62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang diarahkan pada latar dan individu secara utuh dan juga sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis dan bukan angka. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif
yakni suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada. Hal ini dapat dilakukan baik mengenai kondisi atau hubungan yang
ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang tengah berkembang. Studi deskriptif
terutama berkenaan dengan masa kini, meskipun tidak jarang juga memperhitungkan peristiwa masa lampau dan pengaruhnya terhadap kondisi masa
kini.
112
Peneliti menggunakan metode kualitatif karena ada beberapa pertimbangan antara lain;
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan-kenyataan ganda. 2.
Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.
3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
113
Lexy J. Moleong juga mengemukakan pendapat sebagai berikut: Pertama, menyesuaikan penelitian kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden; dan ketiga,
metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi.
114
112
Faisal Sanapiah, Metodologi Penelitian Pendidikan Surabaya: Usaha Nasional, 1982, h. 119.
113
Ibid., h. 9.
114
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatip Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h. 5.
Proses penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data berulang-ulang ke lokasi penelitian melalui kegiatan membuat catatan data dan
informasi yang dilihat, didengar serta selanjutnya dianalisis kemudian makna perilaku kepala lembaga, pegawai, penyuluh dan narapidana dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan Islam agama dalam upaya meningkatkan kesadaran beragama bagi narapidana muslim di lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan.
B. Latar Penelitian