UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012 Oleh RASIMIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki ketrampilan meningkatkan kesehatan pribadi melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran Kecamatan Pagelaran kabupaten pringsewu yang berjumlah 20 siswa, dengan perincian 11 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan menggunakan instrument penilaian tes ketrampilan kesehatan pribadi baik tentang kesehatan mata, maupun cara menggosok gigi dengan baik sesuai dengan ilmu kesehatan.

Hasil penelitian menunjukan pada siklus pertama dengan diperoleh prosentase ketuntasan belajar 45 %, terjadi adanya pencapaian skor atau nilai > 65 sehingga dengan demikian bisa dikatakan nampak peningkatan kemampuan melakukan ketrampilan kesehatan pribadi. Pada siklus kedua diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 95 %. Berdasarkan nilai rata-rata untuk meningkatkan hasil pembelajaran harus diberi perlakukan yang sesuai dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan. Hasil peningkatan > 50 % itu artinya hasil pembelajaran dengan menggunakan penyuluhan kesehatan pribadi itu menunjukan telah terjadi peningkatan. Dengan kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan kesehatan pribadi dengan menggunakan penyuluhan kesehatan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu sangat efektif dengan meningkatnya kesehatan pribadi terutama kesehatan mata dan gigi.


(2)

UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

Oleh :

RASIMIN

1013118034

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Stdui Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(3)

UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA

KELAS V SDN 4 PAGELARAN TAHUN

2011

(Proposal Penelitian)

Oleh :

Rasimin

1013118034

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikaasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Kegunaan Penelitian ... 5

F. Hepotesis ... 5

II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan ... 6

B. Sasaran dan Materi/Pesan ... 7

C. Metode ... 7

D. Alat Bantu dan Media ... 8

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan ... 13

F. Pembinaan Kesehatan pribadi ... 13

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 16

B. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 17

C. Teknik Pengumpulan data ... 18

D. Proses Penyuluhan Kesehatan ... 18

E. Validnya Penelitian Tindakan Kelas ... 20

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 21

B. Pembahasan ... 22

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 25

B. Saran ... 25 DAFTAR PUSTAKA


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw.

Skripsi ini dengan judul “UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan ( S 1 ) di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. Selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Wiyono, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bpk Drs. Rahmat Hermawan M. Kes. Selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.


(6)

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNILA yang telah memberikan ilmu Pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani Studi.

7. Segenap Staf dan Karyawan FKIP UNILA yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

8. Kepala Sekolah SD Negeri 4 Pagelaran Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Penelitian. 9. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 4 Pagelaran Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

10.Teman-teman seperjuangan di Program S 1 dalam jabatan, terutama kelas A, ayo sukseskan program S 1 secepatnya dan tetap semangat.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin…

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, ………2012


(7)

MOTTO

Usaha merasa gagal sebelum menjalaninya, karena tak

selamanya kita gagal. Tersenyumlah , hidup ini akan terasa

indah jika kita mensyukurinya. Yakinlah esok akan menjadi

lebih baik dari yang terbaik.


(8)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji :………. ……….

Penguji :

Bukan Pembimbing : ………

……….

2. Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,

Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP. 196003151985031003


(9)

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : R A S I M I N NPM : 1013118034

TTL : Bumiratu, 04 Februari 1967 Alamat : Pekon Bumiratu RT/RW : 01/04

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Propinsi Lampung.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal……….2012. skripsi ini bukan hasil meniplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya , atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, …………..2012


(10)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Allah swt. karena berkat kuasa dan karuniaNya saya mampu

menyusun skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak Dosen Pembimbing dan pembahas yang telah member

pengarahan yang kami butuhkan sehingga saya bisa tahu hal-hal yang belum tahu.

3. Bapak Kepala Sekolah yang telah mengizinkan dan

bertanggungjawab atas pelaksanaan penelitian Saya.

4. Istri dan anak-anakku tersayang karena telah mendukung dan

menjadi motivatorku.

5. Sahabatku, semoga silaturrahmi yang sudah baik ini akan tetap

terjalin selamanya.

6. Almamaterku FKIP UNILA, tempat yang mendewasakanku.

7. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.


