PENGESAHAN
1. Tim Penguji Penguji :……………………………….
………………………………. Penguji :
Bukan
Pembimbing :
…………………………… ……………………………….
2. Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP. 196003151985031003
Tanggal lulus Ujian Skripsi : …………………………..
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : R A S I M I N NPM : 1013118034
TTL : Bumiratu, 04 Februari 1967 Alamat : Pekon Bumiratu RTRW : 0104
Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Propinsi Lampung.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN
KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012”
adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal…………….2012. skripsi ini bukan hasil meniplak, dan atau
hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya , atas
perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, …………..2012
R A S I M I N
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Allah swt. karena berkat kuasa dan karuniaNya saya mampu menyusun skripsi ini hingga selesai.
2. Bapak Dosen Pembimbing dan pembahas yang telah member pengarahan yang kami butuhkan sehingga saya bisa tahu hal-hal
yang belum tahu.
3. Bapak Kepala Sekolah yang telah mengizinkan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan penelitian Saya.
4. Istri dan anak-anakku tersayang karena telah mendukung dan menjadi motivatorku.
5. Sahabatku, semoga silaturrahmi yang sudah baik ini akan tetap terjalin selamanya.
6. Almamaterku FKIP UNILA, tempat yang mendewasakanku. 7. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN
KESEHATAN PADA SISWA KELAS V
SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2012
Nama Mahasiswa : R A S I M I N NPM : 1013118034
Program Studi : Penjaskes Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing, Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd.
……………………………….
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bumiratu kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu pada tanggal ……….. tahun 1967……
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan
perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi,
memberi kesadaran dan sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. Secara konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhimengajak orang lain individu, keompok, masyarakat agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional:
penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.
Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413U1987 yang menyatakan bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan orkes pada kurikulum yang telah disempurnakan,
berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku mulai dari tingkat sekolah dasar SD sampai dengan sekolah menengah pertama SMP. Kemudian menyusul
lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional UUSPN No. 2 tahun 1989 menjadi “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, yaitu sebagai salah satu bahan kajian dan
pelajaran yang wajib termuat dalam isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan.
Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran inti bagi Sekolah Dasar SD., bahwa tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan
di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalaui pengertian, pengembangan positif dan ketrampilan gerak dasar serta
berbagai aktivitas Jasmani, agar dapat ; a. Memacu pertumbuhan
b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, ketrampilan gerak dan cabang olahraga.
c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kebugaran jasmani dan olahraga terhadap perkembangan jasmani dan mental.
d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan. e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit
dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan. f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan bermain.
Oleh karena itu, pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ditekankan pada ; a. Memenuhi hasrat untuk bergerak
b. Merangsang pertumbuhan dan perkebangan jasmani, serta perkembangan gerak c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani
d. Menyembuhkan suatu penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit
e. Mengurangi kejenuhan f. Menanamkan disiplin, kerjasama, sportivitas, dan mengikuti peraturan dan ketentuan
yang berlaku g. Meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
Kurikulum Pendidikan Dasar, 1994
Dalam kaitan pendidikan kesehatan terdapat suatu usaha kesehatan di sekolah-sekolah baik tingkat sekolah dasar hingga menengah atas melalui penyuluhan-penyuluhan
kesehatan ke sekolah yang bertujuan meningkatkan kesadaran hidup sehat pada murud di sekolah, maka dengan keberadaan penyuluhan kesehatan yang ada di sekolah-sekolah
diharapkan mampu menerapkan pokok-pokok pendidikan kesehatan yang diarahkan pada pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat siswa di sekolah guna meningkatkan
kesehatan siswa.
Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga sekolah hingga mewujudkan
lingkungan sekitar sekolah yang sehat guna menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kesehatan pribadi sesuai dengan pendidikan kesehatan sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata
berkenaan dengan kesehatan pribadi sebagai diri pribadi dan warga masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya
diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin Rusli, 1995.
Berdasarkan pendapat tersebut, dengan penyuluhan kesehatan mampu mewujudkan serta meningkatkan kesehatan pribadi dan warga sekolah.
Di SDN 4 Pagelaran, belum memiliki kesehatan pribadi yang baik sesuai dengan pendidikan kesehatan. oleh karena itu di sini penulis melalui Penyuluhan Kesehatan di
Sekolah diharapakan dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat di sekolah dasar khususnya siswa kelas V SDN 4 Pagelaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya kesehatan pribadi, hal ini ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .
2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan lingkungan yang kotor dan kurang bersih.
3. Siswa kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang hidup sehat.
C. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian sebagai berikut :”Apakah melalui Penyuluhan Kesehatan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kesehatan pribadi pada siswa sekolah dasar SDN 4 Pagelaran?”.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Meningkatkan kesehatan pribadi para siswa di SDN 1 Tulung Agung.
2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa. 3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui penyuluhan
kesehatan.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi : 1. Bagi siswa
Sebagai perbandingan untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui Penyuluh Tenaga Kesehatan..
2. Bagi guru penjas Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui
Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya SDN 4 Pagelaran.
3. Bagi Program Studi Sebagai kontribusi terhadap Pendidikan Kesehatan melalui Penyuluh Kesehatan
dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat. 4. Bagi FKIP
Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk mata kuliah terutama bekal persiapan PPL di sekolah
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
“Jika proses pembelajaran pendidikan kesehatan mealalui Penyuluh Kesehatan diberikan kepada siswa, maka dapat meningkatkan kesadaran serta kesehatan pribadi pada siswa
kelas V SDN 4 Pagelaran”.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan
1. Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu
bidang pengajaran pendidikan kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas,
terutama dalam segi fisik dan mental. Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh
Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat, mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut :
Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek
pribadi fisik, mental, sosial agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.
Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari
pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung
sebanyak mungkin Rusli, 1995.
2. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat Depkes, 2002.
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan
maupun secara kelompok dengan meminta pertolongan Effendy, 2003.
B. Sasaran dan Materi Pesan.
1. Sasaran penyuluhan. Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Dalam penyuluhan kesehatan ini penulis menekanakan dan mentargetkan
kepada siswa di kelas V SDN 4 Pagelaran.
2. Materi atau pesan. Materi pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah
pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran Effendy, 2003.
C. Metode
Menurut Notoatmodjo 2007, metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang
dikemukakan antara lain : Metode penyuluhan perorangan individual
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasanyang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
a. Bimbingan dan penyuluhan Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku
tersebut.
b. Wawancara Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara
antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
D. Alat Bantu dan Media Penyuluhan
1. Alat Bantu Penyuluhan Peraga Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam
menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi
untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan Notoatmodjo, 2007. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada
setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin
jelas pula pengertianpengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek
sehingga mempermudah persepsi. Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran, mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu
mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang
sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain, mempermudah memperoleh informasi oleh sasaran, mendorong keinginan orang untuk mengetahui,
kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, dan membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.
Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan yaitu : a. Alat bantu lihat
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan
misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.
b. Alat bantu dengar Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu
proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain.
c. Alat bantu lihat-dengar Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada
waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain. Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang
paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan hal- hal sebagai berikut :
1. Tujuan yang hendak dicapai a. Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuanpengertian, pendapat
dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah lakukebiasaan yang baru.
b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan penataran penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian terhadaq sesuatu masalah,
mengingatkan sesuatu pesaninformasi dan menjelqskan fakta-fakta, prosedur dan tindakin.
2. Persiapan penggunaan alat peraga Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus
diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara
tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.
2. Media Penyuluhan