58 menggunakan skinfold caliper pengukuran dilakukan pada biceps, tricep,
subscapula, dan suprailliaca, dengan cara menjumlah tebal lemak pada empat daerah pengukuran, selanjutnya menggunakan tabel sesuai jenis
kelaminnya untuk menentukan besarnya persentase lemak tubuh. Pengukuran dilakukan di ruang tertutup yang dilakuakan oleh seorang
perempuan teman dari peneliti. 5. Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan kemampuan persendian untuk beregerak secara leluasa. Pengukuran menggunakan alat sit and reach. Subjek melakukan
tiga kali percobaan dan yang dicatat adalah hasil yang tertinggi.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2015: 80. Populasi dalam penelitian ini adalah member Fitness Center Lotus Nusantara
Bersinar Ros-In Hotel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Teknik sampling menggunakan sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampling dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2015: 81-
85. Pertimbangan tersebut antara lain: 1 member Fitness Center Lotus Nusantara Bersinar yang aktif latihan selama minimal dua bulan, 2 member
putri usia 19-25 tahun, dan 3 bersedia mengikuti latihan selama 18 kali pertemuan.
59
D. Instrumen dan Tenik pengumpulan Data
1. Instrumen a. Kebugaran Jasmani
Salah satu alat ukur kemampuan daya tahankebugaran jantung paru yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Rockport,
metode ini cukup sederhana, tanpa biaya yang mahal, tidak memerlukan tempat yang khusus. Adapun cara pelaksanaannya sebagai berikut.
1 Pelaksanaan a Tes di awali melakukan pemanasan dan perenggangan seluruh
tubuh, terutama otot tungkai dan dilanjutkan dengan jalan kaki. b Pada saat akan memulai tes, pencatat waktu di aktifkan. Tes
dilakukan dengan jalan cepat atau jogging dengan kecepatan konstan sepanjang 1,6 km.
c Catat waktu tempuh yang diperoleh peserta tes. d Gunakan tabel VO
2
Max untuk mendaptkan VO
2
Max. Gunakan tabel tingkat kebugaran sesuai jenis kelamin dan
kelompok umur untuk menentukan kategori kebugaran jantung paru sesuai jenis kelamin dan kelompok umur.
Tabel 7. Tingkat VO
2
Max No
Waktu tempuh
VO
2
Max MLkgmenit
No Waktu
tempuh VO
2
Max MLkgmenit
1 5.18-5.23 62
22 8.41-8.56
41 2
5.24-5.29 61 23
8.57-9.14 40
3 5.30-5.35 60
24 9.15-9.32
39
60 4
5.36-5.42 59 25
9.33-9.52 38
5 5.43-5.49 58
26 9.53-10.14
37 6
5.50-5.56 57 27
10.15-10.36 36
7 5.57-6.04 56
28 10.37-11.01
35 8
6.05-6.12 55 29
11.02-11.28 34
9 6.13-6.20 54
30 11.29-11.57
33 10
6.21-6.29 53 31
11.58-12.29 32
11 6.30-6.38 52
32 12.30-13.03
31 12
6.39-6.48 51 33
13.04-13.41 30
13 6.49-6.57 50
34 13.42-14.23
29 14
6.58-7.08 49 35
14.24-15.08 28
15 7.09-7.19 48
36 15.09-16.00
27 16
7.20-7.31 47 37
16.01-16.57 26
17 7.32-7.43 46
38 16.58-18.02
25 18
7.44-7.56 45 39
18.03-19.15 24
19 7.57-8.10 44
40 19.16-20.39
23 20
8.11-8.24 43 41
20.40-22.17 22
21 8.25-8.40 42
42 22.18-24.11
21 Sumber: Adrian Prakasa 2012 yang dikutip Adi Suryoko, 2015: 48
61 Tabel 8. Norma Tingkat Kebugaran Sesuai Jenis Kelamin Laki-Laki
Dan Kelompok Umur. Usia
Kurang sekali
Kurang Cukup
Baik Baik
sekali 19
≤ 37 38-41
42-51 52-59
60-80 20-29
≤ 37 38-41
42-44 45-48
≥ 49 30-39
≤ 35 36-39
40-42 43-47
≥ 48 40-49
≤ 33 34-37
38-40 41-44
≥ 45 50-59
≤ 30 31-34
35-37 38-41
≥ 42 ≥ 60
≤ 26 27-30
31-34 35-38
≥ 39 Sumber: Adrian Prakasa 2012 yang dikutip Adi Suryoko, 2015: 48
Tabel 9. Norma Tingkat Kebugaran Sesuai Jenis Kelamin Perempuan Dan Kelompok Umur.
