PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh KURNIASIH

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa melalui penyuluhan kesehatan dengan model pendekatan PAIKEM pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 20 siswa, dengan perincian 12 laki-laki dan 8 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dengan menggunakan instrumen penilaian pengetahuan dalam penerapan perilaku hidup sehat.

Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya peningkatan kesadaran hidup sehat di kalangan siswa kelas V melalui pembelajaran penyuluhan hidup sehat dan bila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada tes akhir siklus pertama diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat siswa sebesar 25 % dan pada siklus kedua diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat sebesar 90 %. Berdasarkan nilai rerata untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat setiap siklus tentu saja telah diberi perlakuan yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada PAIKEM. Hasil peningkatan ≥ 50% itu artinya hasil pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM yang diterapkan dalam pembelajaran kesehatan menunjukan telah terjadi peningkatan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kesehatan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran hudip sehat para siswa.


(2)

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh KURNIASIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

Judul Skripsi : PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : KURNIASIH Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118019 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Wiyono, M.Pd.

NIP 19581210 198712 1 001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP 19510507 198103 1 002


(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Sekretaris : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(5)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Kurniasih

NPM : 1013118019

Tempat tanggal lahir : Wonokriyo, 06 September 1962

Alamat : Jln. Sukoharjo I No. 33 Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Pola Hidup Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 7 Pebruari 2012


(6)

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh

KURNIASIH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(7)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis.

Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 tahun 1989 menjadi “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, yaitu sebagai salah satu bahan kajian dan pelajaran yang wajib termuat dalam isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan.

Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran inti bagi Sekolah Dasar (SD)., bahwa tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalaui pengertian,


(8)

pengembangan positif dan ketrampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas Jasmani, agar dapat ;

a. Memacu pertumbuhan

b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, ketrampilan gerak dan cabang olahraga.

c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kebugaran jasmani dan olahraga terhadap perkembangan jasmani dan mental.

d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan.

e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan

pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan.

f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan bermain.

Oleh karena itu, pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ditekankan pada ;

a. Memenuhi hasrat untuk bergerak

b. Merangsang pertumbuhan dan perkebangan jasmani, serta perkembangan gerak

c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani

d. Menyembuhkan suatu penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit


(9)

f. Menanamkan disiplin, kerjasama, sportivitas, dan mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku

g. Meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (Kurikulum Pendidikan Dasar, 1994)

Dalam kaitan pendidikan kesehatan terdapat suatu usaha kesehatan di sekolah-sekolah baik tingkat sekolah dasar hingga menengah atas melalui penyuluhan-penyuluhan kesehatan ke sekolah yang bertujuan meningkatkan kesadaran hidup sehat pada murud di sekolah, maka dengan keberadaan penyuluhan kesehatan yang ada di sekolah-sekolah diharapkan mampu menerapkan pokok-pokok pendidikan kesehatan yang diarahkan pada pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat siswa di sekolah guna meningkatkan kesehatan siswa.

Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang sehat guna menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat sesuai dengan pendidikan kesehatan sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata berkenaan dengan pola hidup sehat sebagai diri pribadi dan warga masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah


(10)

terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melalui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).

Berdasarkan pendapat tersebut, dengan penyuluhan kesehatan mampu mewujudkan serta meningkatkan sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata berkenaan dengan pola hidup sehat sebagai diri pribadi dan warga sekolah.

Di SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, belum memiliki kesadaran pola hidup sehat yang baik sesuai dengan pendidikan kesehatan. oleh karena itu di sini penulis melalui Penyuluhan Kesehatan di Sekolah diharapakan dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat di sekolah dasar khususnya siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya pola hidup sehat, hal ini ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .

2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan lingkungan yang kotor dan kurang bersih.


(11)

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian sebagai berikut :”Apakah melalui penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pola hidup sehat pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011?”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan pola hidup sehat para siswa di SDN 1 Tulung Agung. 2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa.

3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui penyuluhan kesehatan.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi :

1. Bagi siswa

Sebagai perbandingan untuk meningkatkan pola hidup sehat melalui Penyuluh Tenaga Kesehatan.

2. Bagi Guru Penjas

Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan pola hidup sehat melalui Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan


(12)

khususnya SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

3. Bagi Program Studi

Sebagai kontribusi terhadap Pendidikan Kesehatan melalui Penyuluh Kesehatan dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat.

4. Bagi FKIP

Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk para mahasiswa, terutama dalam menyiapkan atau menghadapi mata kuliah atau persiapan PPL di sekolah


(13)

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi fisik dan mental.

Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat, mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut : Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan. Pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melalui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).


(14)

B. Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2002).

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dengan meminta pertolongan (Effendy, 2003).

C. Materi/Pesan

Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).


(15)

D. Metode

Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain : Metode penyuluhan perorangan (individual).

Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain:

1. Bimbingan dan penyuluhan

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.

2. Wawancara

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.


(16)

E. Alat Bantu dan Media Penyuluhan 1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan (Notoatmodjo, 2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi. Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran, mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain, mempermudah memperoleh informasi oleh sasaran, mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, dan membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

2. Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang dipro-yeksikan misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan


(17)

misalnya dua dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.

3. Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain.

4. Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video kaset dan lain-lain. Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Tujuan yang hendak dicapai

a. Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.

b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan/ penataran/penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi dan menjelqskan fakta-fakta, prosedur dan tindakin.

2) Persiapan penggunaan alat peraga

Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan


(18)

sendirinya. Kita harus mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

F. Media Penyuluhan

Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan antara lain adalah :

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi. b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.

c. Media dapat memperjelas informasi. d. Media dapat mempermudah pengertian.

e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.

f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata. g. Media dapat memperlancar komunikasi.


(19)

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi 3 yakni :

a. Media cetak

Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.

b. Media elektronik

Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, kaset, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan


(20)

matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media luar ruang

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan :

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.

1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil


(21)

dan kurang dapat didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga membosankan.

2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.

3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metode yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

G. Pembinaan Pola Hidup Sehat a. Definisi Sehat

Apa arti sehat? Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik, sehat mental, dan sehat social, yang ketiganya tidak dipisahkan. Menurut batasan WHO yang dimaksud kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Jadi, sehat secara menyeluruh melibatkan faktor fisik, mental dan sosial. Selaras dengan


(22)

rumusan tersebut , Undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyebutkan, kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa dan social dan ekonomis.

Pendidikan kesehatan merupakan proses sepanjang hayat. Tujuan itu akan tercapai melalui interaksi antara lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ada beberapa alasan tentang perlunya pendidikan kesehatan di sekolah. Seperti kita ketahui, tujuan hidup pribadi dan masyarakat adalah untuk mencapai kehidupan yang berbahagia, lebih sehat dan lebih produktif. Sehubungan dengan itu, maka peserta didik perlu diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Kita dihadapan dengan biaya kesehatan yang mahal. Jadi, pendidikan kesehatan itu mengandung tanggung jawab social dan ekonomi.

b. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat

Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga melekat. Bila suda terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan tanpa sadar semuanya berlangsung secara otomatis tanpa pertimbangan. Pendidikan kesehatan di sekolah menitikberatkan pada upaya untuk memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan tindakan nyata. Jadi, pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat dicapai melalui praktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.


(23)

H. Kesehatan Pribadi

Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai; a. Bekerja (aktivitas tubuh); tidur, istirahat dan bersantai (rekreasi). b. Penampilan pribadi

c. Keadaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera e. Pemeliharaan kesehatan gigi

f. Penyakit menular dan tidak g. Fungsi alat-alat tubuh h. Pertumbuhan

(Depdikbud, 1985)

I. Hipotesis

Jika penyuluhan kesehatan diberikan, maka pola hidup sehat pada siswa kelas V Sekolah Dasar SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 dapat meningkat.


(24)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu dengan alasan siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung memilki kesadaran pola hidup sehat yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain. Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien.

4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual


(25)

pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Subyek Penelitian

Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau subjek dimana itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, dengan pertimbangan bahwa siswa di SD tersebut memiliki kesadaran pola hidup sehat yang kurang.


(26)

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. pada siswa kelas V.

2. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan.

D. Rancangan Penelitian

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Keterangan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tiga siklus (I, II, dan III), setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi

E. Proses Penyuluhan Kesehatan Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan atau alat peraga berupa gambar tentang cara memelihara bagian tubuh dan jenis-jenis penyakit yang menyangkut bagian tubuh bila tidak dipelihara

2. Menyiapkan instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.


(27)

3. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan. Tindakan :

1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehatdan cara memelihara anggota tubuh kepada siswa pada siklus pertama.

2. Menceritakan keuntungan dan kerugian bagi orang yang tidak memiliki kesadaran hidup sehatm, serta berbagai penyakit yang timbul bila tubuh tidak dibersihkan.

3. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan cara bagaimana membersihkan bagian tubuh dan menyebutkan berbagai jenis penyakit bila tubuh tidak dibersihkan

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan kemudian diamati dan diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan siklus pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses peningkatan pola hidup sehat, namun masih terdapat kekurangan. 2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana

memberikan penyuluhan kesehatan lanjutan dengan materi lebih terarah dan jelas lagi melalui penggunaan alat peraga yang menarik.


