Episode minggu ini “ Perjuangan seorang penambang pasir” Sinopsis

commit to user 20

E. Episode minggu ini “ Perjuangan seorang penambang pasir”

Penambang Pasir, adalah salah satu profesi yang biasanya digeluti oleh kaum laki-laki karena membutuhkan tenaga yang kuat dan ketahanan tubuh untuk berendam cukup lama di sungai. Akan tetapi karena keterbasan pendidikan dan demi kelangsungan hidup keluarga, seseorang mungkin tidak akan memandang pekerjaan ini layak atau tidak untuk di lakukan. Yang terpenting adalah dapat menghidupi keluarga dan anak-anak tercinta dapat terus mengenyam pendidikan yang lebih baik. Dalam hidup memang penuh warna, kadang di atas dan kadang di bawah. Roda waktu yang terus berputar harusnya kita pergunakan semaksimal mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari. Melihat perjuangan yang keras serta pengorbanan seorang ibu yang harus bertahan sebagai satu-satunya tumpuan hidup keluarganya, menjadikan Warna-warni Kehidupun kali ini menjadi salah satu contoh yang dapat memotivasi kita untuk mensyukuri apapun yang kita dapatkan. Pada episode kali ini, Warna Warni Kehidupan akan mengangkat perjuangan seorang “Tri Jumiyatun” satu-satunya wanita yang masih bertahan menjadi seorang penambang pasir di desa Cokro Tulung, Klaten. Menambang pasir sudah dia lakukan sejak duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini menjadi satu-satunya tulang punggung kehidupan keluarganya karena suaminya pergi entah kemana. Dengan menambang pasir dan mencari batu, dia harus menghidupi ketiga anak dan ibunya yang sudah tua renta. Perlu waktu satu minggu untuk ibu commit to user 21 Jum mengumpulkan pasir satu bak mobil pick-up dan hanya dihargai kurang lebih 70 ribu rupiah. Tak jarang ibu jum harus mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhannya dengan menjadi buruh cuci dan setrika baju di tempat tetangganya. Pengambilan gambar akan dilaksanakan di rumah ibu Jumiyatun dan lingkungan sekitarnya, termasuk sungai tempatnya mencari pasir.

F. Sinopsis

Mengangkat perjuangan seorang penambang pasir yang bernama Tri Jumiatun yang merupakan satu-satunya wanita yang masih bertahan dengan profesi yang lazimnya di lakukan laki-laki. Perjuangannya untuk menghidupi keluarga karena suaminya pergi entah kemana. Dengan tiga anak dan ibu yang sudah renta dia harus berusaha mencukupi kebutuhan yang tidak cukup hanya dengan menambang pasir. Tak jarang dia menjadi buruh cuci dan setrika untuk mencari penghasilan tambahan. Menonjolkan betapa berat pekerjaannya karena penghasilan yang di dapat tidak sebanding dengan tenaga yang dia keluarkan. Selain itu juga tentang prosesnya menambang pasir dan mengolahnya hingga siap dijual. Di akhir segmen akan disajikan tentang harapan-harapan ibu Jumiatun agar kehidupannya bisa lebih baik dan di tutup dengan vox pop dari anak-anak dan ibu dari Jumiatun serta tetangga maupun kerabatnya tentang sosok Ibu Jumiatun. commit to user 22

G. Treatment