dikeluarkannya beberapa peraturan dan perundang-undangan Qanun yang khusus berbicara tentang syari’at islam, salah satunya adalah Qanun
Nomor 13 tahun 2003 tentang maisir. Hal ini menjadi sangat menarik
karena yang akan diteliti adalah lembaga Majelis Permusyawaratan Ulama yang notabenenya memiliki tugas sebagai penasehat keagamaan
pemerintah khusunya dalam menjalankan syari’at I slam dan sebagai pemberi pencerahan dan pemahaman tentang esensi dari semua qanun
khusunya di Bumi Sepakat Segenep.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini mencoba meneliti tentang strategi komunikasi Majelis Permusyawaratan Ulama Kabupaten Aceh Tenggara untuk meningkatkan
pengamalan masyarakat terhadap Qanun nomor 13 tahun 2003 tentang maisir, maka dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, yakni
sebuah penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
78
Sementara menurut Sugiyono bahwa penelitian kualitiatif itu adalah:
a.
Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci
b.
Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul membentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan
pada angka.
78
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi Ciptapustaka Media:Bandung,
2006h.121
c.
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau
out come
d.
Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktrif.
e.
Penelitian kualitatif lebih menekankan makna data dibalik yang teramati.
79
Adapun alasan utama pemilihan jenis penelitian kualitatif adalah, penelitian ini berlangsung lebih terbuka, alami dan peneliti bisa langsung
bersinggungan dengan sumber data atau narasumber, karena metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi berupa pengamatan
berperan, dimana peneliti bisa langsung ikut serta dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh narasumber dalam hal ini MPU Aceh
Tenggara, kemudian dilakukan wawancara sehingga keakraban bisa terjalin, sehingga data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, lebih mudah
didapati ketimbang dengan menggunakan angket sebagai bentuk kuantitatif, dan yang paling penting adalah data yang diperoleh lebih
dijamin keabsahannya. Dalam penelitian kualitatif ini diupayakan menggambarkan
fenomena sosial secara holistik tanpa perlakuan manipulatif. Keaslian dan kepastian merupakan faktor yang sangat ditentukan. Adapun yang
menjadi subjek penelitian ini adalah para Ulama dan cendikiawan yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Tenggara, karena
dari merekalah akan digali informasi yang absah dan asli. Adapun yang menjadi fokus penelitian, sebagaimana yang telah
tertuang di dalam bab sebelumnya adalah:
79
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2005, h. 9-10.
1. Perumusan pesan yang dilakukan MPU Aceh Tenggara dalam
strategi komunikasinya kepada masyarakat 2.
Metode komunikasi MPU Aceh Tenggara dalam strategi komunikasi kepada masyarakat.
3. Media komunikasi yang digunakan MPU dalam strategi komunikasi
kepada masyarakat 4.
Pelaksanaan strategi komunikasi MPU untuk meningkatkan pengamalan qanun syari’at I slam tentang maisir di kabupaten Aceh
Tenggara.
C. I nforman Penelitian