatan maksimum, pemeliharaan kecepatan, dan finish Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 34. Pembelajaran lari jarak pendek adalah dengan latihan teknik dasar. Istilah gerak dasar lari jarak pendek sebenarnya lebih diutamakan pada gerak lari yang bervariasi dan disusun berdasarkan sistematika berbagai bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang sukar. Tahap teknik dasar lari jarak pendek bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang sistematis. Salah satu tahap teknik dasar lari jarak pendek adalah latihan dasar ABC yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar lari serta mengembangkan koordinasi gerak lari pada jarak pendek atau sprint Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 39. Latihan dasar ABC lari jarak pendek yaitu sebagai berikut: 1 Latihan Pergelangan Kaki Angkling Drill Berjalan dengan mengangkat tumit hingga seolah seperti berjalan jinjit angkat tumit secara bergantian. Gerakan yang dihasilkan seperti berlari karena tetap ada saat melayang meskipun sedikit serta hentakan kaki, diimbangi dengan ayunan tangan. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut sebesar 90 derajat, ayunkan secara bergantian. 2 Lari dengan Angkat Lutut Rendah Skipping Latihan lari dengan menangkat lutut rendah, sekitar setengah rata-rata air. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut 90 derajat, ayunkan secara bergantian dengan menyeimbangkan gerakan kaki. Tungkai pendukung diluruskan penuh dari mulai ujung kaki bersamaan dengan ketika mengangkat lutut yang berlawanan. 13 3 Lari dengan Mengangkat Lutut Tinggi High Knee Running Lari dengan mengangkat paha depan dengan kuat sampai pada posisi rata- rata air. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut sebesar 90 derajat. Tungkai pendukung diluruskan penuh dari mulai ujung kaki bersamaan dengan ketika mengangkat lutut yang berlawanan. 4 Lari dengan Kaki Diluruskan ke Depan Straight Leg Running Lari dengan posisi kaki diluruskan ke depan tidak menekuk secara bergantian. Langkahkan kaki sejauh yang bisa dilakukan dan angkat kaki setinggi mungkin. 5 Tendangan Tumit Menyentuh Pantat Bagian Bawah Butt Kicks Melangkah dengan menendangkan tumit ke belakang hingga menyentuh pantat bagian bawah. Tungkai pendukung diluruskan penuh dari mulai ujung kaki bersamaan dengan ketika kaki satunya sedang menendangkan tumit ke pantat bagian belakang. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut sebesar 90 derajat diayunkan mengimbangi gerakan kaki. 6 Tendangan Tumit Menyentuh Pantat Bagian Bawah Dilanjutkan Kaki Melangkah Jauh ke Depan Skip Kicks Dimulai dengan salah satu kaki yang sama, lakukan menendangkan tumit hingga menyentuh pantat bagian belakang, kemudian dilanjutkan dengan gerakan kaki melangkah jauh ke depan. Tungkai lainnya menyesuaikan dengan berdiri lurus. Lakukan secara bergantian dengan kaki yang satunya. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut sebesar 90 derajat diayunkan mengimbangi gerakan kaki. 14 7 Melompat Dengan Salah Satu Lutut Diangkat Tinggi Secara Bergantian High Knee Skips Melompat secara bersamaan dengan salah satu lutut diangkat tinggi hingga rata-rata air, sedangkan kaki satunya berada dalam posisi lurus ke bawah. Lakukan secara bergantian antar kaki. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut sebesar 90 derajat bergerak mengimbangi gerakan kaki. 8 Melompat ke Depan dengan Angkat Lutut Tinggi High Knee Bounce Skips Mengangkat lutut tinggi hingga rata-rata air dilanjutkan dengan melompat ke jauh ke depan. Sedangkan kaki lainnya lurus sedikit gerakan ke belakang mengimbangi gerakan gerakan kaki yang melangkah ke depan. Ayunan tangan mengimbangi gerakan kaki. Lakukan secara bergantian dengan kaki lainnya seperti halnya lari. 9 Lari Kijang Lompat ke depan dengan mengangkat tumit tinggi pada kaki yang berada di depan, kemudian kaki yang belakang lurus. Ayunan tangan mengimbangi gerakan kaki. Lakukan secara bergantian antar kaki. 10 Carioca Gerakan lari menyamping dengan langkah kaki menyilang Training Testing, 2014, ABC Running Drills Lauf-ABC Part I: Basic Drills to Improve Running Form, http:www.youtube.comwatch?v=HvH5WZk0 f90 , diakses tanggal 24 Maret 2017. 15 Selain latihan dasar ABC juga terdapat latihan dasar koordinasi ABC, lari cepat dengan tahanan, lari mengejar, lari percepatan, dan start melayang lari sprint 20 meter, di mana latihan-latihan tersebut bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang sistematis. Berikut adalah penjelasan dari latihan-latihan tersebut. 1 Latihan Dasar Koordinasi ABC Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan koordinasi lari cepat. 2 Lari Cepat dengan Tahanan Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong dan kekuatan khusus yang dilakukan dengan menggunakan teman sebagai penahan atau suatu alat seperti ban motor atau ban mobil. Saat menahan lakukan dengan tidak mengurangi atau melebihi berat tahanan. Perhatikan kaki topang dan langkah kaki untuk dapat menyentuh tanah dengan sesingkat mungkin dan pastikan berlari menggunakan ujung kaki. Gambar 1. Lari dengan tahanan Sumber: Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 40 3 Lari Mengejar Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari dengan menggunakan media tongkat atau tali sepanjang 1,5 meter. Tiap pasangan baris bebanjar ke belakang dan saling berpegangan pada tiap ujung tali atau tongkat. Mulai dengan lari perlahan secara bersamaan, kemudian setelah pelari depan melepaskan tali atau tongkat, pelari belakang segera mengejar sampai batas yang ditentukan. Gambar 2. Lari mengejar Sumber: Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 40 16 4 Lari Percepatan Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan kecepatan maksimum. Latihan ini dilakukan secara berpasangan. Buatlah area dengan menandai daerah 6 meter, satu teman latih menunnggu diujung daerah, sedangkan satu teman lainnya berada di garis start permainan. Pelari belakang berlari optimal dan percepat lari ketika telah sampai di daerah 6 meter dan pelari depan mulai berlari secepat mungkin setelah pelari belakang telah menginjak garis 6 meter di belakangnya. Pelari depan lari secepat-cepatnya agar jangan sampai tersentuh oleh pelari belakang. Gambar 3. Lari percepatan Sumber: Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 41 5 Start Melayang Lari Sprint 20 Meter Tujuan tahap ini adalah untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Pelaksanaannya adalah dengan membuat tanda 20 meter dan gunakan awalan antara 20 meter sampai 30 meter atau bisa menyesuaikan dengan keadaan lapangan. Pelari diminta untuk berrlari secepat mungkin melewati batas yang telah ditentukan Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 40-41. Gambar 4. Start melayang lari sprint 20 meter Sumber: Eddy Purnomo dan Dapan, 2013: 41

3. Hakikat Lari di Pasir Pantai