1. Perumusan pesan yang dilakukan MPU Aceh Tenggara dalam
strategi komunikasinya kepada masyarakat 2.
Metode komunikasi MPU Aceh Tenggara dalam strategi komunikasi kepada masyarakat.
3. Media komunikasi yang digunakan MPU dalam strategi komunikasi
kepada masyarakat 4.
Pelaksanaan strategi komunikasi MPU untuk meningkatkan pengamalan qanun syari’at I slam tentang maisir di kabupaten Aceh
Tenggara.
C. I nforman Penelitian
I nforman atau subjek penelitian disebut juga sumber data, yang berfungsi untuk mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian ini,
yang dibagi menjadi dua macam, subj ek Primer yaitu anggota Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Tenggara. Untuk lebih menyederhanakan
dan mempermudah dalam pengumpulan data, tidak semua anggota MPU dijadikan narasumber wawancara, akan tetapi hanya beberapa yang
dianggap mewakili, yaitu ketua MPU, yang menjadi top leader dalam
majelis ini, yang membawahi semua bidang dan komisi di MPU, sehingga dari beliaulah sumber yang paling penting diperoleh, sementara itu
dilakukan juga wawancara dengan beberapa narasumber lainnya yaitu seketaris MPU, yang menjadi manager dalam semua proses kegiatan yang
terdapat dalam MPU, sehingga secara data dan dokumen banyak didapat darinya, kemudian yang menjadi narasumber berikutnya adalah ketua
komisi dakwah MPU, yang memiliki tugas sebagai pembuat peta dakwah MPU, dan beberpa narasumber lainnya.
Ketua MPU disini menjadi informasi kunci yang diperkuat dari sekretaris MPU, sementara narasumber yang lain adalah sebagai
pelengkap, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dan dapat memperkuat pernyataan-pernyataan dari Narasumber kunci, sekaligus
sebagai upaya cek and ricek terhadap data yang ditemukan.
Selain data dari dalam MPU, akan dicari juga data dari unsur eksternal MPU, untuk pembuktian akan data yang didapat dari MPU,
sehingga data penelitian ini lebih akurat .meskipun orang dan jumlahnya tidak disebut.
Adapun narasumber yang berasal dari eksternal MPU adalah ketua Dewan Dakwah Aceh Tenggara, Ust. I rwan Hadi, M.Pd.I , alasan dipilihnya
organisasi ini, karena dari jenis dan nama organisasi tersebut, berkaitan dengan dakwah islamiyah sehingga sesuai dengan kegiatan MPU,
selanjutnya dari pimpinan pondok pesante, Tgk. H. Shabirin Syah, sebagai pimpinan pondok pesante Raudhatusshalihin, ha lini dipilih karena, selain
pondok pesante beliau termasuk pesantren besar dan memiliki santri yang banyak, akan tetapi yang paling penting adalah karena beliau juga adalah
mantan anggota MPU, yang sedikit banyak tahu tentang kegiatan MPU, dan yang terakhir adalah kepala Satuan Polisi Pamong Praja Satpol-PP
dan Wilayatul Hisbah WH, M. Fadhli, S.Sos.MM, hal ini dikarenakan satpol PP dan WH adalah salah satu mitra MPU dalam melakukan razia ke
tempat-tempat yang diduga menjadi tempat dilakukannya perbuatan maisir dan kejahatan lainnya, sehingga dari mereka bisa didapat
gambaran tentang kegiatan yang dilakukan MPU.
D. Teknik Pengumpulan Data