Perencanaan pengadaan dan pemanfaatan sarana prasarana untuk
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan Qs. Al
– Hasyr : 18 .
126
Yang dimaksud dalam ayat tersebut di atas adalah hendaknya masing- masing individu untuk memperhatikan amal-amal shaleh dengan apa yang
diperbuat untuk menghadapi hari kiamat. Artinya Allah memberi pesan kepada orang-orang yang beriman untuk memikirkan masa depannya. Dalam bahasa
manajemen, memikirkan masa depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut dengan perencanaan planning. Perencanaan ini sangat
penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, tujuan dan hasil yang diperoleh di masa depan sehingga apapun kegiatan yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan tertib sesuai dengan apa yang diinginkan. Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Aan Komariah dan Yati Siti
Muliati bahwa keberadaan suatu perencanaan sangat penting bagi organisasi karena rencana berfungsi untuk
127
: 1.
Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai. 2.
Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan
mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan. 4.
Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktifitas yang konsisten prosedur dan tujuan.
5. Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh
pelaksana. 6.
Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensif sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini.
7. Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal
dengan situasi eksternal. 8.
Menghindari pemborosan.
126
Depag RI, Alhidayah, Alquran Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka Banten: Kalim, 2010 h. 549.
127
Aan Komariah dan Yati Siti Muliati, “Manajemen Sekolah” dalam Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan Bandung: Alfabeta, 2009 h.93-94.
Ibrahim Bafadal
dalam Manajemen
Perlengkapan Sekolah
mengungkapkan bahwa perencanaan perlengkapan pendidikan di sekolah merupakan suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas
sekolah baik yang berbentuk sarana maupun prasarana sekolah untuk mendukung pencapaian tujuan sekolah.
128
Menurutnya Wakil Kepala bidang Sarana Prasarana yang merencanakan dengan hati-hati semua pengadaan perlengkapan di sekolah
dengan prinsip sesuai dengan atau memenuhi kebutuhan perlengkapan di sekolah. Biasanya pengadaan perlengkapan sekolah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sesuai dengan perkembangan pendidikan di sekolah, mengganti barang-barang yang rusak atau tidak dapat dipakai lagi, hilang, dihapuskan, atau sebab-sebab lain
yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan penggantian, dan menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun anggaran mendatang.
Selanjutnya, menurut Syaiful Sagala dalam Peningkatan Mutu Pendidikan proses perencanaan dilaksanakan secara kolaboratif atau kerja sama, yaitu dengan
mengikutsertakan personal sekolah dalam semua tahap perencanaan.
129
Hoyle dan Moedjiarto sebagaimana dikutip oleh Syaiful Sagala berpendapat bahwa sangat
perlu melibatkan semua pengajar dan personal lain yang berkepentingan dalam perencanaan pendidikan di sekolah yang telah ditetapkan dengan tujuan agar
menimbulkan perasaan ikut memiliki sense of belonging yang dapat memberikan dorongan kepada guru dan personal sekolah yang lain untuk
berusaha agar rencana tersebut berhasil.
130
Hal senada juga diungkapkan oleh Syafaruddin, bahwa untuk menyusun rencana kegiatan sekolah diperlukan banyak data, pertimbangan-pertimbangan
dan pemukiran-pemikiran oleh sejumlah orang yang berkaitan dengan hal yang direncanakan. Oleh karena itu kegiatan perencanaan sebaiknya melibatkan setiap
128
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasi, cet.I Jakarta, Bumi Aksara, 2003 h.26.
129
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,cet.II Bandung: Alfabeta, 2007 h. 57.
130
Ibid.
unsur sekolah, baik guru maupun pegawai dan orang tua siswa serta tokoh masyarakat yang tertarik dan peduli terhadap peningkatan mutu pendidikan.
131
Selanjutnya Broocover dalam Syaiful Sagala mengungkapkan bahwa dalam proses merancang suatu perencanaan harus memberikan kesempatan yang
cukup untuk berdiskusi “branstorming”, mengutarakan perasaan dengan sikap, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan, menyiapkan informasi dan memecahkan
selisih pendapat. Tujuannya agar mendapatkan masukan yang berharga selama proses perencanaan berlangsung.
132
Dengan demikian proses perencanaan yang efektif adalah kepala sekolah melibatkan guru untuk bekerjasama dalam upaya
mengefektifkan program sekolah, dan memprakarsai program perubahan melalui usaha kolektif bersama guru dengan garis besar tujuan yang telah ditentukan.