LAPORAN INDIVIDU anis

(1)

i

LAPORAN INDIVIDU

MAGANG MAHASISWA

BUDIDAYA SELADA KERITING DAN MANAJEMEN

SUMBER DAYA MANUSIA BAGIAN NON-SUBSTRAT

DI PT MOMENTA AGRIKULTURA

AMAZING FARM

LEMBANG BANDUNG BARAT

Disusun oleh: Anis Candra Mahmudah

NIM H 0814006

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Bambang Puji Asmanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian UNS.

2. Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UNS.

3. Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. selaku Kepala Unit Magang FP UNS. 4. Rr. Aulia Qonita, S.P., M.P. selaku dosen pembimbing magang yang telah

banyak membantu dan membimbing dalam penyusunan proposal dan laporan magang.

5. Setyowati, S.P., M.P. selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dan motivasi dalam penyusunan laporan magang.

6. Pihak PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” yang telah banyak membantu dalam seluruh kegiatan magang dan perolehan data guna kelengkapan laporan magang.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan. Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun yang dapat membantu demi lengkapnya laporan ini. Penyusun juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, April 2017

Penyusun


(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Manfaat Kegiatan Magang ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pertanian Hidroponik ... 5

B. Budidaya Selada Keriting ... 6

C. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

III. TATA LAKSANA KEGIATAN ... 11

A. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Magang ... 11

B. Metode Pengambilan Data ... 11

C. Metode Kegiatan ... 12

D. Aspek yang Dikaji ... 12

IV. URAIAN AKTIVITAS KEGIATAN MAGANG ... 13

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

A. Profil Perusahaan ... 16

B. Budidaya Selada Keriting ... 27

C. Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia ... 44

D. Evaluasi Manajemen Sumber Daya Manusia di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” ... 57

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA


(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1. Logo PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” ... 17

Gambar 5.2. Greenhouse Type Piggyback ... 21

Gambar 5.3. Greenhouse Type Tunnel ... 21

Gambar 5.4. Greenhouse Type Campuran ... 21

Gambar 5.5. Bangunan Kantor ... 23

Gambar 5.6. Bangunan PH (Packing House)... 24

Gambar 5.7. Mess Karyawan ... 24

Gambar 5.8. Ruang Penyemaian (Nursery 1) ... 25

Gambar 5.9. Ruang Nursery 1 (N1) dan Nursery 2 (N2) ... 25

Gambar 5.10. Tempat Pencucian Pot ... 26

Gambar 5.11. Pos Satpam ... 26

Gambar 5.12. Sarana Transportasi untuk Distribusi Produk ... 27

Gambar 5.13. Benih Selada Keriting Varietas Invicta dari Rijk Zwaan ... 29

Gambar 5.14. Benih Selada Keriting Varietas Ta Fung dari PT Benih Sari Unggul ... 29

Gambar 5.15. Benih Selada Keriting yang Berbentuk Pills (Atas) dan Seeds (Bawah) ... 30

Gambar 5.16. Penyiapan Media Tanam Benih Selada Keriting ... 31

Gambar 5.17. Proses Penyemaian Benih Selada Keriting ... 32

Gambar 5.18. Proses Pemindahan dari Media Tray ke Media Pot ... 32

Gambar 5.19. Gabel yang Telah Dibersihkan ... 33

Gambar 5.20. Pengecekan Selang Nutrisi ... 34

Gambar 5.21. Proses Penanaman Bibit Selada Keriting ... 35

Gambar 5.22. Penyulaman dan Penyeragaman Tanaman ... 36

Gambar 5.23. Pengukuran Suhu Air ... 37

Gambar 5.24. pH meter dan EC meter ... 38

Gambar 5.25. Thermometer ruangan dan Hygrometer ... 39

Gambar 5.26. Pestisida yang Digunakan untuk Mengendalikan Ulat ... 40

Gambar 5.27. Hama Ulat pada Selada Keriting ... 41

Gambar 5.28. Aplikasi Pestisida menggunakan Sprayer ... 41

Gambar 5.29. Proses Panen Selada Keriting ... 43

Gambar 5.30. Bentuk Packing Selada Keriting ... 44

Gambar 5.31. Mesin Absensi Amano (Kiri) dan Kertas Absensi (Kanan) ... 48


(6)

vi

DAFTAR TABEL


(7)

7

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah Kebun PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”

Kebun Cisaroni1 ... 63

Lampiran 2. Struktur Organisasi PT. Momenta Agrikultura "Amazing Farm" ... 64

Lampiran 3. Standar Operasional Produksi Sayur NFT ... 65

Lampiran 4. Tahapan Tata Cara Semai ... 67

Lampiran 5. Tata Cara di N2... 69

Lampiran 6. Tahapan Tata Cara Cuci Pot ... 70

Lampiran 7. Standar Operasional Packing... 72

Lampiran 8. Logbook/Catatan Harian Kegiatan Magang Mahasiswa ... 73

Lampiran 9. Surat Keterangan Selesai Magang ... 76

Lampiran 10. Sertifikat Magang ... 77

Lampiran 11. Foto Kegiatan ... 79


(8)

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan. Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya. Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan lahan pertanian. Sektor pertanian adalah sektor yang paling penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi bangsa (Sukanto, 2011).

Menurut Rompas (2015) Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai potensi untuk kegiatan perekonomian. Untuk itu pemerintah perlu melihat potensi sektor pertanian yang dapat dikembangkan sehingga dapat membantu perekonomian daerah serta dapat menciptakan lapangan kerja sehingga berpengaruh terhadap tenaga kerja. Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap impor, yaitu keterkaitan input-output antar industri, konsumsi serta investasi. Dampak pengganda relatif besar, sehingga sektor pertanian layak dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor pertanian juga dapat menjadi basis dalam


(9)

2

mengembangkan kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu agribisnis dan agroindustry (Sukanto, 2011).

Pengelolaan pertanian tentu saja membutuhkan sumber daya manusia sebagai penggerak utama dalam mengelola pertanian. Manajemen Sumber daya Manusia berarti mengatur, mengurus sumber daya manusia berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Manajemen Sumber daya Manusia mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan dalam suatu perusahaan.

Menurut Faustino Cardoso Gomes (1995) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan diawal. Manajemen Sumber daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Manajemen Sumber daya manusia melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini adalah merespon perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal perusahaan menjadi kuat dan kompetitif.

PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” yang merupakan institusi yang bergerak dalam pengembangan sayuran organik secara hidroponik dan aeroponik. PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis khususnya budidaya sayuran hidroponik dan aeroponik. Pada awalnya perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang finance atau pembiayaan, namun dengan adanya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 perusahaan ini mulai melakukan kegiatan budidaya sayuran organik agar perusahaan tersebut


(10)

tetap bertahan. PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” memiliki lahan kurang lebih 7 Ha yang tersebar di daerah Cikahuripan, Lembang, Bandung. Magang mahasiswa ini merupakan sarana bagi mahasiswa pertanian untuk dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan. Selain itu, kegiatan magang ini sebagai media bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung melalui pengalamannya selama kegiatan magang. Kegiatan magang akan berguna bagi mahasiswa untuk terjun langsung dimasyarakat tidak hanya dengan hasil pendidikan formal yang baik, namun juga memiliki ketrampilan (skill) dan pengalaman pendukung yang mampu menyokong dalam pengembangan karir sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

B. Tujuan

Tujuan Umum kegiatan magang mahasiswa : 1. Tujuan umum

a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja

praktis sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan pertanian.

c. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan dilapangan.

d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan implementasinya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun kemasyarakat

e. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antar perguruan tinggi, dan institusi yang bersangkutan dalam hal ini PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”.


(11)

4

2. Tujuan Khusus

a. Terjun secara langsung dengan praktik lapang melakukan budidaya tanaman selada keriting.

b. Terjun secara langsung dengan praktik lapang melakukan pengelolaan tenaga kerja (dalam hal pemberian kompensasi, pelatihan dan pengembangan) di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”.

c. Terjun secara langsung dengan praktik lapang melakukan evaluasi kinerja karyawan dalam melakukan tugasnya di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”.

C. Manfaat Kegiatan Magang

Kegiatan magang mahasiswa yang dilakukan di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” memiliki beberapa manfaat diantaranya :

1. Bagi mahasiswa, kegiatan magang ini bermanfaat untuk menyelaraskan antara status pencapaian pembelajaran di kampus dengan dinamika perkembangan kegiatan usaha sektor pertanian di masyarakat.

2. Bagi Fakultas Pertanian, kegiatan magang ini merupakan strategi peningkatan kompetensi lulusan fakultas pertanian.

3. Bagi PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm”, dapat berperan serta dalam peningkatan dunia pendidikan sekaligus mendapatkan masukan guna peningkatan kemajuan perusahaan dan perbaikan operasional perusahaan.


(12)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertanian Hidroponik

Hydroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponus yang berarti daya. Dengan demikian, hidroponik dapat berarti memberdayakan air. Kegunaan air sebagai dasar pembangunan tubuh tanaman dan berperan dalam proses fisiologi tanaman. Hidroponik di Indonesia yang berkembang pertama kali yaitu hidroponik substrat yang merupakan sistem hidroponik dengan menggunakan media selain tanah dan steril, misalnya arang sekam, pasir, dan serbuk sabut kelapa (Sutiyoso, 2006). Budidaya tanaman secara hidroponik dilakukan tanpa tanah, tetapi menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Pada budidaya tanaman dengan media tanah, tanaman memperoleh unsur hara dari tanah, tetapi pada budidaya tanaman secara hidroponik, tanaman memperoleh unsur hara dari larutan nutrisi yang dipersiapkan khusus. Larutan nutrisi dapat diberikan dalam bentuk genangan atau dalam keadaan mengalir. Selain itu, larutan nutrisi juga dapat dialirkan ke media tanam hidroponik sebagai tempat berkembangnya akar. (Suhardiyanto, 2009).

