Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas II B

23 Kamar mandi umum kamar kecil. Peneliti memilih lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian dengan alasan terkuatnya adalah lokasinya sangat mudah dijangkau. Selain itu karena sangat mendukung tugas yang sedang peneliti lakukan terkait pelaksanaan pendidikan agama Islam yang saat ini sedang menjadi bahasan yang menarik bagi penulis. Lembaga pemasyarakatan adalah satu lembaga formal dari sekian lembaga formal yang ada, karenanya tentu memiliki aturan-aturan atau tata tertib yang wajib untuk ditaati. Semua itu tidak lain adalah guna menciptakan adanya keadaaan yang tertib, sehingga suasana selalu kondusif. Begitu pula di lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan. Agar selalu tercipta suasana yang kondusif maka peneliti pun wajib mengikuti aturan atau tata tertib sebagai mana layaknya pengunjung. Selama memasuki lokasi penelitian penulispun selalu mengikuti peraturan yang telah menjadi prosedur bagi siapa saja yang bukan berstatus petugas. Prosedur yang diterapkan adalah dimulai dari memasuki ruangan portir, yaitu sebuah ruangan yang berfungsi sebagai sterilisasi terhadappara pengunjung. Diruangan ini para pengunjung juga diwajibkan menitipkan kartu tanda pengenal yang kemudian mereka juga akan mendapatkan kartu gantung di leher yang menunjukkan statusnya sebagai pengunjung dan semua prosedural tersebut juga diberlakukan kepada penulis sebagai peneliti, semua itu guna menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan dan guna menciptakan suasana yang tertib dan aman. Setelah prosedural di ruangan portir selesai dijalani oleh para pengunjung, maka barulah mereka memasuki kawasan terbuka yang dapat langsung bertemu dengan narapidana, namun masih terdapat batas berupa pagar besi.

2. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas II B

Panyabungan Adapun organisasi dan tata kerja lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan diatur berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 26 Pebruari 1985 Nomor M.01-PR.07.03 tahun 1985, tentang organisasi dan tata kerja lembaga Pemasyarakatan tersebut, selanjutnya lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan merupakan salah satu unit pelaksana teknis. Gambaran umum kantor lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan, lebih lanjut di bawah ini akan diuraikan berdasarkan: a. Kedudukan Kedudukan kantor lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan adalah untuk mendukung pelaksanaan teknis daerah yang menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dalam bidang pembinaan narapidana dan anak didik di wilayah Kabupaten Mandailing Natal. b. Tugas pokok Tugas pokok kantor lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan adalah membantu menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dalam bidang pembinaan narapidana dan anak didik, yang wujud pembinaan narapidana dan anak didik tersebut meliputi: pendidikan umum, pendidikan keterampilan, pembinaan mental spiritual pendidikan agama, penataran P-4 dan budi pekerti, sosial budaya, kegiatan rekreasi diarahkan pada pemupukan kesegaran jasmani dan rohani melalui: olahraga, hiburan segar, membaca buku majalah surat kabar dan pembinaan-pembinaan lainnya yang terdapat di lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan tersebut. c. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimanatersebut diatas, kantor lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan mempunyai fungsi: 1 Melaksanakan pembinaan narapidana atau anak didik 2 Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelolahasil kerja. 3 Melakukan bimbingan sosial kerohanian narapidana atau anak didik. 4 Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib lembaga pemasyarakatan. 5 Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

3. Visi dan Misi Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Panyabungan