Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas II B
23 Kamar mandi umum kamar kecil.
Peneliti memilih lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian dengan alasan terkuatnya adalah lokasinya sangat mudah dijangkau. Selain itu karena sangat
mendukung tugas yang sedang peneliti lakukan terkait pelaksanaan pendidikan agama Islam yang saat ini sedang menjadi bahasan yang menarik bagi penulis.
Lembaga pemasyarakatan adalah satu lembaga formal dari sekian lembaga formal yang ada, karenanya tentu memiliki aturan-aturan atau tata
tertib yang wajib untuk ditaati. Semua itu tidak lain adalah guna menciptakan adanya keadaaan yang tertib, sehingga suasana selalu kondusif. Begitu pula di
lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan. Agar selalu tercipta suasana yang kondusif maka peneliti pun wajib mengikuti aturan atau tata tertib sebagai
mana layaknya pengunjung. Selama memasuki lokasi penelitian penulispun selalu mengikuti
peraturan yang telah menjadi prosedur bagi siapa saja yang bukan berstatus petugas. Prosedur yang diterapkan adalah dimulai dari memasuki ruangan
portir, yaitu sebuah ruangan yang berfungsi sebagai sterilisasi terhadappara pengunjung. Diruangan ini para pengunjung juga diwajibkan menitipkan kartu
tanda pengenal yang kemudian mereka juga akan mendapatkan kartu gantung di leher yang menunjukkan statusnya sebagai pengunjung dan semua
prosedural tersebut juga diberlakukan kepada penulis sebagai peneliti, semua itu guna menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan dan guna menciptakan
suasana yang tertib dan aman. Setelah prosedural di ruangan portir selesai dijalani oleh para pengunjung, maka barulah mereka memasuki kawasan
terbuka yang dapat langsung bertemu dengan narapidana, namun masih terdapat batas berupa pagar besi.