Batasan Istilah tesis muhammad ihsan

xxx masyarakat Indonesia contoh Undang-Undang Perkawinan No 1 tahun 1974 walaupun undang-undang ini tidak secara jelas di nyatakan hukum Islam namun hampir keseluruhan isinya memuat hukum Islam yang sesuai dengan aturan agama Islam. Berangkat dari perubahan sikap Orde Baru terhadap umat Islam yang diawali dengan sikap Antagonis dan diakhiri dengan sikap akomodatif. Penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang produk dan kebijakan politik hukum di Indonesia pada masa Orde Baru yang memiliki keterkaitan dengan umat Islam. Apakah produk hukum tersebut benar-benar berangkat dari hasil politik umat Islam atau hanya menamakan umat Islam namum isi dari hukum tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. penulis akan menuangkannya dalam bentuk karya tesis yang berjudul: “Politik Hukum di Indonesia dan Relevansinya dengan Siyâsah Syar’iyyah Studi Kebijakan Politik Hukum Orde Baru Tahun 1984- 1998” B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas, maka penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Bagaimana Asas-Asas Siyâsah Syar’iyyah dalam Islam ? 2. Bagaimana kedudukan Hukum Islam dalam Kebijakan Politik Hukum Rezim Orde Baru pada Tahun 1984- 1998 ? 3. Bagaimana Relevansi Kebijakan Politik Hukum pada masa Orde Baru yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam di Indonesia Tahun 1984- 1998 dengan Siyâsah Syar’iyyah ?

C. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan dan penyimpangan dalam memahami penelitian ini, penulis memberikan batasan istilah sebagai berikut: xxxi Politik Hukum, adalah legal policy atau garis kebijakan resmi tentang hukum yang akan diberlakukan baik dengan pembuatan hukum baru maupun dengan penggantian hukum lama, dalam rangka mencapai tujuan negara.44 Negara, adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; Kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Negara adalah terjemahan dari beberapa bahasa asing, state Inggris, staat Belanda dan Jerman, atau etat Perancis. Secara terminologis, Negara dapat diartikan sebagai organisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam suatu kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini memiliki nilai konstitusi yang pada dasarnya dimiliki oleh suatu negara berdaulat: masyarakat rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.45 Negara kesatuan Indonesia adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan- kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Bentuk pemerintahan kesatuan diterapkan oleh banyak negara di dunia.46 Orde Baru, adalah tatanan pemerintahan negara Republik Indonesia yang berkuasa sejak tahun 1966 sampai Mei 1998 di bawah pemerinthan Soeharto, setelah keruntuhan rezim Soekarno dengan demokrasi terpimpin yang bercorak otoritarian. Cita-cita utama Orde Baru untuk melaksanakan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen.47 Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998 . Tapi Penulisan tesis ini akan membatasi penelitian pada priode tahun 1984-1998 agar penelitian 44 Moh. Mahfud, Politik Hukum, h. 1. 45A. Ubaedillah dan Abdul Razak, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta: Kencana, 2008, h. 120. 46 http:id.wikipedia.orgwikiNegara_kesatuan , diunduk pada 30-01-2014, pukul 15:00 wib. 47 Abdul Halim, Politik Hukum, h. 99. xxxii tesis ini terarah dan tidak terlalu melebar, landasan utama penulis mengambil tahun 1984-1998 dimana pada tahun ini mulai terjadi hubungan yang harmonis antara kebijakan politik hukum Orde Baru dengan hukum Islam, semua itu bisa tergambarkan dengan banyaknya produk kebijakan politik hukum Orde Baru yang lahir didasarkan kepentingan umat Islam. Kepentingan umat Islam di respons baik oleh Orde Baru. selain itu yang membedakan tahun 1984-1998 dengan tahun sebelumnya di masa Orde Baru adalah Orde Baru seakan memberikan harapan- harapan pada umat Islam namun harapan tersebut merupakan harapan palsu. Dimana Orde Baru seakan mendukung dan meakamodatif kepentingan umat Islam, padahal itu semua hanya akal-akalan Orde Baru saja, karena semua itu telah dikonsep dan di atur oleh Orde Baru, misalnya, pendirian PDII dan kebangkitan Masyumi dilarang keras oleh Orde Baru namun Orde Baru mendirikan Parmusi. Diakhir masa kepemimpinan Soeharto tahun 1984-1999 merupakan tahun Resiprokal krisis dan Akomodatif sebagai mana yang dipaparkan pada latar belakang di atas.48 Siyâsah Syar’iyyah, Menurut Abdul Wahab Khallaf adalah proses pe ntadbiran yang selaras dengan syara’, yang mana perjalanannya menjaga kepentingan rakyat melalui ruang lingkup daulah Islam dengan cara-cara yang dapat menjamin tercapainya kemaslahatan kebaikan umum, dapat menolak berbagai bentuk kerugian, dan tidak mel anggar syari’at Islam serta kaedah-kaedah asasinya.49

D. Tujuan Penelitian