Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan saluran jamak,

 Bidang tata guna lahan  Pemetaan penggunaan lahan  Mendeteksi lahan potensial  Mendeteksi lahan kritis  Mendeteksi penggunaan lahan  Mendeteksi penyebaran lahan  Bidang transportasi  Pemetaan jalur transportasi darat dan laut  Pengamatan jalur transportasi

k. Keunggulan dan kelemahan Penginderaan Jauh

1. Keunggulan Penginderaan Jauh a. Melalui citra penginderaan jauh diperoleh gambaran objek permukaan bumi dengan wujud dan posisi yang mirip dengan kenyataan, relatif lengakap, dan meliputi wilayah yang luas. b. Dengan adanya teknologi, objek yang terekam dalam foto udara berupa tiga dimensi. c. Melaui citra, dapat diketahui gejala atau kenampakan di permukaan bumi, seperti kandungan sumber daya mineral suatu daerah melaui bantuan sinar inframerah. d. Citra menggambarkan objek dengan cepat, bahkan di wilayah yang sulit dijangkau oleh pengamatan langsung. Contohnya satu lembar foto udara meliputi luas 132 km 2 yang direkam dalam waktu kurang dari satu detik. e. Citra dapat memetakan daerah bencana alam dalam waktu relative cepat. f. Melalui penginderaan jauh, data atau informasi dapar diperoleh dengan cepat, tepat, dan akurat. 2. Kelemahan Penginderaan Jauh Keterbatasan penginderaan jauh berupa citra SLAR yang belum banyak tersedia. Begitu pula dengan citra yang ada belum banyak diketahui dan dimanfaatkan secara optimal. Di samping itu, kelamahan penginderaan jauh adalah orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus, peralatan yang digunakan mahal, dan sulitnya memperoleh citra foto dan nonfoto.

l. Penginderaan Jauh untuk pemanfaatan tata guna lahan

Pemetaan Penggunaan Lahan Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan.Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman. Penentuan Arahan Lahan Penentuan batas-batas keserasian sumberdaya air merupakan salah satu aspek utama dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS sebagai bahan pertimbangan penyusunan konsep tata ruang kawasan.Ketetapan penataan tata ruang didasarkan pada tiga faktor yaitu lereng lapangan, jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi dan intensitas hujan harian wilayah yang bersangkutan.Masing-masing faktor ditampilkan dalam tiap-tiap unit lahan untuk mendapatkan angka skor yang secara makro dipergunakan untuk menetapkan arahan penggunaan lahan sebagai kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan budidaya atau kawasan pemukiman.Aplikasi GIS dapat menyajikan Peta Arahan Penggunaan Lahan yang dibuat dari komposit Peta Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Curah Hujan. Dari ketiga peta ini dipilih masing-masing data atributnya yang akan digunakan sebagai dasar dalam membuat peta baru Peta Arahan. Penggunaan Lahan Pertanian Dalam usaha memelihara konsistensi penggunaan lahan sebagai areal pertanian maka diperlukan suatu sistem monitoring yang mampu mengamati,