Usia Kurang
sekali Kurang
Cukup Baik
Baik sekali
19 ≤ 33
34-37 38-46
47-54 55-71
20-29 ≤ 31
32-34 35-37
38-41 ≥ 42
30-39 ≤ 29
33-35 33-35
36-39 ≥ 40
40-49 ≤ 27
28-30 31-32
33-36 ≥ 37
50-59 ≤ 24
25-27 28-29
30-32 ≥ 33
≥ 60 ≤ 23
24-25 26-27
28-31 ≥ 32
Sumber: Adrian Prakasa 2012 yang dikutip Adi Suryoko, 2015: 49 Pada penelitian ini peneliti menggunakan lintasan lari yang yang
berjarak 150 m, sehingga untuk menempuh jarak 1,6 km subjek harus mengelilingi lintasan 11 kali.
62 Gambar 5. Alat Ukur Panjang
Sumber: http:www.gunapris.net
b. Indeks Massa Tubuh Dalam, menentukan IMT, penelitian ini menggunakan intrumen
timbangan berat badan dengan satuan kilogram dan pengukur tinggi badan dengan satuan centimeter. Adapun cara pengukuran berat badan
adalah sebagai berikut: 1 Subjek berdiri tegak diatas timbangan berat badan.
2 Peneliti berdiri disamping subjek. 3 Peneliti mencatat hasil pengukuran dengan melihat angka yang
tertera pada timbangan. Sedangkan untuk melakukan pengukuran tinggi badan adalah sebagai
berikut: 1 Subjek berdiri tegak di atas tempat pengukuran tinggi badan dengan
pandangan lurus ke depan. 2 Peneliti berdiri di samping subjek dengan memegang pembatas
ukuran tinggi badan pada alat.
63 3 Peneliti mencatat hasil pengukuran dengan melihat angka yang
tertera pada penunjuk tinggi badan.
Gambar 6. Timbangan Gambar 7. Stadiometer
Sumber: http:pelatihanestetika.com Sumber: http:www.topendsports.com
Selanjutnya untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh IMT di hitung dengan menggunakan persamaan berat badan dengan kilogram
dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter.
Gambar 8. Rumus IMT.
Selanjutnya hasil dari penghitungan kedalam tabel status gizi. Standar penentuan status gizi orang Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.
64 Tabel 10. Ambang Batas IMT Indonesia.
Klasifikasi Laki-laki
Perempuan
Kurus 18
17 Normal
18-25 17-23
Kegemukan 25-27
23.27 Obesitas
27 27
Sumber: Departemen Kesehatan RI 2003: 32. c. Persentase Lemak
Intrumen untuk mengukur persentase lemak tubuh menggunakan skinfold caliper pengukuran dilakukan pada, biceps, triceps, subscapula,
dan suprailliaca dengan dengan cara menjumlah tebal lemak pada empat daerah pengukuran, selanjutnya menggunakan tabel sesuai jenis kelamin
untuk menentukan besarnya persentase lemak tubuh. Adapun cara pelaksanaan metode ini adalah:
1 Biceps Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada
mid acromiale-radiale line sehingga arah cubitan vertical dan pararel. Subjek berdiri dengan lengan rileksasi serta sendi siku ekstensi
cubitan dilakukan pada aspek paling anterior dari permukaan depan lengan atas.
