Tanggung jawab kepala Madrasah Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah

Sebagai salah satu fungsi manajemen, pengawasan merupakan tindakan terakhir yang dilakukan para manajer kepala Madrasah pada suatu organisasi. Denga pengawasan diharapkan penyimpangan dalam berbagai hal dapat dihindari sehinga tujuan dapat tercapai. Apa yang direncanakan, dijalankan dengan benar sesuai hasil musyawarah dan pendayagunaan sumber daya material yang akan mendukung terwujudnya organisasi. Kepala madrasah menduduki dua jabatan penting untuk dapat menjamin kelangsungan proses pendidikan sebagaimana yang telah digariskan oleh perundang- undangan. Pertama, kepala madrasah adalah pengelola pendidikan di madrasah secara keseluruhan. Kedua, kepala madrasah adalah pemimpin formal pendidikan di madrasahnya. 41 Sebagi pengelolan pendidikan, berarti kepala madrasah bertanggung jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dengan cara melaksanakan administrasi madrasah dengan seluruh substansinya. Di samping itu kepala madrasah bertanggung jawab atas kualitas sumber daya manusia yang ada khususnya kinerja guru agar mereka mampu menjalankan tugas-tugas pendidikan. Oleh karena itu sebagai pengelola, kepala madrasah memiliki tugas untuk membina kinerja para personal terutama para guru ke arah profesional yang diharapkan. Sebagai pemimpin formal, kepala madrasah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan para karyawan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kepala madrasah bertugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik fungsi yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun penciptaan iklim madrasah yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

3. Tanggung jawab kepala Madrasah

Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kepala madrasah bertanngung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, sehingga dengan demikian kepala madrasah 41 Hasan Basri, Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung: Pustaka Setia, 2014, h. 58. mempunyai kewajiban untuk selalu mengadakan pembinaan dalam arti berusaha agar pengelolaan, penilaian, bimbingan, pengawasan, dan pengembangan pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik. 42 a. Pengelolaan Suatu proses yang pada dasarnya mengikuti pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga kependidikann, tanah, gedung serta pemiliknya. b. Penilaian Penilaian pendidikan diselenggarakan untuk memperoleh keterangan tentang proses belajar mengajar dan upaya pencapaian tujuan pendidikan dalam rangka pembinaan dan pengembangan. Tujuan penilaian pada dasarnya untuk memperoleh keterangan tentang kegiatan dan kemajuan belajar siswa, pelaksanaan kurikulum, guru dan tenaga kependidikan lainnya. c. Bimbingan Yaitu bantuan yang diberikan kepada para guru dalam rangka upaya mengatasi kendala dan kesulitan yang dialami guru dalam meningkatkan kinerjanya. d. Pembiayaan, yang meliputi : 1. Gaji guru, tenaga kependidikan lainnya dan tenaga administrasi 2. Biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana 3. Penyelenggaraan pendidikan 4. Biaya perluasan dan pengembangan e. Pengawasan Pengawasan dilaksanakan dalam rangka pembinaan pengembangan, pelayanan dan peningkatan mutu, serta perlindungan madrasah yang bersangkutan. f. Pengembangan Pengembangan meliputi upaya perbaikan, perluasan, pendalaman dan penyesuaian pendidikan melalui peningkatan mutu baik penyelenggaraan kegitan pendidikan maupun peralatannya. 42 Wahjosumidjo, Kepemimpinan…., h. 203.

4. Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah

Kepala madrasah memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan kehidupan madrasah untuk mencapai tujuan. Fungsi kepala madrasah adalah menanamkan pengaruh kepada guru dan staf agar mereka melakukan tugasnya dengan spenuh hati dan antusias. Sebagai seorang pemimpin harus mampu menggerakkan organisasi secara efektif dengan melakukan peran aktif dalam kegiatan pengembangan staf, memperbaiki unjuk kerja pengajaran, melakukan kepemimpinan pengajaran langsung kepada pada guru, meyakinkan bahwa unjuk kerja guru di kelas dievaluasi, dan menjadi model tokoh yang efektif. 43 Sebagai seorang atasan, ia mempunyai tanggung jawab sebagai tangan kanan atasan untuk membina madrasah, guru-guru serta anggota staf yang lain. Kepala madrasah menjalankan tugas pokoknya yaitu membina atau mengembangkan madrasahnya secara terus-menerus sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Untuk melaksanakan tugasnya, ada tiga jalan yang harus ditempuh oleh kepala madrasah, antara lain: 44 a. Pembinaan sarana dan prasarana administratif Di dalam usaha meningkatkan mutu madrasahnya, seorang kepala madrasah dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas madrasah, misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan, keuangan, sistem pencatatanpendataan, kesejahteraan, dan lain-lain yang semuanya ini tercakup dalam bidang administasi pendidikan. b. Pembinaan staf dalam kemampuan profesinya Untuk meningkatkan mutu dapat pula dilakukan dengan cara meningkatkan mutu guru-guru dan seluruh staf madrasah, misalnya melalui rapat-rapat, diskusi, seminar, observasi kelas, penataran, perpustakaan, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang demikian ini dapat digolongan pada kegiatan supervisi. Oleh karena itu, hal ini dapatlah dikatakan bahwa fungsi kepala madrasah adalah sebagai supervisor pendidikan. 43 Syaiful Sagala, Administrai…., h. 147. 44 Soewardji Lazaruth, Kepala Madrasah dan Tanggung Jawabnya Yogyakarta: Kanisius, 2000, h. 20. c. Pembinaan diri sendiri dalam kepemimpinannya Peningkatan mutu hanya dapat berjalan dengan baik apabila guru-guru bersikap terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Oleh karena itu, kepala madrasah harus terus-menerus berusaha mengembangkan diri agar kepemimpinannya terus berkembang pula. Hal ini merupakan kewajiban yang penting sekali karena fungsinya sebagai pemimpin pendidikan educational leader. 45 Untuk memungkinkan tercapainya pendidikan di madrasah, kepala madrasah bukan hanya melakukan fungsi sebagai manajer dan leader saja tetapi ada peran- peran lainnya yang harus dijalani dan melekat dengan kepala madrasah dalam tugas operasional sehari-hari. Mulyasa mengemukakan tujuh peran kepala madrasah yang harus diamalkan dalam bentuk tindakan nyata di madrasah yang disingkat dengan EMASLIM, yaitu peran sebagai Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator, and Motivator. 46 a. Educator pendidik Dalam melakukan fungsinya sebagai educator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Menciptakan iklim madrasah yang kondusif, memberikan nasihat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. 47 Dalam rangka meningkatkan kinerja sebagai educator, kepala madrasah merencanakan dan melaksanakan program madrasah dengan baik dengan cara: 1 Mengikutkan tenaga pendidik dalam penataran guna menambah wawasan, juga memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan belajar ke jenjang yang lebih tinggi 45 Ibid., h. 21. 46 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi dan Implementasi Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004, h. 97. 47 Ibid., h. 99. 2 Menggerakkan tim evaluasi hasil belajar untuk memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar dan meningkatkan prestasinya. b. Manager. Kepala madrasah sebagai menejer harus dapat mengantisipasi perubahan, memahami dan mengatasi situasi, mengakomodasi dan mengadakan orientasi kembali. c. Administrator. Kepala madrasah sebagai administrator harus mampu mengelola semua perangkat KBM Kegiatan Belajar Mengajar secara sempurna dengan bukti berupa data administrasi yang akurat serta mampu mengelola administrasi kesiswaan, ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, dan administrasi persuratan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Supervisor. Kepala madrasah juga berfungsi membina pertumbuhan profesi guru, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran dan sebagainya e. Leader Pemimpin. Kepala madrasah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. f. Innovator. Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. g. Motivator. Kepala sekolah sebagai motivator harus memilki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. 48 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan kepala madrasah adalah bukan sekedar leader ataupun manager saja, tetapi kecakapan 48 Ibid.,h. 120-121. seorang pemimpin di madrasah dalam memimpin, mengatur, merencanakan, mengawasi, mendidikmembina, mengevaluasi, memupuk semangat guru dan pegawai demi tercapainya visi, misi, tujuan dan sarana pendidikan di madrasah yang dipimpinnya.

5. Kompetensi Kepala SekolahMadrasah