7
6. Menekan tombol untuk kembali ke menu utama.
2.2. Simulator Penyandian dan Pengawasandian Arithmetic Code.
Dasar Teori
Pada umumnya, algoritma kompresi data melakukan penggantian satu atau lebih karakter masukan dengan kode tertentu. Berbeda dengan cara tersebut,
Arithmetic Coding menggantikan satu deretan karakter masukan dengan sebuah bilangan floating point. Keluaran arithmetic coding ini adalah satu angka yang lebih
kecil dari 1 dan lebih besar atau sama dengan 0. Angka ini secara unik dapat diawasandikan sehingga menghasilkan deretan karakter yang dipakai untuk
menghasilkan angka tersebut. Untuk menghasilkan angka keluaran tersebut, tiap karakter yang akan disandikan diberi satu set nilai probabilitas.
Prosedur pembentukan Arithmetic Code: Langkah pertama: Mencari probabilitas tiap karakter.
Langkah kedua: Setelah probabilitas tiap karakter diketahui. Tiap karakter akan diberikan rentang tertentu yang nilainya berkisar di antara 0 dan 1, sesuai dengan
probabilitas yang ada. Dalam hal ini, penentuan rentang harus urut dari karakter masukan.
Langkah ketiga: Membuat diagram Arithmetic. Langkah keempat: menyesuaikan urutan masukan.
Langkah kelima: Mencari hasil penyandian dan pengawasandian.
KEMBALI KE MENU UTAMA
8
Gambar 2.7. Tampilan Simulator Penyandian Arithmetic Code.
Petunjuk Penggunaan
1. Memasukkan kata bermakna untuk penyandian dan pengawasandian tidak boleh lebih dari 10 karakter yang berbeda dan memasukkan jumlah bit error tidak
boleh melebihi jumlah karakter masukan yang berbeda. Misalnya kata masukan adalah NAMA, jumlah bit error: 1.
2. Menekan tombol untuk melakukan proses penyandian, kemudian akan diperoleh hasil seperti tampilan pada Gambar 2.8. Gambar 2.8 merupakan
hasil interval probabilitas tiap karakter. 3. Menekan tombol terus menerus sampai interval
probabilitas 1 seperti pada Gambar 2.9.
ENCODER
ENCODER PROBABILITAS
9
Gambar 2.8. Tampilan Simulator Penyandian Arithmetic Code.
Gambar 2.9. Tampilan Simulator Penyandian Arithmetic Code.
4. Menekan tombol untuk melakukan proses penyandian, akan diperoleh tampilan pada Gambar 2.10. Gambar 2.10 merupakan gambar proses
pembentukan diagram Arithmetic.
ENCODER ARITHMETIC
10
Gambar 2.10. Tampilan Simulator Penyandian Arithmetic Code.
5. Menekan tombol terus menerus sampai semua karakter terbentuk, seperti tampilan pada Gambar 2.11. Gambar 2.11 merupakan hasil diagram
Arithmetic.Anda dapat membaca keterangan dalam setiap proses penyandian.
Gambar 2.11. Tampilan Simulator Penyandian Arithmetic Code.
ENCODER
11
6. Menekan tombol untuk melakukan proses pengawasandian, akan diperoleh hasil seperti Gambar 2.12. Gambar 2.12 merupakan gambar hasil tabel
Encoder.
Gambar 2.12. Tampilan Simulator Penyandian Arithmetic Code.
7. Menekan tombol untuk melanjutkan proses pengawasandian, akan diperoleh hasil seperti Gambar 2.13. Gambar 2.13 merupakan hasil perhitungan
untuk pengawasandian Arithmetic.
Gambar 2.13. Tampilan Simulator Pengawasandian Arithmetic Code.
DECODER
DECODER
12
8. Menekan tombol terus menerus sampai semua karakter tersandikan akan diperoleh hasil seperti Gambar 2.14. Gambar 2.14 merupakan hasil
perhitungan untuk pengawasandian Arithmetic. Anda dapat membaca keterangan dalam setiap pengawasandian.
Gambar 2.14. Tampilan Simulator Pengawasandian Arithmetic Code.
9. Menekan tombol untuk kembali ke menu utama.
2.3 Simulator Penyandian dan Pengawasandian Parity Check Code