23
4.2 Pembuatan Benda Uji
Untuk membuat benda uji pull-out pertama-tama dipersiapkan cetakan, yang dibuat dari multiplex 18mm, sesuai dengan bentuk benda uji. Batang tulangan dan sengkang kemudian
dirakit sesuai dengan jenis benda uji, dan untuk membuat rangkaian tulangan menjadi kokoh di tambahkan tulangan pengaku diameter 6mm pada bagian atas. Gambaran bentuk rangkaian
tulangan dapat dilihat pada gambar 4.1. Posisi tulangan diletakan pada tengah penampang dengan tebal selimut 30mm dari sisi bawah. Pada benda uji pull-out, tulangan dibuat bebas
rekatan beton sepanjang 30mm pada kedua ujung beton untuk menghindari pengaruh ujung pada analisa data hasil pengujian.
Tulangan yang telah dirakit diletakkan didalam cetakan kemudian dilakukan pengecoran beton, yang telah dibuat sesuai dengan campuran yang direncanakan. Posisi bekisting pada
pengecoran beton dalam keadaan rebah, sedemikian rupa sehingga tulangan utama berada pada sisi bawah. Selain itu dari beton yang sama dicetak juga tiga beton kubus ukuran
150x150x150mm. Cetakan dibuka setelah beton berumur 1 hari dan selanjutnya dilakukan perawatan dengan membungkus semua benda uji termasuk kubus beton dengan karung
basah. Satu hari sebelum pengujian karung basah pembungkus benda uji dilepaskan untuk membuat benda uji menjadi kering. Foto-foto dari benda uji pull-out dan beam-splice
ditunjukan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Foto Benda Uji Pull-Out
24
4.3 Metode Pengujian
Untuk mendapatkan kuat rekatan dan panjang penyaluran maka dilakukan pengujian pull-out, yaitu menarik ujung tulangan pada benda uji yang bertumpu pada tumpuan. Pengujian benda
uji pull-out dilakukan pada benda uji setelah berumur 28 hari. Pengujian dilakukan pada mesin uji tarik dengan melakukan penarikan tulangan dan penekanan beton seperti yang
diilustrasikan pada gambar 4.3.
4.4 Pengujian Benda Uji 4.4.1 Pengujian Tulangan dan Kubus Beton