(11)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN

PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

Nama Mahasiswa : R A S I M I N NPM : 1013118034 Program Studi : Penjaskes

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. ……….


(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bumiratu kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu pada tanggal ……….. tahun 1967……


(13)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Secara konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu, keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional: penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.

Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 tahun 1989 menjadi “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, yaitu sebagai salah satu bahan kajian dan pelajaran yang wajib termuat dalam isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan.


(14)

2 Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran inti bagi Sekolah Dasar (SD)., bahwa tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalaui pengertian, pengembangan positif dan ketrampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas Jasmani, agar dapat ;

a. Memacu pertumbuhan

b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, ketrampilan gerak dan cabang olahraga.

c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kebugaran jasmani dan olahraga terhadap perkembangan jasmani dan mental.

d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan.

e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan.

f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan bermain. Oleh karena itu, pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ditekankan pada ; a. Memenuhi hasrat untuk bergerak

b. Merangsang pertumbuhan dan perkebangan jasmani, serta perkembangan gerak c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani

d. Menyembuhkan suatu penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit

e. Mengurangi kejenuhan

f. Menanamkan disiplin, kerjasama, sportivitas, dan mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku

g. Meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (Kurikulum Pendidikan Dasar, 1994)


(15)

3

Dalam kaitan pendidikan kesehatan terdapat suatu usaha kesehatan di sekolah-sekolah baik tingkat sekolah dasar hingga menengah atas melalui penyuluhan-penyuluhan kesehatan ke sekolah yang bertujuan meningkatkan kesadaran hidup sehat pada murud di sekolah, maka dengan keberadaan penyuluhan kesehatan yang ada di sekolah-sekolah diharapkan mampu menerapkan pokok-pokok pendidikan kesehatan yang diarahkan pada pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat siswa di sekolah guna meningkatkan kesehatan siswa.

Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang sehat guna menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan pribadi sesuai dengan pendidikan kesehatan sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata berkenaan dengan kesehatan pribadi sebagai diri pribadi dan warga masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995). Berdasarkan pendapat tersebut, dengan penyuluhan kesehatan mampu mewujudkan serta meningkatkan kesehatan pribadi dan warga sekolah.

Di SDN 4 Pagelaran, belum memiliki kesehatan pribadi yang baik sesuai dengan pendidikan kesehatan. oleh karena itu di sini penulis melalui Penyuluhan Kesehatan di Sekolah diharapakan dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat di sekolah dasar khususnya siswa kelas V SDN 4 Pagelaran.


(16)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya kesehatan pribadi, hal ini ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .

2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan lingkungan yang kotor dan kurang bersih.

3. Siswa kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang hidup sehat.

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian sebagai berikut :”Apakah melalui Penyuluhan Kesehatan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesehatan pribadi pada siswa sekolah dasar SDN 4 Pagelaran?”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan kesehatan pribadi para siswa di SDN 1 Tulung Agung. 2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa.

3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui penyuluhan kesehatan.


(17)

5

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi : 1. Bagi siswa

Sebagai perbandingan untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui Penyuluh Tenaga Kesehatan..

2. Bagi guru penjas

Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya SDN 4 Pagelaran. 3. Bagi Program Studi

Sebagai kontribusi terhadap Pendidikan Kesehatan melalui Penyuluh Kesehatan dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat.

4. Bagi FKIP

Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk mata kuliah terutama bekal persiapan PPL di sekolah

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Jika proses pembelajaran pendidikan kesehatan mealalui Penyuluh Kesehatan diberikan kepada siswa, maka dapat meningkatkan kesadaran serta kesehatan pribadi pada siswa kelas V SDN 4 Pagelaran”.


(18)

6

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan

1. Pendidikan Kesehatan

merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi fisik dan mental.

Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat, mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut :

Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).

2. Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2002).


(19)

7 Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dengan meminta pertolongan (Effendy, 2003).

B. Sasaran dan Materi /Pesan.

1. Sasaran penyuluhan.

Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dalam penyuluhan kesehatan ini penulis menekanakan dan mentargetkan kepada siswa di kelas V SDN 4 Pagelaran.

2. Materi atau pesan.

Materi /pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).