Penggunaan teknik budidaya tanaman secara hidroponik memiliki berbagai keuntungan. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan teknik ini adalah mengeliminasi serangan hama, cendawan, dan penyakit asal tanah sehingga dapat meniadakan penggunaan pestisida, mengurangi penggunaan areal tanam yang luas, meningkatkan hasil panen serta menekan biaya produksi yang tinggi. Selain itu, teknik budidaya secara hidroponikn dapat mempercepat waktu panen, penggunaan air dan unsur hara yang terukur, dan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas hasil yang terjamin (Sudarmodjo, 2008).

Chadirin (2001) menuliskan, ada dua sistem hidroponik, yaitu hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT) dan hidroponik substrat. Hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT) adalah sistem hidroponik yang bekerja


(13)

6

dengan cara mengalirkan air kederetan akar tanaman secara dangkal yang mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Hidroponik substrat merupakan salah satu dari sistem hidroponik, dimana pada sistem ini menggunakan substrat selain air.

Kata “film” pada hidroponik NFT menunjukkan aliran tipis. Dengan demikian, hidroponik ini hanya menggunakan aliran air (nutrien) sebagai medianya. Keunggulan sistem hidroponik ini antara lain air yang diperlukan tidak banyak, kadar oksigen terlarut dalam larutan hara cukup tinggi. Air sebagai media mudah didapat dengan harga murah, pH larutan mudah diatur dan ringan sehingga dapat disangga dengan talang (Sutiyoso, 2006)

Pada sistem NFT, air atau nutrien dialirkan dalam wadah penanaman (biasanya berupa talang). Wadah penanaman dibuat miring agar nutrien dapat mengalir. Nutrien yang telah melewati wadah penanaman, ditampung dalam bak atau tangki dan kemudian dipompa untuk dialirkan kembali. Tinggi nutrien hanya 3 mm, tidak boleh lebih dari itu karena air yang terlalu tinggi akan menyebabkan oksigen terlarut sedikit (Lingga, 2009).

Salah satu prinsip dasar NFT ialah ketebalan air di dalam hanya beberapa millimeter saja (biasanya 3 mm). Dengan demikian, banyak akar bertumpuk di atas aliran air dan rapat sehingga bila tanaman tumbuh subur, akarnya tebal mirip bantal putih. Ketebalan lapisan air tergantung kecepatan air yang masuk dan kemiringan talang (Untung, 2000).

B. Budidaya Selada Keriting

Selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik. Semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan akan sayuran. Kandungan gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat disubtitusi melalui makanan pokok (Nazaruddin ,2003).

Selada (Lactuca sativa L) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Compositae. Sebagian besar selada dimakan dalam keadaan mentah. Selada merupakan sayuran yang populer karena memiliki warna, tekstur, serta aroma


(14)

yang menyegarkan tampilan makanan. Tanaman ini merupakan tanaman setahun yang dapat di budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada dataran tinggi yang beriklim lembab produktivitas selada cukup baik. Di daerah pegunungan tanaman selada dapat membentuk bulatan krop yang besar sedangkan pada daerah dataran rendah, daun selada berbentuk krop kecil dan berbunga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Menurut Saparinto (2013) Kedudukan selada dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Super Divisi : Spermathophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Lactuca

Species : Lactuca sativa L

Tanaman selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang, tumbuh menyebar, ke semua arah pada kedalaman 20-50 cm. Sebagian besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman diserap oleh akar. Akar berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta mengokohkan berdirinya batang tanaman (Rukmana, 1994).

Batang tanaman selada berbuku-buku sebagai tempat kedudukan daun. Daun selada memiliki bentuk bulat dengan panjang 25 cm dan lebar 15 cm. Selada memiliki warna daun yang beragam yaitu hijau segar, hijau tua dan pada kultivar tertentu ada yang berwarna merah. Daun bersifat lunak dan renyah, serta memiliki rasa gak manis. Bunga berwarna kuning terletak pada rangkaian yang lebat (Sunardjono, 2005). Tanaman selada dikembangbiakkan dengan bijinya. Sebelum dikembangbiakkan biasanya disemaikan dulu di persemaian. Biji selada dapat dibeli di toko-toko pertanian, namun dapat juga


(15)

8

disiapkan sendiri dengan memilih biji yang tua dan sehat (Barmin, 2010). Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, berwarna coklat. Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, serta dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Selada menyukai tanah yang subur, banyak mengandung humus, mengandung pasir atau lumpur. pH tanah yang diinginkan antara 5-6,5. Daerah yang sesuai untuk penanaman selada berada pada ketinggian 500-2.000 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum bagi pertumbuhan selada adalah 15-25 0C. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musim hujan, walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup (Supriati dan Herliana, 2014).

C. Manajemen Sumber Daya Manusia

Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalamnya. SDM menjadi motor utama organisasi dalam menjalankan segala kegiatannya dalam upaya mencapai tujuan. menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam satu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaannya misi tersebut dikelola olehmanusia. Jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatanorganisasi (Sari, 2008).

Pada dasarnya manajemen sumber daya manusia berfungsi dalam menghadapi berbagai tantangan organisasi di bidang pengelolaan sumber daya manusia, yaitu 1) Bagaimana merancang dan mengorganisasikan dan mengalokasikan pekerjaan kepada para karyawan; 2) Bagaimana merencanakan, menarik, menyeleksi, melatih, mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia secara efektif untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan; 3) Bagaimana menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang dapat memuaskan berbagai kebutuhan karyawan sehingga organisasi perlu merancang kesempatan karir, sistem pemberian kompensasi, hubungan serikat manajemen karyawan dan berbagai bentuk pelayanan karyawan


(16)

lainnya; 4) Bagaimana menjamin dan mengendalikan efektivitas dan efisiensi kerja karyawan serta manajemen sumber daya manusia (Hasibuan, 2002). Perhatian terhadap Sumber Daya Manusia sangatlah penting guna memperoleh kinerja karyawan seperti yang diharapkan dalam rangka mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Apabila kinerja karyawan tidak sesuai yang diharapkan, tingkat absensi serta ketidakhadiran karyawan tinggi, dapat dipastikan terdapat suatu masalah yang bersangkutan dengan karyawan dan akan berdampak pada penurunan kinerja perusahaan. Kinerja yang menurun salah satunya dapat disebabkan oleh stress yang dialami karyawan (Tunjungsari, 2011).

Sumber daya manusia sebagai aset yang harus ditingkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan yang dimiliki secara optimal. Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh perusahaaan untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang memuaskan. Suatu cara meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan kompensasi (Hani, 2001).

Efek dari ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaannya adalah dampak psikologis yang dialami oleh karyawan yang ingin pindah dari perusahaan. Keinginan tersebut tentunya tidak mudah unntuk diwujudkan mengingat berbagai kondisi yang tidak atau kurangmemungkinkan bagi karyawan untuk pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, misalnya kondisi persaingan di pasar kerja yang semakin ketat, birokrasi serta aturan internal yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Akhirnya bentuk ketidakmampuan mereka untuk keluar tersebut diwujudkan dengan tidak peduli terhadap pekerjaan mereka serta tidak merasa bertanggungjawab terhadap kemajuan perusahaan


(17)

10

atau dengan kata lain, mempunyai komitmen serta job involvement yang rendah terhadap perusahaan (Djati, 2003).

Pelatihan adalah program-program untuk memperbaiki kernampuan melaksanakan pekerjaan secara individual, kelompok dan/atau berdasarkan jenjang jabatan dalam organisasi atau perusahaan. Sedangkan pengembangan karir adalah usaha yang diakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja. Dan pengertian ini menunjukkan bahwa fokus pengernbangan karir adalah peningkatan kemampuan mental tenaga kerja (Kadafi, 2010).


(18)

III.

TATA LAKSANA KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu mulai tanggal 16 Januari – 16 Februari 2017 di PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” beralamat di Jl. Cisaroni, Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

B. Metode Pengambilan Data

Pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang berlangsung di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” ini menggunakan beberapa metode pengambilan data. Adapun metode yang digunakan pada pelaksanaan magang antara lain:

1. Pengamatan Lapang

Melakukan pengamatan langsung di lapangan, dengan mengikuti kegiatan budidaya tanaman Selada Keriting di kebun PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” sehingga mahasiswa memperoleh gambaran secara lebih jelas mengenai aspek budidaya serta manajemen sumber daya manusia dari PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”.

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan, keadaan kebun dan proses produksi dengan cara menanyakan langsung kepada pihak-pihak yang terkait (pembimbing lapang, karyawan instansi mitra).

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi sebagai data pelengkap dan pembanding dalam melakukan alternatif pemecahan masalah. Referensi tersebut antara lain diperoleh dari buku-buku, jurnal, majalah, koran, dan internet.


(19)

12

C. Metode Kegiatan

Kegiatan magang yang dilaksanakan di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”, meliputi kegiatan pemeliharaan budidaya tanaman sayur mayur, pengelolaan panen dan pascapanen mulai dari pemanenan sayur mayur, sortasi, pengemasan (packing) hingga ke proses pengiriman untuk dipasarkan. Manajemen sumberdaya manusia meliputi pengelolaan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, manajemen pemasaran, kegiatan pasca panen, serta manajemen produksi dan operasi dari PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”.

D. Aspek yang Dikaji

1. Aspek umum

Mengkaji tentang keadaan umum perusahaan meliputi sejarah dan perkembangannya, lokasi dan struktur organisasi perusahaan.

2. Aspek khusus

Mengkaji secara khusus kegiatan manajemen sumber daya manusia yang meliputi perencanaan dalam perekrutan tenaga kerja, pengelolaan tenaga kerja (baik pemberian kompensasi, pelatihan dan melakukan pengembangan tenaga kerja), dan evaluasi kinerja karyawan di PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm).


(20)

IV. URAIAN AKTIVITAS MAGANG MAHASISWA

Kegiatan magang mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta ini dilakukan pada 16 Januari sampai dengan 16 Februari 2017, di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”dengan alokasi waktu sebagai berikut:

Tabel 4. 1. Uraian Kegiatan Magang Mahasiswa

No Hari/ tgl Macam Kegiatan Σ Jam

Kegiatan 1. Senin,

16 Januari 2017

Proses pindah tanam Kale dari N2 (Nursery) ke GH Produksi.

