27
Negeri Kepanjenlor 3 Kec. Kepanjenkidul Kota Blitar tahun pelajaran 20092010”. Dari hasil penelitian diketahui nilai rata-rata pra tindakan adalah
46,96. Pada siklus I adalah 66,30 dan pada siklus II adalah 77,39. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran konsep perkalian dengan penerapan
pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III SD Negeri Kepanjenlor 3 Kec. Kepanjenkidul Kota Blitar.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat digunakan pada pembelajaran
matematika. Penerapan pendekatan kontekstual pada materi geometri dan pengukuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Penelitian-penelitian tersebut sebagai pengembangan bagi peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk pembelajaran matematika pada
materi geometri dan pengukuran melalui pendekatan konteksual.
C. Kerangka Berpikir
Karakteristik objek matematika yang bersifat abstrak menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahaminya. Rendahnya hasil belajar dan keaktifan
siswa dalam pembelajaran matematika pada materi geometri dan pengukuran disebabkan oleh rendahnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap
matematika, hal ini dapat dilihat dari respon siswa yang rendah ketika proses pembelajaran berlangsung. Siswa tidak ada yang bertanya, siswa kurang
memperhatikan penjelasan dari guru dan sebagian siswa mengobrol dengan teman, Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa terlihat tidak tertarik dan jenuh
28
mengikuti pelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Brebes 10 pada materi geometri dan pengukuran, hasil belajar
yang dicapai dari 21 siswa ada 14 siswa atau sekitar 33 yang tidak tuntas, dengan rata-rata kelas 54 tentu masih rendah bila dilihat dari KKM.
Dengan diketahuinya kelemahan pembelajaran matematika tersebut perlu adanya suatu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar,
minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran serta dapat memahami konsep dan siswa dapat mengkontruksikan sendiri pemahamannya.
Untuk itu diterapkannya pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika. Melalui pendekatan kontekstual siswa dapat mengaitkan antara
materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata, dan siswa dapat terdorong untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan
baru ketika siswa belajar.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir yang peneliti paparkan di atas, diduga bahwa dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil
belajar kelas V SD Negeri Brebes 10 dalam materi geometri dan pengukuran. Hipotesis yang peneliti ajukan adalah “Dengan penerapan pembelajaran
matematika berbasis kontekstual, maka hasil belajar matematika kelas V SD Negeri Brebes 10 pada materi geometri dan pengukuran dapat meningkat”
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SD Negeri Brebes 10. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu pada bulan April sampai dengan Agustus
2010.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri Brebes 10 tahun pelajaran 2009 2010 sebanyak 26 siswa. Terdiri dari 14 putri dan 12 putra.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1.
Variabel bebas independent variable dari penelitian ini berupa model pembelajaran kontekstual
2. Variabel terikat dependent variable dari penelitian ini berupa hasil
pembelajaran, aktivitas belajar, dan perfomansi guru pada pembelajaran geometri dan pengukuran.
D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data
1. Sumber Data