Latar Penelitian Fungsi Lembaga Pemasyarakatan dalam Meningkatkan Kesadaran

Proses penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data berulang-ulang ke lokasi penelitian melalui kegiatan membuat catatan data dan informasi yang dilihat, didengar serta selanjutnya dianalisis kemudian makna perilaku kepala lembaga, pegawai, penyuluh dan narapidana dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam agama dalam upaya meningkatkan kesadaran beragama bagi narapidana muslim di lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan.

B. Latar Penelitian

Latar penelitian ini adalah lembaga pemasyarakatan Klas II B Panyabungan yang di dalamnya berinteraksi dengan kepala lembaga, pegawai, penyuluh dan narapidana Muslim. Sejalan dengan hal di atas Y.S. Lincoln dan E.G. Guba menjelaskan purposive sampling can be pursued in way that Hill maximize the investigator’s ability to devise grounded theory that takes adequate account of local condition, local mutual shoping and local values for possible transferability. 115 Maksutnya, teknik sampel purposif dapat menjadi cara yang memaksimalkan kemampuan peneliti dalam wawancara untuk menemukan teori dasar yang mencukupi dan memperhatikan kondisi tempat, waktu dan nilai setempat untuk memungkinkan dapat di transfer. Pelaksanaan penelitian ini meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan rencana dan pengawasan pelaksanaan pendidikan agama Islam bagi narapidana di lembaga pemasyarakatan dalam konteks yang luas, melibatakan pelaku yang banyak, waktu yang berbeda, tempat yang berbeda dan proses yang berbeda. Dalam latar inilah nantinya akan ditemukan berbagai informasi yang bersumber dari subjek penelitian yang di teliti. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah: konteks suasana, keadaan atau latar, perilaku, peristiwa dan proses. Untuk memadukan pemahaman terhadap kompleksitivitas situasi sosial sebagai sumber informasi, di bawah ini 115 Y.S. Lincoln dan E.G. Guba, Naturalistik Inquiry New Delhi: Sage Publication, 1985, h. 40. dikelompokkan semua sumber informasi yang ada dalam konteks kegiatan pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut: Tabel 1. Konteks Penelitian Lembaga Pemasyarakatan Panyabungan Parameter Situs Lembaga Pemasyarakatan Panyabungan Konteks Kantor kepala lembaga pemasyarakatan, ruang pegawai, ruang portir, tempat ibadah masjid, perpustakaan, kamar narapidana, kantin, lapangan olah raga dan ruang latihan kerja. Pelaku kepala lembaga, pegawai, penyuluh dan narapidana. Peristiwa Proses kegiatan pendidikan agama Islam bagi narapidana Muslim. Narasumber atau subjek penelitian ini diarahkan pada pencarian data dari subjek penelitian sebagai informan yang dapat memberikan informasi yang tepat dan terpercaya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam menetapkan informan sebagai berikut: 1. Subjek telah cukup lama atau intensif menyatu dengan situasi sosial yang menjadi tujuan penelitian. 2. Subjek masih terlibat secara aktif. 3. Subjek yang mempunyai banyak waktu dalam memberikan informasi. 4. Subjek yang tidak memiliki hubungan atau kenal dengan peneliti. 5. Subjek yang memberikan informasi tidak cendrung berbohong. 6. Subjek yang dipilih merupakan perwakilan dari populasi. Untuk penelitian kegiatan pendidikan agama Islam bagi narapidana Muslim ini berusaha untuk memenuhi syarat-syarat pemilihan informan penelitian agar data dan informasi yang diperlukan dapat dikumpulkan secara lengkap untuk dianalisis.

C. Informan Penelitian