Hamzah Penulisan Kata HurufKapital

1 Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf I diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. 2 Kata sandangdiikutiolehhurufqamariah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiah maupun huru qamariah, kata sandang di tulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihungkan dengan tanda sempang. Contoh : - ar-rajulu : ﻞ ﺟ ر ﻟ ا - as-sayyidatu : - asy-syamsu : ﺲ ﻣ ﺷ ﻟ ا - al-qalamu : م ﻟ ﻗ ﻟ ا - al-badi’u : - al-jalālu : ﻞ ﻼ ﺟ ﻟ ا

g. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditansliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: - Ta’khuzūna : ن و ذ ﺧ ﺄ ﺗ - an-nau’ : - syai’un : - inna : ن ا - umirtu : ﺖ ر ﻣ ا - akala : ﻞ ﻛ ا

h. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il kata kerja, isim kata benda maupun ḥ arf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain Karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya : Contoh : - Wa innallāha lahua khair ar-rāziqin : ن إ و ﷲ - Wa innallāha lahua khairurrāziqin : ن إ و ﷲ - Fa aufū al-kaila wal al-mizāna : - Fa auful-kaila wal-mizāna : - Ibrāhim al-Khalil : إ - Ibrāhimul-Khalil : إ - Bismillāhi majrehā wa mursāhā : - Walillāhi ‘alan-nāsi ḥ ijju al-baiti : و - Man istaṭ ā’a ilaihi sabila : ع ﺎ ﻃ ﺗ ﺴ ا ن ﻣ إ - Walillāhi ‘alan-nāsi ḥ ijjul-baiti man : و - Man istaṭ ā’a ilaihi sabila : ع ﺎ ﻃ ﺗ ﺴ ا ن ﻣ إ

i. HurufKapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf capital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf capital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh : - Wa mā Muḥ ammadun illā rasūl - Inna awwala baitin wudi’a linnāsi lallazi bi Bakkata mubārakan - Syahru Ramaḍ ān al-lazi unzila fihi al-Qur’anu - Syahru Ramaḍ ānal-lazi unzila fihil-Qur’anu - Wa laqad ra’āhu bil ufuq al-mubin - Wa laqad ra’āhu bi-ufuqil-mubin - Alḥ amdu lillāhi rabbil –‘ālamin Penggunaan huruf awal capital untuk Allah hanya berlaku bila dalamt ulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan Contoh : - Naṣ run minallāhi wa fatḥ un qarib - Lillāhi al-amru jami’an - Lillāhil-amru jami’an - Wallāhu bikulli syai’in ‘alim

j. Tajwid