C. Metode

Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :


(20)

8 Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasanyang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain :

a. Bimbingan dan penyuluhan

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.

b. Wawancara

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

D. Alat Bantu dan Media Penyuluhan

1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi


(21)

9 untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan (Notoatmodjo, 2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi. Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran, mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain, mempermudah memperoleh informasi oleh sasaran, mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, dan membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan yaitu : a. Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.

b. Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain.


(22)

10 c. Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain. Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Tujuan yang hendak dicapai

a. Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.

b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan/ penataran/ penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian terhadaq sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi dan menjelqskan fakta-fakta, prosedur dan tindakin.

2. Persiapan penggunaan alat peraga

Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

2. Media Penyuluhan

Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat


(23)

11 meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan antara lain adalah : a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.

b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi. c. Media dapat memperjelas informasi.

d. Media dapat mempermudah pengertian.

e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.

f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata. g. Media dapat memperlancar komunikasi.

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi 3 yakni :

a. Media cetak

Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.


(24)

12 b. Media elektronik

Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media luar ruang

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.


(25)

13 E. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.

1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan kurangdapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat didengarserta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga membosankan.

2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu

memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.

3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga

menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

F.Pembinaan Kesehatan pribadi a. Definisi Sehat

Apa arti sehat? Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik, sehat mental, dan sehat social, yang ketiganya tidak dipisahkan. Menurut batasan WHO


(26)

14 yang dimaksud kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Jadi, sehat secara menyeluruh melibatkan faktor fisik, mental dan sosial. Selaras dengan rumusan tersebut , Undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyebutkan, kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa dan social dan ekonomis.

Pendidikan kesehatan merupakan proses sepanjang hayat. Tujuan itu akan tercapai melalui interaksi antara lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ada beberapa alasan tentang perlunya pendidikan kesehatan di sekolah. Seperti kita ketahui, tujuan hidup pribadi dan masyarakat adalah untuk mencapai kehidupan yang berbahagia, lebih sehat dan lebih produktif. Sehubungan dengan itu, maka peserta didik perlu diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Kita dihadapan dengan biaya kesehatan yang mahal. Jadi, pendidikan kesehatan itu mengandung tanggung jawab social dan ekonomi.

b. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat

Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga melekat. Bila suda terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan tanpa sadar semuanya berlangsung secara otomatis tanpa pertimbangan. Pendidikan kesehatan di sekolah menitikberatkan pada upaya untuk memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan tindakan nyata. Jadi, pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat dicapai melalui praktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.

c. Kesehatan Pribadi

Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai ; a. Bekerja (aktivitas tubuh); tidur, istirahat dan bersantai (rekreasi).


(27)

15 b. Penampilan pribadi

c. Keadaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera e. Pemeliharaan kesehatan gigi

f. Penyakit menular dan tidak g. fungsi alat-alat tubuh h. pertumbuhan


(28)

16

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 4 Pagelaran dengan alasan siswa kelas V SDN 4 Pagelaran memilki kesadaran kesehatan pribadi yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif

dan efesien.

4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda


(29)

17 Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

1. Subyek Penelitian

Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau subjek dimana itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Pagelaran, dengan pertimbangan bahwa siswa di SD tersebut memiliki kesadaran kesehatan pribadi yang kurang..

B. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di siswa kelas V SDN 4 Pagelaran. pada siswa kelas V.

b. Pelaksanaan Penelitian


(30)

18

C. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, yang

meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada kesehatan pribadi dari Rusli Lutan dalam Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:

a. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk sarapan)

b. Aktivitas jasmani/fisik

c. Cukup santapan rohani

d. Istirahat yang cukup

e. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman

f. Berobat ketika ssakit

g. Periksa dokter secara periodik

h. Keseimbangan antara waktu belajar, bekerja dan kegiatan lain

i. Ada waktu luang/rekreasi

D. Proses Penyuluhan Kesehatan

Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dan instrumen yang

diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan.

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehat kepada siswa pada siklus

pertama.

2. Menceritakan keuntungan dan kerugian bagi orang yang tidak memiliki


(31)

19 Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan siklus

pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses peningkatan kesehatan pribadi, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana

memberikan penyuluhan kesehatan.