Panen Kale

7 2. Selasa,

17 Januari 2017

Panen

Penyeragaman Butterhead sesuai ukuran Pengecekan Ec, pH, suhu air, suhu ruangan dan Rh

Perapihan gully dan gable

7

3. Rabu,

18 Januari 2017

Panen Selada Keriting di GH 2 dan GH 3 Penambah media tanam peatmoss pada pot yang siap tanam

7 4. Kamis,

19 Januari 2017

Panen SeladaKeriting

Pindah tanam Selada Keriting dari N2(Nursery) ke GH Produksi

Penambah media tanam peatmoss pada pot yang siap tanam

7 5. Jumat,

20 Januari 2017

Panen Butterhead di GH 2

Pindah tanam Butterhead dari N2 (Nursery) ke GH Produksi

Penambah media tanam peatmoss pada pot yang siap tanam

6

6. Sabtu,

21 Januari 2017

Penambah media tanam peatmoss pada pot

yang siap tanam 5

7. Senin,

23 Januari 2017

Panen Selada Keriting Penanaman Selada Keriting

Penambah media tanam peatmoss pada pot yang siap tanam

7 8. Selasa,

24 Januari 2017

Proses panen bibit di N2

Pemindahan tanaman dari N1 ke N2

Pengisian media tanam untuk penyemaian di N1

Trial and Eror penyemaian Selada Keriting langsung pada pot dengan media peatmoss sebanyak 400 hole di GH 28

7


(21)

14

9. Rabu,

25 Januari 2017

Sortasi tanaman Lollo di N2

Pemanenan bibit tanaman kale di N2 Pemindahan bibit tanaman Selada Romein dan Siomak dari media semai ke pot di N2 Pengecekan saluran air dan nutrisi pada tiap gully di N2

Penyiapan media tanam dan penyemaian Bayam Jepang (Baby Spinach) varietas Zebu dan Plathypus

7

10. Kamis,

26 Januari 2017

Sortasi bibit tanaman Butterhead, Siomak dan Lollo di N2

Pemindahan tanam dari N1 ke N2 tanaman Butterhead dan Lollo

Pengecekan hasil semaian Selada Keriting di GH 28

7

11. Jumat,

27 Januari 2017

Sortasi bibit tanaman Selada Keriting di GH 28

Penyiapan media tanam Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 22

6 12. Senin,

30 Januari 2017

Penyiapan media tanam dan penyemaian

Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 22 7 13. Selasa,

31 Januari 2017

Penyiapan media tanam dan penyemaian Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 22 Panen Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 21

7 14. Rabu,

1 Februari 2017

Penyiapan media tanam dan pemindahan tanam dari media peatmoss di tray ke media peatmoss pada pot tanaman Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 22 (N1 ke N2 untuk produksi)

7

15. Kamis,

2 Februari 2017

Penyiapan media tanam dan pemindahan tanam dari media peatmoss di tray ke media peatmoss pada pot tanaman Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 22 (N1 ke N2 untuk produksi)

7

16. Jumat,

3 Februari 2017

Penyiapan media tanam dan pemindahan tanam dari media peatmoss di tray ke media peatmoss pada pot tanaman Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 22 (N1 ke N2 untuk produksi)

Panen Vicinity di GH 20

6

17. Sabtu,

4 Februari 2017

Penyiapan media tanam dan pemindahan tanam dari media peatmoss di tray ke media peatmoss pada pot tanaman Bayam Jepang (Baby Spinach) di GH 22 (N1 ke N2 untuk produksi)


(22)

18. Senin,

6 Februari 2017

Panen Red Frisse di GH 3

Packing sayuran Non-substrat (NFT) di Packing House

7 19. Selasa,

7 Februari 2017

Packing sayuran Non-Substrat (NFT) di

Packing House 7

20. Rabu,

8 Februari 2017

Taksasi panen

7 21. Kamis,

9 Februari 2017

Panen Kale di GH 3

Penyeragaman (Kanibal) tanaman Selada Keriting dan Butterhead di GH 2

Penambahan media tanam Selada Romein di GH 15

7

22. Jumat, 10 Februari 2017

Panen Kale di GH 3

Mengisi media tanam Cocopeat 6

23. Sabtu, 11 Februari 2017

Panen Kale di GH 3

Mengisi media tanam Cocopeat Penanaman Lollo

5 24. Senin,

13 Februari 2017

Panen Lollo, Red Oak Leaf, Green Oak Leaf, Siomak, Batavia

Penyeragaman ukuran (Kanibal) Selada Keriting di GH 2

Penanaman Selada Keriting di GH 12 Pindah tanam Selada Romain dari media tray ke pot di N2

7

25. Selasa, 14 Februari 2017

Panen Batavia di GH 2

7 Sumber : Data Primer


(23)

16

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan

1. Sejarah

PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” merupakan perusahaan hortikultura terkemuka yang mengawali pertumbuhan sayuran aeroponik di Indonesia. Sebagai pasar yang sedang tumbuh berkembang,

PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” juga mengembangkan sayuran

non-daun seperti buah. Dasar bisnis Amazing Farm adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan penyediaan berkelanjutan untuk pelanggan di pasar modern, semua produk yang disajikan dalam bentuk produk segar. Benih dan pupuk yang digunakan merupakan produk pilihan dari barang-barang terbaik dan unik serta mutu terjamin. Penambahan teknik budidaya terbaik dan pengawasan harian merupakan hal penting yang di implemetasikan di perkebunan. Selain produk segar juga mengembangkan agroforestry untuk mengembangkan kepedulian terhadap perlindungan lingkungan dan mengurangi efek pemanasan global.

Amazing farm terdaftar di bawah PT Momenta Agrikultura yang telah didirikan pada tanggal 28 Agustus 1998. Perusahaan ini merupakan trademark dari sayuran aeroponik dan merupakan budidaya dalam rumah kaca komersial pertama yang menggunakan teknologi aeroponik di Indonesia. Ide awal Amazing Farm berdiri karena adanya sebuah peluang usaha bidang pertanian yang sangat baik di Indonesia, karena Indonesia memiliki iklim yang sangat ideal untuk usaha bidang pertanian. Gagasan usaha muncul setelah melihat dunia pertanian di luar negeri yang maju dan modern, sehingga membuat perusahaan ini merasa tertantang untuk membuktikan bahwa Amazing Farm mampu untuk melakukan bisnis yang sama di Indonesia. Pertanian berbasis perusahaan telah bertahan pada krisis moneter tahun 1998 dan telah tumbuh dengan baik sejak krisis moneter terjadi.


(24)

Proyek Percobaan aeroponik pertama dilakukan pada November 1998 berlokasi di Lembang (Jawa Barat). Setelah satu tahun, hasil percobaan muncul dengan hasil yang sangat baik. Pertanian Aeroponik secara komersial ditetapkan pada pada bulan November 1999. Setelah sukses dalam pertumbuhan tanaman daun, kemudian mengembangkan produk hortikultura lainnya seperti paprika, tomat, zucchini, terong, strawberry, melon, dan lain-lain yang dikelola sendiri atau oleh rekan petani lainnya. Pada tahun 2005 perusahaan memulai mengekspor paprika ke Singapura. Pada tahun 2007 memperluas tujuan ekspor ke Brunei Darussalam dengan beberapa produk seperti sayuran daun, tomat, strawberry dan melon. Logo dari PT. Momenta Agrikultura“Amazing Farm” dapat dilihat pada Gambar 5.1.


(25)

18

2. KondisiGeografis

PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” terletak di Kampung Cisaroni, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Secara umum lokasi lahan PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” berada di daerah pegunungan dengan topografi berbukit-bukit dan miring. Secara geografis, PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” terletak pada kordinat 06’50’ LS dan 107’37’ BT. Berada pada ketinggian tempat 1.200 meter diatas prmukaan laut (dpl). Lahan ini memiliki kelembaban rata-rata 80%. Suhu rata – rata harian di lembang yaitu sekitar 19.89 – 22.83 0Cdengan curah hujan 3.000 mm /tahun. Total areal kebun PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” di Cikahuripan seluas 7 ha. Sebagian besar digunakan untuk Greenhouse budidaya (5 Ha), sisanya digunakan untuk fasilitas pendukung lainnya. Bangunan lainnya adalah bangunan kantor, tempat pencucian pot, packing house, gudang plastik dan nutrisi dan mess karyawan. Denah kebun PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” di Cikahuripan dapat dilihat pada Lampiran 1.

3. Visi dan Misi

Perusahaan memiliki visi dan misi dalam menjalankan perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan.

a. Visi

Menjadi perusahaan hortikultura terbesar di Indonesia dengan menyediakan sayuran yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan pola hidup masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

b. Misi

Berkomitmen menyediakan produk sayuran dan buah-buahan yang sehat dengan kulaitas tinggi, sehingga menjadikan konsumen memiliki gaya hidup unuk mengkonsumsi buah dan sayuran yang sehat, serta memperkenalkan sistem budidaya hidroponik dan aeroponik bagi masyarakat yang ingin memulai usaha di dalam bidang pertanian hidroponik dan aeroponik.


(26)

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.. Struktur organisasi menunjukkan bagaimana pembagian tugas kerja dan mengkoordinasikannya secara formal. Amazing farm sebagai salah satu perusahaan yang cukup besar tentunya memerlukan sebuah susunan untuk membagi unit kegiatan yang dikerjakan.

PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dipimpin oleh seorang direktur, dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang manajer operasional dan kepala bagian dan beberapa bagian meliputi: bagian produksi NFT, bagian sayuran sehat (organik), bagian produksi timun tomat, bagian packing house, logistik dan keuangan. Struktur organisasi PT. Momenta Agrikultura dapat dilihat pada Lampiran 2.

Adapun tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

a. Direktur Utama, memiliki tanggung jawab penuh terhadap pengambilan keputusan tertinggi dalam menentukan kebijakan dan rencana perusahaan. Selan itu, direktur utama juga memiliki fungsi sebagai penasihat dan pengawas terhadap jalannya kegiatan perusahaan. Direktur akan memonitoring setiap kebun secara rutin dalam jangka waktu tertentu.

b. Manajer Kebun, memiliki tanggung jawab untuk mengontrol kegiatan produksi dari mulai panen sampai pasca panen sehari-hari di kebun yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Manajer Marketing, memiliki tanggung jawab untuk memasarkan produk dengan cara tidak langsung menggunakan media seperti telepon, surat elektronik dan juga media komunikasi lainnya.


(27)

20

d. Supervisor Keuangan Kebun (Personalia dan Keuangan), memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan kebun.

e. Supervisor Produksi, memiliki tanggun jawab untuk mengendalikan kegiatan produksi secara langsung pada kebun yang menjadi tanggung jawabnya.

f. Supervisor Logistik dan PPIC, memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengatur ketersedian sarana produksi, packing house serta kebutuhan kebun lainnya, selain itu PPIC memiliki tanggung jawab untuk mengelola rekap data packing house, saprodi dan keuangan kebun.

g. Supervisor Packing House, memiliki tanggung jawab dalam kegiatan pasca panen dan juga melakukan pengawasan pada bagian packing. h. Sourcing, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan produk dari

mitra apabila terjadi kekurangan persediaan produk dari kebun.

i. Salesman, memiliki tanggung jawab untuk memasarkan produk dengan pendekatan langsung berupa pertemuan langsung dengan konsumen.

j. Security, memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan perusahaan sepanjang waktu.

5. Sarana dan Prasarana

Amazing Farm kebun Cisaroni atau Cikahuripan 2 memiliki lahan seluas 7 ha. Sebagian besar lahan digunakan untuk greenhouse budidaya, sisanya digunakan untuk fasilitas pendukung lainnya.Sarana dan Prasarana yang terdapat di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” kebun Cisaroni meliputi :

a. Greenhouse

Greenhouse merupakan tempat kegiatan produksi sayuran daun di Amazing Farm. Bentuk greenhouse di Amazing Farm dibangun dengan struktur Gutter-Connnected greenhouse yaitu greenhouse yang dibangun secara bersambung dengan dinding yang disatukan. Penggunaan Gutter-Connected greenhouse dipilih karena sangat efisien


(28)

dalam penggunaan lahan dan bangunan yang berada di tengah susunan terlindungi oleh greenhouse lainnya. Tipe-tipe Greenhouse yang digunakan di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5.2. Greenhouse Tipe Piggyback

Gambar 5.3. Greenhouse Tipe Tunnel

Gambar 5.4 Greenhouse Tipe Campuran

Terdapat beberapa tipe greenhouse di Amazing Farm yaitu greenhouse tipe Piggyback, greenhouse tipe Tunnel dan greenhouse tipe Campuran. Ketiga tipe greenhouse memiliki atap yang terbuat dari plastik UV yang berbahan dasar polyethylene, dinding menggunakan plastik dan kasa plastik yang menyerupai jaring. Greenhouse tipe Piggyback adalah suatu bentuk yang memakai bentuk konvensional yang dimodifikasi dengan menambahkan atap kecil di bagian atas untuk ventilasi, rangka yang digunakan untuk jenis greenhouse ini terbuat dari kayu dan besi. Greenhouse tipe ini merupakan greenhouse yang dibuat


(29)

22

sejak awal berdirinya perusahaan dan biasa digunakan untuk budidaya sayuran Hidroponik dengan teknik NFT (Nutrient Film Technique). Tipe kedua adalah greenhouse tipe Tunnel. Tipe ini tampak seperti lorong setengah lingkaran. Greenhouse tipe ini juga digunakan untuk budidaya sayuran Hidroponik dengan teknik NFT (Nutrient Film Technique). Kelebihan dari tipe ini adalah memiliki struktur yang kuat. Tipe Tunnel memiliki atap yang berbentuk melengkung ke bawah, atap seperti ini merupakan bentuk yang sangat ideal dalam menghadapi terpaan angin. Sementara struktur busur dengan kedua kaki terpendam kedalam tanah berfungsi untuk menjadikan bangunan lebih kuat. Tipe yang ketiga yaitu campuran (single span dan multispan). Tipe ini dapat dikatakan campuran antara tipe tunnel dengan tipe piggyback. Pada desainnya terlihat bahwa tipe ini seakan-akan paduan (hybrid) antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Tipe greenhouse ini memiliki kelebihan dari tipe tunnel dan tipe piggy back, yaitu strukturnya kuat seperti type tunnel tetapi tetap memiliki ventilasi yang maksimal seperti type piggyback. Greenhouse tipe ini biasa digunakan untuk budidaya tanaman tomat (Tomat Beef, tomat Cherry) dan timun midi.

b. Bangunan Kantor

Bangunan kantor difungsikan untuk kegiatan perkantoran seperti rapat antara manajer kebun dengan supervisor, ataupun rapat manager kebun dengan para karyawan, kegiatan pencatatan, dan kegiatan lainnya. Pada bagian dalam kantor terdapat komputer dan juga arsip-arsip kebun. Fasilitas lainnya berupa whiteboard untuk menuliskan rencana kegiatan, pencapaian produksi sementara dan pencapaian produksi per minggu, papan pengumuman dan mesin absensi. Dalam bangunan kantor terbagi atas beberapa ruang untuk masing-masing bagian, mushola dan ruang penunjang kegiatan lainnya. Bangunan kantor PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” yang berada di Jl. Cisaroni, Cikahuripan, Lembang dapat dilihat pada Gambar 5.5.


(30)

Gambar 5.5. Bangunan Kantor

c. Packing House (PH), Gudang Kemasan, dan Gudang Nutrisi

Packing house terletak di bagian depan area kebun. Tujuannya untuk memudahkan pengangkutan dan penurunan barang. Fasilitas yang terdapat dalam packing house adalah meja-meja stainless steel yang digunakan untuk kegiatan pasca panen sayuran. Terdapat lemari pendingin (chiller) berukuran besar yang digunakan untuk menyimpan sayuran yang belum dapat dikirim pada hari tersebut, tempat pencucian sayuran, tempat pengeringan sayuran, office, mesin portal, sealer, tempat barcode, pintu loading dan unloading, serta toilet. Bangunan Packing House (PH), terbagi menjadi beberapa bagian untuk packing, yaitu bagian packing sayuran Non-Substrat, bagian packing sayuran Substrat (Tomat dan Timun), bagian packing Salad dan bagian packing Sayur Sehat. Packing house dibagi menjadi beberapa bagian karena beberapa tanaman membutuhkan cara packing yang berbeda.

Gudang kemasan terletak di bagian belakang bangunan Packing House (PH). Gudang ini berisi kemasan produk dan segala keperluan untuk mengepak sayuran yaitu barcode, kardus, dan solatip. Gudang nutrisi terletak di dekat mess karyawan (belakang greenhouse P1). Bangunan Packing House (PH) di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dapat dilihat pada Gambar 5.6.


(31)

24

Gambar 5.6. Bangunan Packing House (PH) d. Mess Karyawan

Mess karyawan terletak di samping greenhouse P1 dan greenhouse P11. Penempatan mess karyawan ini untuk menjaga dan mengawasi apabila sedang melakukan pengangkutan (loading) ataupun penurunan barang pada malam hari. Adanya mess karyawan membantu karyawan yang masih ada di lingkungan perusahaan pada malam hari sehingga mereka dapat menginap di perusahaan. Mess Karyawan yang terletak di samping greenhouse P1 dan greenhouse P11 dapat dilihat pada Gambar 5.7.

Gambar 5.7. Mess Karyawan e. Nursery

Nursery adalah tempat penyemaian semua benih tanaman. Terdapat dua nursery untuk penyemaian. Untuk teknik Nutrien Film Technique (NFT) tempat penyemaiannya terbagi menjadi 2, yaitu NI (Nursery 1) dan N2 (Nursery 2). N1 (Nursery1) merupakan tempat pembesaran bibit. Pada N1 (Nursery1) terdapat ruang penyemaian dan ruang gelap. Tempat ini berfungsi sebagai tempat pembesaran bibit mulai dari penyemaian hingga 17 HST. Pembesaran bibit selanjutnya dilakukan di


(32)

N2 (Nursery2) hingga tanaman berumur 32 HST dan siap untuk dipindah tanam ke Produksi. Ruang penyemaian yang termasuk kedalam Nursery 1. Ruang penyemaian, ruang Nursery1 dan Nursery2 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5.8. Ruang Penyemaian (Nursery1)

Gambar 5.9. Ruang Nursery1 dan Nursery2

f. Tempat Pencucian Pot

Tempat pencucian Pot terletak di sebelah nursery tomat dan timun. Tempat ini berfungsi untuk membersihkan pot, pot yang dicuci adalah pot yang berasal dari packing house setelah proses pembersihan akar tanaman yang akan di packing. Kecuali jika terdapat kematian tanaman pada tahap nursery 2 dan produksi maka pot akan dikumpulkan dan segera dicuci. Selanjutnya pot dibersihkan dan disusun ke kontainer, pot tersebut dibawa ke greenhouse nursery 2 dan greenhouse membutuhkan pot dengan menggunakan mobil operasional kebun. Tempat pencucian pot di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dapat dilihat pada Gambar 5.10.


(33)

26

Gambar 5.10. Tempat Pencucian Pot g. Pos Satpam

Pos satpam terletak paling luar, setelah gerbang masuk perusahaan berdekatan dengan parkir kendaraan roda dua. Pos satpam ini berfungsi sebagai pusat keamanan perusahaan baik pada siang hari maupun malam hari. Pos satpam ini digunakan untuk beristirahat para satpam saat bertugas. Bangunan ini merupakan bangunan permanen yang berdampingan dengan bangunan packing house. Pos Satpam yang terdapat di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dapat dilihat pada Gambar 5.11.

