Kegagalan Tulangan Pengaruh Tulangan Kekangan

15 Diameter Jenis F s slip 0,25mm MPa F s max MPa τ b slip 0,25mm MPa τ b max MPa 8 mm Polos 310 318 2,58 2,65 Ulir 345 375 4,31 4,69 10 mm Polos 296 306 2,47 2,55 Ulir 500 515 6,25 6,44 12 mm Polos 270 270 2,20 2,20 Ulir 494 519 6,17 6,49 14 mm Polos 208 210 1,73 1,75 Ulir 537 570 6,71 7,13

2.4 Kegagalan Tulangan

Tulangan yang ditanam dapat mengalami kegagalan atau keruntuhan akibat slip pada bagian penyaluran nya jika beban yang bekerja melebihi kuat rekatan dari tulangan tersebut. Bentuk keruntuhannya secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu jenis keruntuhan untuk penyaluran yang pendek dan jenis keruntuhan untuk penyaluran yang panjang. Untuk tulangan dengan panjang penyaluran yang pendek,akan terjadi slip pada permukaan tulangan akibat hancurnya beton disekitar tulangan akibat tekan dan geser seperti yang ditunjukan pada gambar 2.2. Sedangkan untuk tulangan yang panjang penyalurannya panjang, keruntuhan terjadi akibat beton mengalami tarik radial dan retak sehingga mengakibatkan tulangan kehilangan daya rekatannya seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.3.

2.5 Pengaruh Tulangan Kekangan

Eligehausen et. Al. [1983] melakukan penelitian untuk mendapatkan hubungan antara tegangan rekatan terhadap luas tulangan kekangan pada benda uji yang berperilaku seperti tulangan balok yang mengangker pada kolom, seperti pada gambar 2.4. Tulangan kekangan yang dimaksud adalah tulangan yang tegak lurus terhadap tulangan yang dilakukan penarikan untuk mendapatkan kuat rekatannya. Luas tulangan kekangan divariasikan terhadap luas tulangan yang diuji. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara tegangan rekatan terhadap slip pada ujung bebas untuk berbagai variasi luas tulangan kekangan seperti pada gambar 2.5. Dari hasil tersebut terlihat bahwa luas tulangan kekangan pada benda uji mempengaruhi kuat rekatan dari tulangan yang diuji. Benda uji yang menggunakan ratio luas tulangan kekangan Tabel 2.1 16 terhadap luas tulangan uji sebesar 25 memberikan kuat rekatan sekitar dua kali dari benda uji yang tidak menggunakan tulangan kekangan. Akan tetapi pada nilai ratio 100 atau lebih, kuat rekatan tidak bertambah lagi seiring dengan meningkatnya ratio. Artinya ada nilai optimum untuk ratio luas tulangan kekangan. Menurut ACI 408, 1992, pengaruh tulangan kekangan terhadap panjang penyaluran diberikan dalam bentuk faktor K tr , yang terdapat dalam persamaan, dimana K tr menyatakan indeks tulangan transversal yang dinyatakan dalam persamaan; � = � � � 10 � ………………………………..2.4 dimana; A tr : adalah luas total tulangan transversal dalam jarak s f y : adalah tegangan leleh tulangan transversal s : adalah jarak tulangan transversal n : jumlah tulangan memanjang yang dipasang sepanjang l d Dari persamaan 2.4 dapat dilihat bahwa indeks tulangan transversal berbanding terbalik dengan jarak sengkang dan berbanding lurus dengan luas dan kuat leleh tulangan sengkang. Ketebalan beton disekeliling tulangan bisa berupa tebal selimut beton dan jarak antara tulangan. Karena gaya transfer dari tulangan akan menjadi gaya tarik radial disekitar tulangan Gambar 2.4 Hubungan antara tegangan rekatan terhadap slip Eligehausen et. Al. [1983] 17 maka tebal beton disekeliling tulangan memainkan peran penting pada kuat rekatan. Demikian pula dengan jarak antar tulangan, setiap tulangan dipegang oleh beton yang mengelilinginya, makin besar jarak tulangan maka makin luas beton yang memegangnya, sehingga jarak antar tulangan juga mempengaruhi kuat rekatan. SNI 03-2847-2002 menyertakan faktor tebal selimut dan jarak antar tulangan dalam perhitungan panjang penyaluran tulangan dalam bentuk persamaan; � = 1,2 � � � ′ � + � ………………………………..2.5 Persamaan ini merupakan adopsi dari formula yang diberikan ACI 318, 08 dimana; d b : adalah diameter tulangan  : menyatakan faktor lokasi tulangan  : menyatakan faktor pelapisan tulangan  : menyatakan faktor ukuran tulangan λ : menyatakan faktor jenis beton c : menyatakan tebal selimut beton atau jarak tulangan diambil yang terkecil K tr : menyatakan faktor tulangan transversal Dari persamaan 2.5 dapat dilihat bahwa faktor tebal selimut beton atau jarak tulangan berbanding terbalik dengan panjang penyaluran sehingga atau berbanding lurus dengan kuat rekatan, dengan batasan c + K tr d b ≤ 2,5 18

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN