56
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah pre-experimental design menggunakan one-group pretest-posttest design. Menurut Sugiyono 2015: 74
dikatakan pre-experrimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random.
Sekelompok subyek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan pengaruh
perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal O
1
dan pengukuran akhir O
2
. Rencana ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4. Desain One-Group Pretest-Postest Keterangan:
O
1
: Pretest pengukuran awal X : Treatment Perlakuan latihan circuit bodyweight
O
2
: Posttest pengukuran akhir Sumber: Sugiyono 2015: 74-75.
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadi salah pengertian tentang istilah yang ada pada tiap-tiap variabel penelitian maka di dalam penelitian ini perlu ada definisi
operasional. Adapun istilah yang dimaksud adalah:
O
1
X O
2
57 1. Circuit Bodyweight
Circuit bodyweight merupakan latihan beban yang terdiri dari beberapa pos dan menggunakan beban tubuh sendiri. Latihan ini menggunakan sistem
sirkuit. Adapun jumlah pos terdiri dari 12 pos yaitu, jumping jack, tricep dip, leg raises, back up, jump lunge, push up, plank jaks, squat jump, sit up,
high knee, dog bird, dan mountain climber, dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu, selama 18 kali pertemuan.
2. Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk bekerja sehari-
hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebih sehingga masih dapat menik mati waktu luangnya. Cara mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang
dapat diukur dengan metode tes Rockport dengan menepuh jarak 1,6 km. pada penelitian ini tes Rockport dilakukan di halaman parkir fitness center
Ros-In Hotel dengan panjang lintasan 150 meter, sehingga untuk menempuh jarak 1,6 km subjek harus mengelilingi lintasan sebanyak 11 kali putaran.
3. Indeks Massa Tubuh Indeks Massa Tubuh IMT dihitung dengan menggunakan persamaan
berat badan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter. Pada penelitian ini untuk mengukur berat badan subjek menggunakan timbangan
dan untuk mengukur tinggi badan subjek menggunkan stadiometer. 4. Lemak Tubuh
Lemak tubuh adalah jaringan lemak yang terdiri dari sel-sel lemak dan tersebar terutama dibawah kulit dan sekitar organ tubuh yang diukur
58 menggunakan skinfold caliper pengukuran dilakukan pada biceps, tricep,
subscapula, dan suprailliaca, dengan cara menjumlah tebal lemak pada empat daerah pengukuran, selanjutnya menggunakan tabel sesuai jenis
kelaminnya untuk menentukan besarnya persentase lemak tubuh. Pengukuran dilakukan di ruang tertutup yang dilakuakan oleh seorang
perempuan teman dari peneliti. 5. Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan kemampuan persendian untuk beregerak secara leluasa. Pengukuran menggunakan alat sit and reach. Subjek melakukan
tiga kali percobaan dan yang dicatat adalah hasil yang tertinggi.
C. Populasi dan Sampel