Gambar 5.11. Pos Satpam h. Sarana Transportasi

Sarana transportasi digunakan untuk distribusi produk PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm”. Sarana transportasi terdiri dari mobil bak terbuka (pickup) dan tertutup (mobil box). Mobil bak terbuka (pickup) digunakan untuk mendistribusikan bibit, pot, media tanam, hasil panen serta kegiatan operasional perusahaan lainnya. Mobil bak terbuka digunakan hanya di lingkungan internal perusahaan.


(34)

Sedangkan mobil bak tertutup (mobil box) digunakan untuk mendistribusikan sayuran ke berbagai toko yang berada di wilayah Bandung dan Jakarta. Mobil bak tertutup (mobil box) yang digunakan oleh PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” menggunakan mobil bak tertutup (mobil box) berpendingin. Mobil ini dapat membawa sayuran tetap dalam kondisi segar. Sedangkan untuk mendistribusikan produk keluar Pulau dan ekspor, PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” menggunakan pesawat terbang dengan jasa cargo. Sarana

transportasi yang digunakan PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm

untuk mendistribusikan produk dapat dilihat pada Gambar 5.12.

Gambar 5.12. Sarana Transportasi untuk Distribusi Produk

B. Budidaya Selada Keriting

Budidaya Selada Keriting di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” berdasarkan Standar Operasional Produksi (SOP) NFT yang telah ditetapkan perusahaan (Lampiran 3). Budidaya Selada Keriting di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”menggunakan metode Hidroponik NFT. NFT (Nutrient Film Technique) merupakan salah satu teknik dalah budidaya sayur secara hidroponik. Dalam teknik ini nutrisi dialirkan bersamaan dengan air, namun air yang dialirkan sangat tipis menyerupai film. Air yang dialirkan dalam gully memiliki tebal kurang lebih 3 mm. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan bentuk apapun. Hidroponik NFT dapat dibuat bertingkat jika tidak memiliki lahan sama sekali. Selada keriting termasuk kedalam sayuran daun yang memiliki perakaran serabut sehingga dapat dibudidayakan secara hidroponik NFT, dalam sistem NFT tanaman memiliki daerah perakaran yang terbatas.


(35)

28

Sistem hidroponik NFT memiliki prinsip utama yaitu sirkulasi. Artinya air dan nutrisi digunakan berulang-ulang setelah melewati tanaman. Dengan penggunaan berulang, penggunaan air dan nutrisi jadi lebih hemat dibanding sistem lain. Secara garis besar alur sirkulasi NFT dimulai dari air dipompakan dari reservoir/tandon. Kemudian dari reservoir/tandon, air didistribusikan ke bendengan-bendengan/gully yang berisi tanaman oleh pompa melalui pipa. Tiap bendengan/gully dialirkan air melalui selang inlet atau selang nutrisi. Tanaman tumbuh dengan mengambil air dan nutrisi pada aliran yang mengalir di bendengan/gully. Pada ujung bendengan/gully, aliran air ditampung. Dari tampungan aliran dikembalikan lagi menuju tandon/reservoir. Siklus ini secara terus-menerus berulang.

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa magang dalam budidaya Selada Keriting, antara lain :

1. Persiapan Bibit a. Pemilihan Benih

Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tananaman bergantung pada keunggulan benih yang dipilih. Berdasarkan pengamatan dan informasi yang diperoleh mahasiswa magang dari kepala bagian Nursery, benih Selada Keriting yang di gunakan PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” adalah benih import dari Belanda dan benih lokal. Benih import yang digunakan adalah benih dari perusahaan Rijk Zwaan dengan varietas Invicta dan benih lokal dari perusahaan PT Sari Benih Unggul dengan varietas Ta Fung. Perusahaan ini mengutamakan penggunaan benih selada keriting import, karena memiliki kualitas dan kuantitas hasil yang lebih baik, namun karena ketersediaan benih import yang kadang tidak tersedia (pengadaan benih import membutuhkan waktu sekitar 3 bulan) menjadikan perusahaan ini juga menggunakan benih lokal untuk mengejar produksi. Bentuk benih yang digunakan perusahaan ini ada 2, yaitu pills dan seed. Benih pills merupakan benih yang berasal dari perusahaan Rijk Zwaan. Pills merupakan benih seeds yang memiliki


(36)

lapisan pelindung (Thyram). Dalam lapisan pelindung (Thyram) terdapat campuran fungisida untuk mencegah penyakit yang menyerang benih. Lapisan pelindung (Thyram) juga berfungsi untuk memperpanjang masa kadaluarsa benih. Sedangkan benih berbentuk seeds biasanya merupakan benih dari varietas lokal. Pada benih seeds tidak terdapat lapisan pelindung (Thyram) namum pada benih ini telah dilapisi dengan fungisida untuk mencegah serangan penyakit pada benih. Benih Selada Keriting dari Rijk Zwaan dan dapat dilihat pada Gambar 5.13. Benih Selada Keriting dari PT Benih Sari Unggul dapat dilihat pada Gambar 5.14. Bentuk benih dari kedua perusahaan dapat dilihat pada Gambar 5.15.

Gambar 5.13. Benih Selada Keriting Varietas Invicta dari Rijk Zwaan

Gambar 5.14. Benih Selada Keriting Varietas Ta Fung dari PT Benih Sari Unggul


(37)

30

Gambar 5.15. Benih Selada Keriting yang Berbentuk Pills (Atas) dan Seeds (Bawah)

b. Penyiapan media

Media penyemaian dan media tanam yang digunakan PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” adalah Peatmoss. Peatmoss merupakan salah satu media tanam organik yang berasal dari lumut Sphagum yang telah di proses menjadi kompos. Kelebihan dari peatmoss adalah mampu menyimpan air lebih lama dan dalam peatmoss sudah terdapat nutrisi berupa Nitrogen 280 mg N/l, Fosfor 200 mg P2O2/l, Pottasium 360 mg K2O/l, Magnesium 100 mg Mg/l. Penggunaan peatmoss sebagai media penyemaian adalah dengan cara mencampurkan air sebanyak 10% dari banyaknya peatmoss kering yang digunakan. 1 bale peatmoss berisi 200 l dapat dijadikan untuk media semai sebanyak 100 tray ukuran 54 cm x 28 cm x 4,2 cm (105 hole/lubang). Dalam tahap ini mahasiswa magang turut serta dalam penyiapan media tanam yaitu menggemburkan media serta mencampur media dengan air. Penyiapan media untuk penyemaian Selada Keriting yang dilakukan oleh mahasiswa magang dapat dilihat pada Gambar 5.16.


(38)

Gambar 5.16. Penyiapan Media Tanam Benih Selada Keriting

c. Penyemaian benih

Mahasiswa magang melakukan kegiatan penyemaian benih pada media yang telah disiapkan. Penyemaian benih dilakukan sesuai dengan tahapan tata cara penyemaian yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Lampiran 4). Penyemaian benih selada keriting dilakukan pada tray yang berukuran 54 cm x 28 cm x 4,2 cm. Tray ini memiliki 105 lubang dimana setiap satu lubang ditanam 2 benih. Media diisikan pada setiap lubang tray kemudian dilubangi menggunakan stick dengan kedalaman 2-5 mm, lubang kecil bertujuan untuk menempatkan benih. Setelah selesai menyemai benih, tray diletakkan pada meja dengan tinggi 50 cm, kemudian disiram menggunakan air biasa. Tray dimasukkan kedalam ruang gelap selama 2 hari hingga tumbuh 2 buah daun. Kemudian tray dipindahkan ke N1 (Nursery 1) untuk pembesaran bibit pertama selama 15 hari. Selama 7 hari setelah pindah ke N1, tanaman hanya disiram secara manual dengan air biasa, karena didalam peatmoss telah terdapat nutrisi. Penyiraman dengan air biasa bertujuan untuk menghindari adanya akumulasi nutrisi. Kemudian bibit dipindahkan lagi ke N2 sesuai dengan tahapan yang ditetapkan oleh perusahaan (Lampiran 5). Bibit dipindahkan ke N2 yang berlokasi di dekat N1. Selama di N2 tanaman dialiri menggunakan pupuk AB mix dan nutrisi. Sebelum di pindahkan ke Produksi, tanaman Selada Keriting


(39)

32

dipindahkan dari lubang tray kedalam pot-pot streril yang telah dicuci dengan chlorin agar dapat ditanam pada hole di tiap-tiap gully. Tahapan pencucian pot dapat dilihat di Lampiran 6. Pemindahan dilakukan dengan cara mencongkel tanaman beserta media tanamnya. Proses penyemaian benih Selada Keriting dapat dilihat pada gambar 5.17 dan proses pemindahan bibit Selada Keriting dari media tray ke media pot dapat dilihat pada Gambar 5.18.

Gambar 5.17. Proses Penyemaian Benih Selada Keriting

Gambar 5.18. Proses Pemindahan bibit Selada Keriting dari Media Tray ke media Pot

2. Persiapam Lahan Tanam a. Pembersihan Gable

Gable adalah istilah yang digunakan untuk bedengan yang terdapat di dalam Greenhouse. Di PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm”, dalam satu Greenhouse terdapat 14-149 gable menyesuaikan dengan luas GH (Greenhouse). Masing-masing gable terdiri dari 8-10 gully.


(40)

Mahasiswa magang tidak melakukan kegiatan ini, karena kegiatan ini dilakukan oleh pekerja yang ada pada Greenhouse. Mahasiswa magang melakukan pengamatan saat dilakukan pembersihan gable dan didapat beberapa informasi terkait pembersihan gable. Pembersihan gable dimulai dengan pembersihan hole pada tiap gully dari akar tanaman sisa panen pada periode sebelumnya. Pembersihan ini dilakukan dengan mengambil langsung dari hole dan dikumpulkan pada sekitar areal pembersihan. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan selanjutnya diangkat keluar Greenhouse untuk diangkut mobil dan dibuang ke lokasi pembuangan yang terletak di bagian belakang. Pembersihan selanjutnya adalah menyiram gully dengan air, bertujuan untuk membersihkan gully dari kotoran serta sisa-sisa panen. Gable yang telah dibersihkan dan siap ditanami bibit Selada Keriting dapat dilihat pada Gambar 5.19.

