cxli
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Asas merupakan dasar dari suatu kebenaran umum yang dapat menjadikan
pedoman tindakan dan pemikiran. Setiap ilmu pengetahuan pastilah memiliki asas tersendiri guna menunjukan dasar pijakan dari ilmu tersebut.
Siyâsah Syar’iyyah memiliki asas yang berjalan seiring sekata dengan aturan agama Islam karena semangat asas
Siyâsah Syar’iyyah juga lahir dari semangat ajaran Agama Islam. Asas Siyâsah
Syar’iyyah tidak memberatkan bagi pelaksananya, menciptakan rasa keadilan, dan
membawa kebaikan. Jadi tidak ditemukan pertentangan antara asas Siyâsah Syar’iyyah dan aturan agama Islam.
2. Kedudukan hukum Islam dalam politik hukum rezim Orde Baru.
Walaupun di awal pemerintahan Orde Baru hukum Islam tidak memiliki tempat didalam susunan hukum ketatanegaraan Indonesia, tapi mendekati
akhir masa jabatan Rezim Orde Baru pada tahun 1980-an barulah Rezim Orde Baru mulai memberikan ruang dan tempat kepada hukum Islam di
Indonesia. Hukum Islam dapat berdiri secara mandiri, memiliki hak yang mengikat dan keputusan dianggap final. Itu semua buah dari kesabaran
dan perjuangan umat Islam yang tanpa mengenal kata menyerah. Dengan demikian kedudukan hukum Islam dalam kebijakan politik hukum rezim
Orde Baru pata tahun 1984-1998 telah memiliki tempat tersendiri tanpa harus numpang dengan hukum yang lain dan keberadaanya sudah diakui
selain itu keberadaan hukum Islam telah menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil suatu kebijakan politik hukum di Indonesia.
3. Produk kebijakan politik hukum pada masa Orde Baru yang memiliki
keterkaitan dengan umat Islam menunjukan bahwa produk kebijkan politik hukum Orde Baru memiliki relevansi dengan
Siyâsah Syar’iyyah. Hal ini
cxlii berdasarkan dengan terpenuhinya kriteria hukum Islam dan tidak ada
pertentangan antara kebijakan politik hukum Orde Baru dengan kreteria hukum Islam. Kerelevansian itu juga terjadi karena kebijakan politik
hukum Orde Baru lahir dari cara merespon gejala sosial masyarakat terutama umat Islam di Indonesia dengan baik dan benar tapi tidak
melupakan dasar hukum dari umat Islam iaitu Al Qur’an dan Hadis.
B. Saran-Saran