2 Triceps Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
pada posterior mid acromiale-radiale line. Cubitan dilakukan pada permukaan paling posterior dari lengan atas pada daerah triceps
brachii. Saat pengukuran lengan dalam keadaan rilaksasi.
65 3 Subscapula
Subjek dalam posisi berdiri tegak dengan kedua lengan di samping badan. Ibu jari meraba bagian bawah angular inferior scapula untuk
mengetahui tepi bagian tersebut. Cubitan pada kulit dilakukan dengan arah cubitan miring ke lateral bawah.
4 Suprailliaca Cubitan dilakukan pada daerah titik perpotongan antara garis
yang terbentang dari spina illiaca anterior superior SIAS ke batas anterior axilla dan garis horizontal yang melalui tepi atas crista
illiaca. Massa lemak dihitung sebagai persentase terhadap berat badan dengan
menjumlahkan tebal lemak pada empat daerah pengukuran, selanjutnya masukkan ke tabel untuk mennetukan persentase lemak tubuh.
Tabel 11. Persentase Lemak Tubuh Berdasarkan Lipatan Bawah Kulit Tebal
Lipatan Kulit
mm Laki- laki Usia
Perempuan Usia 17-
29 30-
39 40-
49 50+
17- 29
30- 39
40- 49
50+ 15
4.8 10.5
20 8.1
12.2 12.2
12.6 14.1
17.0 19.8
21.4 25
10.5 14.2
15.0 15.6
16.8 19.4
22.2 24.0
30 12.9
16.2 17.7
18.6 19.8
21.8 24.4
26.6 35
14.7 17.7
19.6 20.8
21.5 23.7
26.4 28.5
40 16.4
19.2 21.4
22.9 23.4
25.5 28.2
30.3 45
17.7 20.4
23.0 24.7
25.0 26.9
29.6 31.9
50 19.0
21.5 24.6
26.5 26.5
28.2 31.0
33.4 55
20.1 22.5
25.9 27.9
27.8 29.4
32.1 34.6
60 21.2
23.5 27.1
29.2 29.1
33.6 34.1
35.7 65
22.2 24.3
28.2 30.4
30.2 31.6
34.1 36.7
70 23.1
25.1 29.3
31.6 31.2
32.5 35.0
37.7
66 75
24.0 25.9
30.3 32.7
32.2 33.4
35.9 38.7
80 24.8
26.6 31.2
33.8 33.1
34.3 36.7
39.6 85
25.5 27.2
32.1 34.8
34.0 35.1
37.5 40.4
90 26.2
27.8 33.0
35.8 34.8
35.8 38.3
41.2 95
26.9 28.4
33.7 36.6
35.6 36.5
39.0 41.9
100 27.6
29.0 34.4
37.4 36.4
37.2 39.7
42.6 105
28.2 29.6
35.1 38.2
37.1 37.9
40.4 43.3
110 28.8
30.6 35.1
38.2 37.1
37.9 40.4
43.3 115
29.4 31.1
36.4 39.7
38.4 39.1
41.5 44.5
120 30.0
31.5 37.0
40.4 39.0
39.6 42.0
45.1 125
30.5 31.9
37.6 41.1
39.6 40.1
42.5 45.7
130 31.0
32.3 38.2
41.8 40.2
40.6 43.0
46.2 135
31.5 32.7
38.7 42.4
40.8 41.1
43.5 46.7
140 32.0
33.1 39.2
43.0 41.3
41.6 44.0
47.2 145
31.5 33.5
39.7 43.6
41.8 42.1
44.5 47.7
150 32.9
33.9 40.2
44.1 42.3
42.6 45.0
48.2 155
33.3 34.3
40.7 44.6
42.8 43.1
45.4 48.7
160 33.7
34.6 41.2
45.1 43.3
43.6 45.8
49.2 165
34.1 34.8
41.6 45.6
43.7 44.0
46.2 49.6
170 34.5
42.0 46.1
44.1 44.4
46.2 49.6
175 34.9
44.8 47.0
50.4 180
35.3 45.2
47.4 50.8
185 35.6
45.6 47.8
51.2 190
35.9 45.9
48.2 51.6
200 46.2
48.8 52.4