Gambar 5.19. Gable yang telah dibersihkan dan siap ditanami b. Pengecekan selang nutrisi.

Masalah yang sering ditemui pada selang inlet adalah adanya penyumbatan selang akibat akumulasi nutrisi yang membentuk lumut. Mahasiswa magang melakukan kegiatan pengecekan selang nutrisi dengan cara menyabetkan selang tersebut. Hal ini bertujuan agar lumut terlepas. Pengecekan selang nutrisi dilakukan sebelum dilakukan penanaman. Pengecekan selang nutrisi dapat dilihat pada Gambar 5.20.


(41)

34

Gambar 5.20. Pengecekan Selang Nutrisi 3. Penanaman

Berdasarkan wawancara yang dilakuakn kepada Kepala bagian Nursery, Kepala Bagian Produksi serta Supervisor diperoleh informasi penanaman bibit seperti Selada Keriting menggunakan bibit yang berusia 30-32 HST. Sebelum melakukan penanaman bibit pada lubang tanam yang ada pada gully, pastikan bahwa gully sudah dicuci terlebih dahulu untuk menghindari adanya hama dan penyakit yang tertinggal pada gully setelah pemanenan. Pada kegiatan ini mahasiswa magang ikut serta dalam penanaman Selada Keriting. Penanaman dimulai dengan pemilihan bibit Selada Keriting. Bibit yang diutamakan adalah yang memiliki ukuran lebih besar. Bibit yang terdapat dalam pot dimasukkan kedalam hole pada setiap gully. Satu hole diisi dengan satu pot, posisi bibit harus berdiri tegak dan pastikan bahwa akar tanaman masuk kedalam hole dan menyentuh dasar gully agar air dan nutrisi yang dialirkan dapat terserap oleh akar tanaman dengan baik. Gully yang sudah selesai ditanami diberi ketarangan tanggal tanam varietasnya. Proses penanaman bibit Selada Keriting yang dilakukan oleh mahasiswa magang dapat dilihat pada Gambar 5.21.


(42)

Gambar 5.21. Proses Penanaman Bibit Selada Keriting a. Pemeliharaan

Pememliharaan yang dilakkan pada bagian produksi ini adalah dengan melakukan pengecekan secara rutin aliran nutrisi pada setiap gully. Mahasiswa Magang diikutsertakan dalam kegiatan ini, dimana mahasiswa magang mendapat tugas untuk mengecek gully dalam suatu GH. Sebelum ditugaskan untuk mengecek, mandor melakukan pengaran tentang cara pembersihan. Pengecekan gully dilakukan untuk memastikan larutan nutrisi mengalir dan kegiatan ini dilakukan dua kali perhari, yaitu pada waktu sebelum panen (pagi) dan sebelum tanam (sore).

b. Penyulaman dan penyeragaman

Penyulaman tanaman merupakan penggantian tanaman mati dengan tanaman baru. Mahasiswa magang melakukan kegiatan penyulaman dan penyeragaman tanaman Selada Keriting, dalam kegiatan ini dibutuhkan ketelitian dan ketelatenan karena tanaman memiliki ukuran yang tidak seragam dalam 1 gabel. Satu gable dilakukan penyulaman dan penyeragaman oleh 2-3 mahasiswa magang. Penyulaman dan Penyeragaman dilakukan dengan cara membuang tanaman yang mati dan menggantinya dengan tanaman baru dengan umur yang sama. Tanaman yang sudah mendekati masa panen harus diseragamkan terlebih dahulu supaya hasil panen yang diperoleh juga seragam sesuai dengan ukurannya. Proses


(43)

36

penyulaman dan penyeragaman tanaman yang dilakukan oleh Mahasiswa Magang dapat dilihat pada Gambar 5.22.

Gambar 5.22. Penyulaman dan Penyeragaman Tanaman c. Pengukuran suhu air, pH dan EC air

Mahasiswa magang melakukan pengukuran suhu air, pH dan EC air dalam 1 waktu. Pada kegiatan ini mahasiswa didampingi oleh mandor GH (Greenhouse). Pada kegiatan ini sekaligus melakukan wawancara terhadap mandor GH (Greenhouse) terkait pengukuran ini, berikut informasi yang didapatkan dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa magang.

Pengukuran suhu air dilakukan untuk memantau pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan secara NFT. Pengukuran suhu ini dimaksudkan untuk penanggulangan segera apabila terjadi kenaikan suhu melewati ambang batas, yaitu 30 0C karena tanaman yang diproduksi secara NFT akan mudah layu bahkan mengalami kematian apabila suhu melebihi 30 0C. Apabila suhu lebih dari 30 0C maka yang dilakukan adalah dengan memberikan tambahan volume air untuk menrunkan suhu air tersebut. Penurunan suhu dilakukan pada jam-jam tertentu yaitu pukul 09.00, 10.00, 11.00, 11.40, 13.00 da 14.00. Pengukuran suhu air dilakukan dengan cara meletakkan thermometer pada talang nutrisi dalam suatu gable di GH (Greenhouse).


(44)

pH (Power of Hydrogen) adalah tingkat keasaman air. pH air diukur untuk melihat keasaman air yang digunakan sebagai media penyalur nutrisi untuk tanaman. pH ideal untuk Selada Keriting adalah 5,5-6,2. Pengukuran Ph menggunakan Ph meter dengan skala 1-14. Larutan yang memiliki pH terlalu asam atau basa membuat nutrisi sulit terlarut dalam air. Pengukuran Ph air dilakukan pada pukul 11.00 WIB. Pengukuran pH dilakukan dengan mengambil sampel larutan nutrisi pada beberapa gully dalam GH (Greenhouse) EC (Electrical Conductivity) merupakan suatu kemampuan air sebagai penghantar listrik yang dipengaruhi oleh jumlah ion atau garam yang terlarut di dalam air. Pengukuran dilakukan menggunakan EC meter. EC ideal untuk Selada Keriting adalah 0,8-1,2 Ms/cm. Pengukuran EC dilakukan bersamaan dengan pengukuran pH, yaitu pukul 11.00 WIB dengan cara mengambil sampel air dari selang nutrisi pada beberapa gully dalam Gh (Greenhouse). Proses pengukuran suhu air menggunakan Thermometer dapat dilihat pada Gambar 4.23, pH meter dan EC meter dapat dilihat pada Gambar 5.24.


(45)

38

Gambar 5.24. pH meter dan EC meter d. Pengukuran suhu dan RH ruangan

Pengukuran suhu dan RH ruangan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu air, pH, dan EC. Mahasiswa magang turut serta dalam pengukuran ini, beberapa informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap mandor GH (Greenhouse) antaralain : Pengukuran suhu ruangan menggunakan Thermometer dinding yang dipasang pada tiap-tiap GH (Greenhouse). Suhu ideal untuk Selada Keriting adalah 15-25 0C. Jika suhu dalam GH (Greenhouse) terlalu panas, maka dinding di depan GH (Greenhouse) akan dibuka untuk menurunkan suhu ruangan. Suhu ruangan yang terlalu panas akan membuat tanaman mudah layu bahkan mati. Jika suhu ruangan terlalu dingin membuat tanaman beretiolasi yang membuat masa panen lebih lama.

Rh (Relative Humidity) yaitu satuan pengukuran yang merepresentasikan jumlah titik-titik air di udara pada suhu tertentu yang dibandingkan dengan jumlah maksimum titik-titik air yang dapat dikandung di udara pada suhu tersebut. Rh ideal pada GH (Greenhouse) untuk tanaman Selada Keriting adalah 50-60%. Pengukuran Rh ruangan menggunakan Hygrometer yang terpasang


(46)

menjadi satu dengan Thermometer dinding. Thermometer Ruangan dan Hygrometer yang terpasang dalam GH (Greenhouse) dapat dilihat pada Gambar 5.25.

Gambar 5.25. Thermometer Ruangan dan Hygrometer e. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit dapat menurunkan produksi tanaman sehingga dapat mengurangi hasil panen, penyebab adanya hama dan penyakit adalah kondisi lingkungan yang kurang bersih dan faktor cuaca yan tidak menentu. Berdasarkan pengamatan mahasiswa magang dan wawancara terhadap pekerja lapang, supervisor produksi, Kepala bagian Nursery dan Kepala bagian Produksi, hama yang sering menyerang tanaman selada antara lain :

1) Penggorok daun (Liriomyza sp.)

Hama penggorok daun (Liriomyza sp.) menyerang tanaman pada stadium larva. Pada stadium larva hama ini masuk kedalam jaringan tanaman dan tumbuh di dalamnya. Padat ahap dewasa hama ini menyerang dengan cara membuat alur gerakan di bagian bawah epidermis daun. Gejala yang ditimbulkan berupa garis-garis putih tidak beraturan pada daun yang diakibatkan hilangnya klorofil sehingga menjadi kekuningan. Pengendalian hama ini secara kimia dengan menyemprotkan insektisida jenis Trigard dengan konsentrasi 0,25 mL/L atau jenis Agrimec dengan konsentrasi 0,5 mL/L. Pestisida yang digunakan oleh


(47)

40

PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” untuk mengendalikan hama penggorok daun (Liriomyza sp.) dapat dilihat pada Gambar 5.26.

Gambar 5.26. Pestisida yang Digunakan Untuk Mengendalikan Ulat Penggorok Daun (Liriomyza sp)

2) Ulat Grayak (Spodoptera litueara)

Hama ini menyerang tanaman dengan memakan daun selada keriiting secara langsung. Pengendalian hama Ulat Grayak (Spodoptera litueara) dilakukan melalui 2 cara yaitu secara mekanik dan secara kimia. Secara mekanik dilakukan dengan mengambil ulat langsung dari tanaman dan mengambil daun yang telah berlubang akibat serangan hama tersebuts. Pengendalian secara kimia dilakukan dengan menyemprotkan insektisida jenis Tracer dengan konsentrasi 0,5 mL/L atau Proclaime 0,25gr/L. Hama ulat yang menyerang daun Selada Keriting dapat dilihat pada Gambar 5.27.


