commit to user
26
adalah suatu sistem yang didalamnya ada gedung, koleksi, sumber daya manusia dan pengguna yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Kehadiran perpustakaan dengan koleksi yang lengkap tidak ada artinya tanpa kehadiran pemakai, demikian pula sebaliknya. Menurut Rahayuningsih
2005:20 ada bermacam-macam tujuan yang hendak dicapai dalam program pendidikan pemakai, antara lain :
1. Agar pengguna mampu menggunakan perpustakaan secara efektif dan
efisien.
2. Agar pengguna mampu menggunakan sumber-sumber literatur dan dapat
menemukan informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi.
3. Memberikan latihan atau petunjuk dalam menggunakan perpustakaan dan
sumber-sumber informasi agar pengguna mampu meneliti suatu masalah, menemukan materi yang relevan, mempelajari dan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan minat baca masyarakat pemakainya.
Hal ini di maksudkan agar pengguna yang datang tidak lagi bingung harus mencari informasi yang mereka butuhkan, melainkan telah mereka
ketahui sebelum memasuki perpustakaan. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membentuk panitia perencana yang bertanggung jawab pada
keseluruhan program. Kemudian rencana tersebut diusulkan kepada pimpinan perpustakaan, menyangkut tujuan program, pokok isi pelaksanaan, waktu
commit to user
27
pelaksanaan, sasaran program, metode pengajaran,lama program dan pelaksana program.
Pendidikan pemakai perlu diampaikan dengan metode yang menarik agar pemakai dapat dengan mudah memahami dan mengerti dengan materi yang
diberikan. Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan dalam pendidikan pemakai, antara lain:
1. Presentasi Ceramah
Penjelasan mengenai pengenalan dan pelayanan perpustakaan dapat diberikan dengan cara memberikan ceramah secara umum atau melalui
demonstrasi. Idealnya jumlah peserta perkelas kurang lebih antara 15-30 orang. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam metode ini para peserta
diberikan beberapa tugas terstruktur dan latihan yang memungkinkan mereka mampu menggunakan perpustakaan secara mandiri. Pelaksanaan
metode ini selayaknya dapat dilakukan dengan metode wisata perpustakaan, agar peserta lebih memahami dan akrab dengan dunia
perpustakaan yang sebenarnya.
2. Wisata Perpustakaan