205 Sumber: Depkes RI 1993 yang dikutip Djoko Pekik, 2007: 73.
d. Fleksibilitas Salah satu alat ukur Fleksibilitaskelentukan adalah sit and reach,
alat ukur ini cukup sederhana, tanpa biaya yang mahal dan akurasi cukup wajar. Adapun cara pelaksanaan metode ini adalah:
1 Sampel duduk di lantai dengan kaki terentang lurus ke depan. Sepatu harus dibuka dan telapak kaki ditempatkan flat terhadap kotak.
2 Kedua lutut harus lurus dan ditekan datar ke lantai. Dengan telapak tangan menghadap ke bawah, dan tangan di atas satu sama lain atau
berdampingan,
67 3 Sampel mendorong tangannya maju di atas garis ukur sejauh
mungkin. Pastikan bahwa tangan tetap sejajar, salah satu tangan tidak melebihi tangan yang satunya lagi.
4 Pastikan tidak ada gerakan tersentak-sentak. 5 Catat Jarak terjauh dari 3 kali percobaan yang dihitung dalam satuan
cm. 6 Kemudian hasil dimasukan ke tabel.
Tabel 12. Norma Kategori Fleksibilitas Laki-laki Kategori
Umur Tahun 15-19
20-29 30-39
40-49 50-59
60-69 Baik
Sekali ≥ 39
≥ 40 ≥ 38
≥ 35 ≥ 35
≥ 33 Baik
34-38 34-39
33-37 29-34
28-34 25-32
Cukup 29-33
30-33 28-32
24-28 24-27
20-24 Kurang
24-28 25-29
23-27 18-23
16-23 15-19
Kurang Sekali
≤ 23 ≤ 24
≤ 22 ≤ 17
≤ 15 ≤ 14
Sumber: Muhamad Iwan Zain, 2000: 15. Tabel 13. Norma Kategori Fleksibilitas Perempuan
Kategori Umur Tahun
15-19 20-29
30-39 40-49
50-59 60-69
Baik Sekali
≥ 43 ≥ 41
≥ 41 ≥ 38
≥ 39 ≥ 35
Baik 38-42
37-40 36-40
33-37 33-36
31-34 Cukup
34-37 33-36
32-35 30-33
30-32 27-30
Kurang 29-33
28-32 27-31
25-29 25-29
23-26 Kurang
Sekali ≤ 28
≤ 24 ≤ 26
≤ 24 ≤ 24
≤ 22 Sumber: Muhamad Iwan Zain, 2000: 15.
68 2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran yaitu:
a. Kebugaran Jasmani Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani subjek maka
dgunakan alat ukur VO
2
Max dengan metode Rockport yang berupa tes dengan cara berjalan cepat atau jogging sepanjang 1,6 km. setelah itu
catat waktu tempuh. b. Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh IMT dihitung dengan menggunakan persamaan berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan
dalam meter. c. Persentase Lemak Tubuh
Untuk mengukur persentase lemak tubuh menggunakan skinfold caliper, pengukuran dilakukan pada biceps, tricep, subscapula, dan
suprailliaca dengan cara menjumlahkan tebal lemak pada empat daerah pengukuran, selanjtnya menggunakan tabel untuk menentukan besarnya
persentase lemak tubuh. d. Fleksibilitas
Untuk mengukur fleksibilitas menggunakan sit and reach, pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali ulangan, hasil yang dicatat yang
paling terbaik.
69
E. Analisis Data