(48)

Gambar 5.27. Serangan Ulat pada Daun Selada Keriting

Pengendalian hama menggunakan pestisida diaplikasikan menggunakan Sprayer, pemberian pestisida dilakukan setiap 1 kali dalam satu minggu atau jika terjadi serangan hama yang dirasa segera membutuhkan tindakan. Pada kegiatan ini mahasiswa tidak turut serta, karena keterbatasan alat (sprayer). Kegiatan ini juga membutuhkan kemampuan untuk meratakan pestisida, sehingga diaplikasikan oleh pekerja lapang tertentu. Aplikasi pestisida yang dilakukan oleh pekerja lapang menggunakan Sprayer dapat dilihat pada Gambar 5.28.

Gambar 5.28. Aplikasi Pestisida Menggunakan Sprayer

Penyakit tanaman yang sering muncul adalah busuk akar, Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala bagian Nursery didapatkan informasi bahwa hingga saat ini belum diketahui penyebab busuk akar yang terjadi sejak kurang lebih 2 tahun lalu. Penyakit ini menyebabkan turunnya produktivitas tanaman selada keriting yang hanya mencapai kurang dari 5 ton dari


(49)

42

target 12 ton per bulan. Pihak perusahaan telah mencoba berbagai teknik untuk mengurangi kematian akibat adanya busuk akar. Mulai dari nutrisi, kebersihan, media tanam hingga mencoba melakukan penyemaian langsung kedalam masing masing pot dengan media tanam peatmoss sehingga tidak memerlukan pemindahan tanaman dari ruang penyemaian ke N1,N2 dan GH produksi.

4. Panen dan pasca panen selada a. Panen

Panen merupakan proses pengambilan hasil tanaman yang telah layak dikonsumsi atau berada pada fase pertumbuhan yang optimal sesuai dengan kebutuhan konsumen. Mahasiswa magang melakukan kegiatan panen, panen diawali dengan persiapan dan taksasi. Taksasi panen meliputi pendataan tanggal panen tiap gebel, mengamati kondisi fisik tanaman siap panen dan menganalisis jumlah hasil panen. Selada Keriting dipanen pada umur 15-17 hari setelah tanam di Produksi atau kurang lebih 45 HST. Tanaman yang siap panen memiliki ciri-ciri telah mengkrop dan keras. Pemanenan dilakukan hampir setiap hari dengan melihat tingkat permintaan pasar serta ketersediaan produk di lapangan. Waktu panen yaitu pada pagi hari untuk menghindari hasil panen layu. Mahasiswa magang ikut serta melakukan kegiatan panen. Panen Selada Keriting di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dilakukan dengan cara mematikan arus nutrisi pada gable yang akan di panen agar nutrisi tidak mengalir pada tiap gully. Kemudian mencabut tanaman beserta potnya dari tiap hole dan disusun kedalam box/kontainer yang telah disiapkan. Tiap box/kontainer dialasi koran dan kemudian ditutup koran saat tanaman penuh agar sayuran tidak kotor saat box/kontainer ditumpuk. Dalam satu box/kontainer dapat memuat 30-40 tanaman. Selanjutnya box/kontainer diangkut ke ruang Packing House dengan mobil pengangkut. Proses panen Selada Keriting yang dilakukan oleh Mahasiswa Magang di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dapat dilihat pada Gambar 5.29.


(50)

Gambar 5.29. Proses Panen Selada Keriting b. Pasca Panen

Penanganan pasca panen penting dilakukan untuk menjaga dan mengontrol kualitas selada keriting yang dipasarkan. Penanganan pasca panen yang dilakukan oleh mahasiswa magang berdasarkan prosedur yang ada di perusahaan meliputi :

1) Trimming yaitu perompesan dan penghilangan daun selada keriting yang tua, rusak, busuk atau terserang hama dan penyakit. Perompesan daun maksimal adalah `15% dari berat bruto tanaman. 2) Sortasi pemilahan hasil panen sesuai dengan kelasnya. Sortasi dilakukan berdasarkan keseragaman ukuran dan kualitasnya. Dalam tahap ini akan diperoleh tanaman dengan rasio yang sama (Rasio Sedala keriting adalah 3).

3) Packing (Pengemasan), proses ini bertujuan untuk melindungi sayuran dari pengaruh lingkungan seperti sinar matahari, kelembaban serta kerusakan fisik. Packing untuk Selada keriting adalah dengan standar berat minimal 250 gram (boleh lebih namun tidak boleh kurang). Semua kemasan yang digunakan dalam proses packing harus sudah ditempel label terlebih dahulu sesuai dengan jenis sayurannya. Pengemasan Selada Keriting dibuat bucket. Sayuran yang sudah di packing kemudian disusun dalam box-box khusus yang dapat menampung 20-25 bucket sayuran. Bentuk


(51)

44

packing Selada Keriting yang berupa bucket dapat dilihat pada Gambar 5.30.

Gambar 5.30. Bentuk Packing Selada Keriting

C. Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah suatu hal yang penting dalam kegiatan usaha apapun karena kualitas dari hal tersebut sangatlah menentukan kinerja dari suatu perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia menjadi penentu keberhasilan dalam suatu perusahaan atau unit usaha, terutama dalam era globalisasi dimana para pesaing tidak hanya berasal dari dalam negeri saja tetapi juga berasal dari luar negeri yang ikut serta meramaikan dan berkompetisi untuk menarik minat dari konsumen. Persaingan yang semakin ketat inilah yang membuat para pelaku usaha harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di perusahaannya sehingga memiliki proses produksi yang baik. Proses produksi biasanya dikaitkan dengan produktivitas, dimana bila produktivitas meningkat maka akan diikuti dengan peningkatan kinerja dari perusahaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa staff (Bagian Keuangan dan Personalia, Kepala bagian Nursery, Kepala Bagian Produksi Non-Substrat dan Supervisor Produksi) dan tenaga kerja lapang di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” diperoleh informasi terkait pengelolaan Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut :


(52)

1. Ketenagakerjaan PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”

Ketenagakerjaan dalam PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” terbagi atas 2 bagian, yaitu tenaga kerja Substrat (Tomat Beef, Tomat Cherry, Timun Midi, Soil Grown) dan Tenaga Kerja Non-Substrat (NFT/ Nutrient Film Technique). Tenaga Kerja yang bekerja pada bagian Substrat tidak dapat secara bebas bekerja pada bagian Non-Substrat, begitu pula sebaliknya. Tenaga kerja yang menginginkan pindah bagian harus mengajukan permohonan pindah bagian terlebih dahulu kepada Supervisor dan kepala bagian.

Tenaga kerja Non-Substrat (NFT) diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu :

a. Tenaga Kerja Kontrak

Tenaga Kerja kontrak merupakan tenaga kerja pekerjaannya terikat dalam kurun waktu tertentu. Kontrak tiap pekerja akan diperbarui setiap 1 tahun. Tenaga kerja kontrak meliputi tenaga kerja kantor dan beberapa tenaga kerja lapangan.

b. Tenaga Kerja Harian Tetap

Tenaga kerja harian tetap yaitu tenaga kerja yang kurun waktu kerjanya sama dengan pekerja kontrak. Hanya saja mereka tidak terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan. Upah untuk tenaga kerja harian tetap dihitung berdasarkan hari efektif masuk.

c. Tenaga Kerja Borongan

Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan tertentu dengan menerima upah didasarkan pada volume pekerjaan atau satuan hasil kerja. Pada PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” tenaga kerja borongan biasanya terdapat pada bagian packing.

Pada bagian Non-Substrat terdapat 42 Tenaga Kerja yaitu 1 Kepala bagian Nursery (Pembibitan), 1 Kepala bagian Produksi Non-Substrat (NFT), 1 Supervisor Nursery, 1 Supervisor produksi, 2 mandor Nursery (N1 dan N2), 2 mandor produksi, 4 tenaga semai, 21 oang PIC (Person In


(53)

46

charge) yaitu tenaga kerja yang melakukan pekerjaan mulai dari tanam hingga panen menyesuaikan kebutuhan pekerjaan yang ada pada GH (Greenhouse), 3 tenaga kerja cuci pot dan 6 tenaga kerja packing.

Standar jam kerja karyawan atau pekerja di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” yaitu 6 hari kerja efektiv dengan rincian 5 hari dengan durasi waktu bekerja 7 jam per hari dan 1 hari dengan jam kerja hanya 5 jam per hari untuk pekerja kebun, supervisor kebun, dan pegawai kantor, sedangkan pekerja di Packing House masuk kerja jam 08.00 WIB serta kerja efektif mulai jam 10.00 WIB dan pulang jam 20.00 WIB, total 9 jam kerja. Jika tenaga kerja melakukan pekerjaan lebih dari jam kerjanya, maka termasuk jam lembur. Hari minggu diberlakukan piket untuk mengontrol dan mengawasi keadaan tanaman namun tidak ada kegiatan tanam dan panen. Untuk piket hari minggu tidak masuk dalam hitungan jam lembur. Hari libur nasional tetap dilaksanakan piket seperti hari minggu, tetapi piket pada hari libur dihitung jam lembur.

2. Pelatihan atau training

Sistem pelatihan atau training di PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm” untuk pekerja baru dilaksanakan dengan sistem trainning on the job, yaitu trainning yang dilakukan dengan cara tenaga kerjja beru terjun langsung di lapangan sebagai pekerja harian. Sistem ini memiliki kelebihan yaitu mengehemat waktu dan biaya karena tidak diperlukan waktu khusus dan biaya tambahan untuk melaksanakan trainning Pelatihan atau trainning yang dilakukan PT. Momenta Agrikultura“Amazing Farm” tidak dilakukan pada periode tertentu, namun dilakukan setelah dilakukan perekruta tenaga kerja baru. Perekrutan tenaga kerja baru di perusahaan ini juga tidak dilakukan pada periode tertentu. Perekrutan dilakukan ketika terdapat tenaga kerja yang keluar sehingga perusahaan akan melakukan perekrutan untuk menggantikannya. Pekerja baru yang berada dalam masa pelatihan berada dalam pengawasan mandor GH (Greenhouse) serta Supervisor dan kepala bagian. Masa training yang diberlakukan tidak sama antar karyawan baru, lama training antara


(54)

3-12 bulan. Lama waktu training ditentukan berdasarkan kinerja dan prestasi karyawan terkait. Tenaga kerja baru yang memiliki prestasi dan kinerja yang baik maka masa training akan lebih singkat, begitu pula sebaliknya. Setelah melewati masa training atau pelatihan, tenaga kerja baru tersebut dapat diterima sebagai tenaga kerja harian tetap.

