Tegangan Rekatan Pembahasan .1 Beban Tarik Maksimum

29

5.2.2 Tegangan Rekatan

Dari beban maksimum yang didapat, kemudian dihitung tegangan rekatan dari tulangan yang tertanam yaitu dengan membagi beban terhadap luas permukaan tulangan. Selanjutnya dibuat kurva hubungan antara tegangan rekatan terhadap panjang tulangan dari masing- masing kelompok yang di tunjukkan pada grafik 5.5 sampai 5.8. Grafik 5.9 merupakan gabungan dari ke empat kelompok yang ditunjukkan dalam satu grafik untuk melihat perbandingan perilaku tiap-tiap kelompok. 30 35 40 45 50 10 15 20 25 30 d-5.3 30 35 40 45 50 10 15 20 25 d-6.5 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 10 15 20 25 30 35 d-0 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 10 15 20 25 30 35 d-4.7 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 10 15 20 25 30 d-5.3 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 10 15 20 25 d-6.5 kN kN Ld Ld Gambar 5.3 Gambar 5.4 Ld t MPa Ld Gambar 5.5 Gambar 5.6 t MPa t MPa Ld Ld Gambar 5.7 Gambar 5.8 t MPa 30 Dari grafik hubungan antara panjang tulangan terhadap tegangan rekatan dari setiap kelompok tulangan sengkang yang sama didapat bahwa nilai tegangan gesernya menurun seiring dengan bertambah panjangnya tulangan dan mencapai nilai asymtotis pada panjang tulangan yang sama dengan panjang penyaluran. Khusus untuk kelompok tulangan sengkang dia. 5.7 dan 6.5 tidak didapat nilai beban maksimum yang mendekati kuat leleh tulangan yaitu 49 kN. Untuk itu dicari nilai extrapolasi beban maksimum dengan menggunakan nilai tegangan geser terkecil nilai asymtotis yang didapat dengan pendekatan. Kemudian dari tegangan geser tersebut dihitung panjang penyalurannya. Gambar 5.10 menunjukkan hubungan antara tegangan rekatan terhadap As pada kondisi panjang penyaluran. Dari kurva terlihat nilai mendekati asymtotis pada As lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 3.45 MPa. 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 10 15 20 25 30 35 d-0 d-4.7 d-5.3 d-6.5 2.00 2.20 2.40 2.60 2.80 3.00 3.20 3.40 3.60 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 As - Teg.Rekatan t MPa Ld Gambar 5.9 Gambar 5.10 As t MPa 31

5.2.3 Panjang Penyaluran