Siklus II

Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dan instrument yang

diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

2. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai penampilan yang

berkaitan upaya meningkatkan kesehatan pribadi Tindakan :

1. Menunjukan gambar tentang berbagai kondisi hidup sehat

2. Menunjukan gambar tentang berbagai penyakit yang ditimbulkan karena tidak

memperhatikan kesehatan pribadi Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian


(32)

20 Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan

proses penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus ketiga, bila hasil observasi terdapat skor

atau indikator yang rendah

E. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas V SDN 4 Pagelaran.


(33)

25

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Melalui penyuluhan kesehatan pribadi dapat meningkatkan kualitas kesehatan pribadi pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kualitas kesehatan pribadi tersebut maka pembelajaran tentang kesehatan pribadi pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu telah dianggap berhasil.

B. Saran.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensip terutama dalam upaya meningkatkan atau perbaikan kesehatan pribadi melalui model penyuluhan bagi Sekolah Dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(34)

26

DAFTAR PUSTAKA

.

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang disajikan dalam

Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Remy Muchtar, 1995, Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah

Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi

Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.

Rahmat Hermawan, 1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahan Kuliah, Untuk Mahasiswa Program D-II PGSD, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung. Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud,

Jakarta.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian. Edisi Revisi.

PT. Rineka Sipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik.

Bina Aksara, Jakarta.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical

Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action

Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.

Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,

Yogyakarta.

Konsep Pengajaran Pendidikan Kesehatan


(35)

27

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT.

Tarsito, Bandung.

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar

Lampung. www.blogspot.com www.wikipedia.com


(1)

C. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, yang meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada kesehatan pribadi dari Rusli Lutan dalam Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:

a. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk sarapan) b. Aktivitas jasmani/fisik

c. Cukup santapan rohani d. Istirahat yang cukup

e. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman f. Berobat ketika ssakit

g. Periksa dokter secara periodik

h. Keseimbangan antara waktu belajar, bekerja dan kegiatan lain i. Ada waktu luang/rekreasi

D. Proses Penyuluhan Kesehatan Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dan instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan. Tindakan :

1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehat kepada siswa pada siklus pertama.

2. Menceritakan keuntungan dan kerugian bagi orang yang tidak memiliki kesadaran hidup sehat..


(2)

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan siklus pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses peningkatan kesehatan pribadi, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana memberikan penyuluhan kesehatan.

Siklus II Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

2. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai penampilan yang berkaitan upaya meningkatkan kesehatan pribadi

Tindakan :

1. Menunjukan gambar tentang berbagai kondisi hidup sehat

2. Menunjukan gambar tentang berbagai penyakit yang ditimbulkan karena tidak memperhatikan kesehatan pribadi

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian


(3)

Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan proses penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus ketiga, bila hasil observasi terdapat skor atau indikator yang rendah

E. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas V SDN 4 Pagelaran.


(4)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Melalui penyuluhan kesehatan pribadi dapat meningkatkan kualitas kesehatan pribadi pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kualitas kesehatan pribadi tersebut maka pembelajaran tentang kesehatan pribadi pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu telah dianggap berhasil.

B. Saran.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensip terutama dalam upaya meningkatkan atau perbaikan kesehatan pribadi melalui model penyuluhan bagi Sekolah Dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

.

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Remy Muchtar, 1995, Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.

Rahmat Hermawan, 1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahan Kuliah, Untuk Mahasiswa Program D-II PGSD, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung. Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud,

Jakarta.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian. Edisi Revisi.

PT. Rineka Sipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Bina Aksara, Jakarta.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.

Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,

Yogyakarta.

Konsep Pengajaran Pendidikan Kesehatan


(6)

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar

Lampung. www.blogspot.com www.wikipedia.com


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

0 9 57

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN 8 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 41 25

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 123

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

0 6 46

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

0 9 40

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn POKOK BAHASAN PEMERINTAHAN DESA DAN PEMERINTAHAN KECAMATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PATOMAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 56

PERSEPSI PETANI TERHADAP PADI ORGANIK DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

1 4 20

MODEL PENANAMAN BUDAYA RELIGIUS BAGI SISWA SDN 02 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 0 13

PERENCANAAN DAKWAH KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) PAGELARAN DALAM MEMBINA KELUARGA SAKINAH DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 0 94