3. Pengawasan Tenaga Kerja

Pengawasan tenaga kerja dilakukan oleh secara vertikal. Tenaga kerja lapang diawasi langsung oleh mandor GH (Greenhouse), mandor GH (Greenhouse) diawasi oleh Supervisor terkait. Kepala bagian mengawasi kinerja Supervisor, mandor GH (Greenhouse) serta pekerja lapang yang berada di bagianya. Kinerja Kepala bagian dan staff lain diawasi oleh Manajer Kebun. Pengawasan juga dilakukan melaui absensi yang dilakukan pada pagi sebelum pekerjaan dimulai dan sore setelah pekerjaan selesai yaitu pukul 07.00 WIB dan 15.00 WIB. Untuk pekerja kontrak menggunakan absensi sidik jari sedangkan pekerja harian tetap dan borongan menggunakan mesin absensi Amano. Dalam pengawasan tenaga kerja sekaligus dilaksanakan penilaian tenaga kerja. Penilaian tenaga kerja di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dapat dijadikan sebagai pedoman dalam usulan kenaikan golongan untuk pekerja harian tetap dan sebagai pedoman untuk kenaikan jabatan dan kenaikan gaji bagi karyawan kontrak. Tidak ada format penilaian secara baku dalam penilaian tenaga kerja, penilaian dilakukan secara kualitatif dan obyektif. Alat pengawasan

tenaga kerja di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” berupa mesin

absensi Amano beserta kertas absensinya dapat dilihat pada Gambar 5.31 dan mesin absensi menggunakan sidik jari dapat dilihat pada Gambar 5.32.


(55)

48

Gambar 5.31. Mesin Absensi Amano (Kiri) dan Kertas Absensi (Kanan)

Gambar 5.32. Mesin Absensi Sidik Jari

4. Disiplin Tenaga Kerja

a. Penerapan Disiplin Kerja

Tenaga kerja diharuskan untuk melaksanakan kewajibannya masing-masing dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm”. Perusahaan berhak untuk melakukan pembinaan terhadap tenaga kerja. Pembinaan tersebut dapat berupa teguran dan peringatan. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” adalah sebagai berikut: 1) Tenaga kerja kontrak


(56)

b) Pemberian Surat Peringatan Pertama, jika tenaga kerja masih melakukan kesalahan setelah diberi teguran lisan yang disertai dengan bukti terima.

c) Pemberian Surat Peringatan Kedua, jika tenaga kerja masih melakukan kesalahan setelah diberi peringatan pertama yang disertai dengan bukti terima.

d) Pemberian Surat Peringatan ketiga, jika tenaga kerja masih melakukan kesalahan setelah diberi peringatan kedua yang disertai dengan bukti terima.

e) Pemberhentian tenaga kerja secara tidak hormat, jika setelah diberi surat peringatan ketiga tenaga kerja masih mengulangi kesalahannya.

2) Tenaga Kerja harian tetap dan borongan

a) Teguran secara lisan, jika tenaga kerja melakukan kesalahan. b) Peringatan pertama, jika tenaga kerja masih melakukan kesalahan

setelah diberi teguran lisan.

c) Peringatan kedua, jika tenaga kerja masih melakukan kesalahan setelah diberi peringatan pertama.

d) Peringatan ketiga, jika tenaga kerja masih melakukan kesalahan setelah diberi peringatan kedua.

e) Pemberhentian tenaga kerja secara tidak hormat, jika setelah diberi peringatan ketiga tenaga kerja masih mengulangi kesalahannya.

Dalam peringatan tersebut, tenaga kerja dapat menma sanksi/hukuman dari PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” berupa:

1) Penundaan kenaikan golongan, bagi tenaga kerja harian tetap 2) Penundaan kenaikan upah bagi pekerja kontrak

3) Pemindahan pekerjaan secara sepihak ke bagian lain 4) Pemberhentian untuk sementara waktu


(57)

50

b. Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (PHK)

PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” akan menindak tegas bagi setiap tenaga kerjanya yang tidak mematuhi peraturan-peraturan dalam perkebunan dan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya. Pemutusan hubungan kerja di PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Pemutusan hubungan kerja dengan hormat

Pemutusan hubungan kerja dengan hormat dapat terjadi karena tenaga kerja mengajukan permohonan mengundurkan diri atas permintaan sendiri, mencapai batas usia pensiun, meninggal dunia dan tidak cakap jasmani dan rohani. Alasan-alasan tersebut dapat digunakan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Tenaga kerja yang melakukan pemutusan hubungan kerja secara terhormat akan memperoleh hak-haknya sesuai dengan ketentuan-ketentuannya. 2) Pemutusan hubungan kerja tidak hormat.

Pemutusan hubungan kerja tidak hormat dapat terjadi karena tenaga kerja melakukan pelanggaran kategori berat. Pelaksanaan pemutusan hubungan kerja, diatur dalam peraturan perusahaan. Tenaga kerja yang diberhentikan secara tidak hormat akan diberikan manfaat pensiun dan uang pengganti hak, dan tidak diberikan hak-hak apapun dari perusahaan. Pemutusan hubungan kerja secara tidak hormat juga dapat terjadi apabila seorang karyawan terjerat hukum pidana. Dalam waktu maksimal 3 bulan setelah penetapan status hukumnya maka karyawan yang bersangkutan harus dilepas oleh perusahaan.

5. Kompensasi

Suatu cara bagian personalia dan keuangan meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan perhitungan kinerja


(58)

dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian setiap karyawan yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan karyawan lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan dan lain sebagainya. Bentuk kompensasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu, kompensasi langsung dan kompensasi tak langsung.

a. Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung adalah kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk uang. Kompensasi langsung dapat berupa gaji, intensif, dan bonus. Perusahaan memberikan kompensasi sebagai bentuk penghargaan atas kinerja karyawan.

1) Gaji

Menurut Mulyadi (2008) gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan admisnistrasi atau yang mempunyai jenjang jabatan manajer. Gaji pada umumnya dibayarkan secara tetap per bulan. Gaji dapat pula diartikan sebagai imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan, yang penerimaanya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh. Pemberian gaji karyawan PT Momenta Agrikultura “Amazing Farm” dibedakan berdasar golongan karyawan, yaitu :

a) Pekerja Kontrak

Upah yang diberikan untuk pekerja kontrak adalah setiap 1 bulan yaitu pada tiap akhir bulan. Upah yang diberikan tiap bulan adalah konsisten sesuai dengan kontrak kecuali pekerja tersebut telah mendapatkan kenaikan upah yang diusulkan oleh kepala bagian terkait. Pengupahan dilakukan melalui transfer kepada rekening BCA masing-masing pekerja.


(59)

52

b) Pekerja Harian Tetap

Sistem pemberian upah untuk tenaga kerja harian diberikan setiap 1 minggu sekali yaitu pada hari Sabtu. Pemberian upah untuk pekerja harian dihitung berdasarkan jumlah hari pekerja tersebut masuk kerja, dilihat dari absensi pekerja tersebut. Pengupahan untuk pekerja harian dilakukan secara cash, pekerja mengambil upah ke bagian keuangan dan personalia.

c) Pekerja Borongan (Khusus Packing House)

Sistem pemberian upah untuk pekerja borongan diberikan berdasarkan jumlah pack sayuran yang dihasilkan dalam 1 hari. Pekerja mendapatkan Rp. 150,- per pack sayuran. Pengambilan upah untuk pekerja borongan sama halnya dengan pekerja harian tetap yaitu tiap hari Sabtu di bagian Keuangan dan Personalia.

2) Upah Insentif (Lumpsum)

Jenis kompensasi lain yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas kerjanya adalah upah insentif (lumpsum). Menurut Hariandja (2002) Insentif merupakan salah satu jenis pengahargaan yang dikaitkan dengan prestasi kerja. Semakin tinggi prestasi kerja semakin besar pula insentif yang diterima. Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap perusahaan harus menetapkan target yang tinggi dan bila berhasil maka akan diberikan tambahan pendapatan.

Perusahaan menetapkan adanya upah insentif untuk menghubungkan keinginan karyawan akan pendapatan finansial tambahan dengan kebutuhan organisasi akan peningkatan kualitas dan kuantitas kerjanya. Pemberian intensif ini dimaksudkan perusahaan sebagai upaya untuk memotivasi karyawan yang berprestasi tetap bekerja di perusahaan serta meningkatkan


(1)

Lampiran 9. Surat Keterangan Selesai Magang


(2)

Lampiran 10. Sertifikat Magang


(3)

(4)

Lampian 11. Foto Kegiatan

Gambar 1. Kegiatan tanam pada Gully Gambar 2. Kegiatan Pengukuran EC dan pH

Gambar 3. Pengukuran suhu dan Rh ruangan Gambar 4. Kegiatan taksasi panen

Gambar 5. Kegiatan Panen Gambar 6. Packing sayuran NFT


(5)

Gambar 7. Foto bersama Mandor

Gambar 8. Foto bersama Mandor dan Pekerja Lapangan

Gambar 9. Foto bersama Mandor dan

Pekerja lapangan Gambar 10. Foto bersama Tenaga Kerja Penyemaian

Gambar 11. Foto bersama Tenaga Kerja N1

(penyemaian) Gambar 12. Foto bersama Kepala Bagian Produksi dan Supervisor NFT


(6)

Gambar 10. Foto Bersama Supervisor bagian Substrat

Gambar 14. Foto bersama Pembimbing Lapang

Gambar 15. Penyerahan Sertifikat kepada Pembimbing Lapang

Gambar 16. Penyerahan Sertifikat kepada Manajer Kebun