hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat
.”
137
Menurut Taufik Rahman al-amanat ialah suatu yang diwakilkan kepadanya dan menyadari benar bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban tersebut di hadapan
Tuhannya.
138
Orang-orang yang menerima amanah berarti harus mempertanggung jawabkannya kepada Allah swt dan organisasi yang memberikan kepercayaan
tersebut. Dan ketika memberikan amanah jabatan tertentu harus kepada orang- orang yang berhak, yaitu orang-orang yang memiliki kompetensi intelektual dan
manajerial sesuai kemampuannya. Sebab profesionalisme sangat dihargai dalam Islam.
Menurut Daman Hermawan dan Cepi Triatna, sekolah sebagai suatu organisasi juga dipandang sebagai suatu sistem sosial yang terbuka terhadap
lingkungan organisasi. Upaya untuk merespon dan memenuhi berbagai tuntutan dan perkembangan lingkungan, termasuk pelanggan sekolah adalah dengan
menjadikan sekolah sebagai learning organization organisasi pembelajar.
139
Jika sekolah tidak dapat memenuhi tuntutan pelanggan yang dinamis, maka dengan
sendirinya pelanggan akan mencari sekolah lain, akibatnya sekolah tersebut bisa gulung tikar karena kehilangan peserta didik dan ditinggalkan oleh para gurunya.
Learning Organization LO adalah suatu cara dimana seseorang dengan komitmen bersama menilai secara rutin tujuan-tujuan mereka, meodifikasi tujuan-
tujuan tersebut manakala sesuai dan secara terus menerus mengembangkan cara- cara yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
140
Adapun cara yang harus dipikirkan kepala sekolah dan personil sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai tempat Learning Organization LO adalah:
137
Depag RI, Alhidayah, Alquran.., h.88.
138
Sutikno, Manajemen Pendidikan..., h. 39.
139
Daman Hermawan dan Cepi Triatna ” Organisasi Pendidikan” dalam Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen....cet.I h. 82
140
Ibid. h.82-83.
1. Menemukan berbagai cara untuk membuat struktur organisasi sekolah
yang secara terus menerus mendukung layanan pembelajaran dan memperluas kemampuan adaptasi organisasi.
2. Mengembangkan iklim dan budaya organisasi yang memiliki karakteristik
terbuka, kerjasama, dan mampu mengatur diri sendiri. 3.
Mengidentifikasi individu-individu yang progresif, sukses, dan terbuka untuk perubahan.
4. Mencegah kekerasan, penyelewengan dan politik yang tidak benar dalam
layanan pembelajaran. 5.
Memimpin dengan model kepemimpinan tranformasional. 6.
Berkomunikasi secara terbuka dan berkelanjutan. 7.
Membuat keputusan partisipatif. 8.
Mengembangkan kapasitas sekolah untuk merespon berbagai masalah secara efektif dan menyeluruh bukan secara sporadis.
3. Pemanfaatan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana untuk
meningkatkan mutu pembelajaran di Madrasah Aliyah Alwashliyah 12 Perbaungan.
Mencermati Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Madrasah Aliyah Alwashliyah 12
Perbaungan yang dilakukan dengan memanfaatkan segala sarana prasarana yang ada termasuk pemanfaatan halaman gedung, perpustakaan, ruang kelas, ruang
laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang laboratorium biologi, ruang komputerbahasa, ruang keterampilantata busana, dan mushala agar benar-benar
bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Untuk itu dibuat jadwal pemanfaatan dan pemeliharaan
sesuai ruangannya
masing-masing dan
dikelola oleh
penangungjawab ruangan. Dengan pemanfaatan segala sarana prasarana yang ada misalnya:
pemanfaatan laboratorium dan perpustakaan maka peserta didik bisa belajar sendiri, bisa belajar berinteraksi, bisa belajar bekerjasama. Hal ini sesuai dengan
empat pilar pendidikan yang disampaikan oleh UNESCO yaitu Learning how to learn belajar bukan hanya berorientasi pada hasil belajar tetapi juga harus
berorientasi pada proses belajar, learning to do belajar bukan hanya sekedar mendengar dan melihat dengan tujuan akumulasi pengetahuan tetapi belajar untuk
berbuat dengan tujuan akhir pencapaian kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan global, learning to be belajar adalah membentuk manusia
“menjadi diri sendiri” atau belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu yang bertanggung jawab serta menyadari segala kekurangan dan kelemahannya,
dan learning to live together belajar bekerja sama. Menurut pendapat Ibrahim Bafadal, bahwa dalam pemanfaatan
perlengkapan pendidikan ada dua prinsip yang harus diperhatikan
141
, yaitu: 1.
Prinsip efektifitas, artinya semua pemakaian, atau penggunaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata dalam
rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. 2.
Prinsip efisiensi, artinya pemakaian atau penggunaan semua perlengkapan pendidikan di sekolah harus secara hemat dan berhati-hati sehingga semua
perlengkapan yang ada tidak mudah habis, rusak ataupun hilang. Dengan demikian, agar sesuai dengan kedua prinsip di atas maka seluruh
personil sekolah yang memakai atau menggunakan sarana prasarana pendidikan di sekolah hendaknya:
a. Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan di sekolah.
Dalam kaitan mengenai petunjuk teknis pemakaian yang perlu dipahami adalah komponen-komponen, sistem kerja, dan tata cara
pengoperasian dan perawatannya. Biasanya semua ada diuraikan dalam buku petunjuk teknis yang dibuat oleh pabrik pembuat
perlengkapan tersebut. b.
Menata perlengkapan pendidikan di sekolah. Dalam hubungan dengan penataan perlengkapan pendidikan, maka yang perlu dipahami adalah
menata dengan baik semua perabot, peralatan dan bahan-bahanya,
141
Bafadal, Manajemen Perlengkapan..., h.42.
sehingga semua proses kerja dapat berjalan secara efisien. Tata ruangan yang baik sangat menunjang kelancaran proses pendidikan.
Oleh karena itu penataan ruang kelas, ruang kantor, ruang laboratorium, ruang perpustakaan dan sebagainya perlu ditata dengan
sebaik-baiknya agar pemakai atau pengguna dapat merasa nyaman, aman dan tenang.
c. Memelihara perlengkapan pendidikan sehingga dapat memberikan
kontribusi dalam proses kegiatan pembelajaran. Untuk itu maka semua perlengkapan harus dipelihara melalui pengecekan, pencegahan, dan
melakukan perbaikan ringan ataupun perbaikan berat jika ada kerusakan.
Dalam Alquran surat al- A’raf ayat 56 Allah swt berfirman:
بيܐق ﷲ ݇ا ۰ܮ݆طݏ ۰فوخ وع܋اݏ ۰ݎحاصا ܌ܮب ܟاا يف اݏ܌ܖܶت اݏ ني݊ܖ܆݆لا نم
Artinya: Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut tidak akan
diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.
142
Pada ayat tersebut di atas Allah swt melarang membuat kerusakan di bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, termasuk merusak
sarana prasarana yang ada di sekolah. Untuk itu maka sarana prasarana juga harus dipelihara bersama-sama jangan sampai dirusak, apalagi dengan sengaja.
Memelihara sarana prasarana di sekolah juga termasuk berbuat baik, jika semua warga sekolah ikut memelihara sarana prasarana yang ada di sekolah tentu
semuanya akan baik juga. Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan atau perawatan dilakukan agar
setiap sarana prasarana yang ada di sekolah senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar. Agar setiap barang yang dimiliki senantiasa berfungsi tanpa
ganguan dan hambatan maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan
142
Depag RI, Alhidayah, Alquran..., h.158.