(28)

Siklus II Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dengan gambar-gambar yang menarik tentang cara membersihkan anggota tubuh dan jenis penyakit yang mengkut alat tubuh bila tidak dibersihkan

2. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan. 3. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai penampilan

yang berkaitan upaya hidup sehat Tindakan :

1. Menunjukan gambar tentang berbagai kondisi hidup sehat

2. Menunjukan gambar tentang berbagai penyakit yang ditimbulkan karena tidak memperhatikan pola hidup sehat dan memelihara anggota tubuh 3. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan cara membersihkan

anggota tubuh dengan benar Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, kemudian diamati dan diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian

Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan proses penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh.

2. Karena hasil belajar > 50 % siswa sudah dianggap mampu memperagakan cara memelihara tubuh dengan benar dan menyebutkan


(29)

jenis penyakit bila tidak membersihkan bagian tubuh dengan benar. Hal ini sesuai dengan persyaratan KKM, yaitu bila siswa sudah mencapai skor atau nilai 65 mencapai 60% maka dianggap pembelajaran sudah tuntas dan dengan sendirinya siklus pun dianggap selesai. Karena penelitian ini ingin melihat sejauh mana tingkat efektivitas belajar siswa maka analisis menggunakan rumus efektivitas

F. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, yang meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada pola hidup sehat dari Rusli Lutan dalam Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:

a. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk sarapan)

b. Aktivitas jasmani/fisik c. Cukup santapan rohani d. Istirahat yang cukup

e. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman f. Berobat ketika ssakit

g. Periksa dokter secara periodik

h. Keseimbangan antara waktu belajar, bekerja dan kegiatan lain i. Ada waktu luang/rekreasi


(30)

G. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa dalam melakukan tolak peluru pada setiap siklus, maka menggunakan rumus : P = X 100 % (subagio dalam Fajar, 2005:36)

Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

F = jumlah frekuensi yang dilakukan N = jumlah siswa yang mengikuti tes

Sedangkan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran tolak peluru maka menggunakan rumus sebagai berikut:

∈ 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28) Keterangan :

E = Efektifitas pembelajaran = Rerata nilai akhir dari putaran 1 = Rerata nilai sebelum tindakan

Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran tolak peluru, masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes dengan rumus:

= ∑ Keterangan:

X = rerata nilai atau skor setiap siswa ∑ = Jumlah skor yang dicapai oleh siswa n = Jumlah aspek yang harus dilakukan


(31)

H. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinya tindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan pola hidup sehat melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.


(32)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran UKS dengan menggunakan model PAIKEM dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran UKS pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Gading Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh siswa, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(33)

yang berbeda

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran dengan menggunakan model PAIKEM akan selalu efektif

4. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar agar manfaat penelitian ini lebih besar pula bagi kemaslahatan umat.


(34)

vi

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Pringsewu dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Peningkatan Pola Hidup Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011 ”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat.

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis

KURNIASIH NPM 1013118019


(35)

vii MOTTO

 Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan


(36)

viii Kupersembahkan karya tulis ini kepada :

1. Suamiku dan anak-anakku tersayang yang senantiasa memotivasi dan mendukung setia menanti dan selalu mendampingi serta mendo’akan atas keberhasilanku.

2. Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 1 Tulung Agung yang selalu memberi dukungan.

3. Sahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama

dari awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

4. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung


(37)

ix Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul “Peningkatan Pola Hidup Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011”.adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung dan sekaligus selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku Penguji utama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah

memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

8. Kepala SD Negeri 1 Tulung Agung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas %.


(38)

x

10. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan terutama kelompok

Sukimin, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 7 Pebruari 2012 Penulis,


(39)

TAHUN 2011

Oleh KURNIASIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(40)

Gambar Halaman 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 20 2 Gambar Alat Peraga Penyuluhan Kesehatan... 3 Suasana Penyuluhan di Kelas... 4 Siswa Melakukan Peragaan Cara Memelihara Anggota Tubuh 5 Pelaksanaan Observasi atau Evaluasi...


(41)

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah...4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Kegunaan. Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan... 7

B. PenyuluhanKesehatan... 8

C. Materi/Pesan...8

D. Metode ...9

E. Alat Bantu/Media ... 10

F. Media Penyuluhan... 12

G. Pembinaan Pola Hidup Sehat... 15

H. Kesehatan Pribadi... 17

I. Hipotesis... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 18

B. Subyek Penelitian... 19

C. TempatdanPelaksanaanPenelitian... 20

D. Rancangan Penelitian... 20

E. Proses Penyuluhan Kesehatan...20

F. TeknikPengumpulan Data...23

G. Teknik Analisis Data...24

H. Validnya Penelitian Tindakan Kelas... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 26`

B. Pembahasan...27

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 30

B. Saran... 30 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(42)

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Kegunaan. Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan... 7

B. Penyuluhan Kesehatan... 8

C. Materi/Pesan... 8

D. Metode ... 9

E. Alat Bantu/Media ... 10

F. Media Penyuluhan... 12

G. Pembinaan Pola Hidup Sehat... 15

H. Kesehatan Pribadi... 17

I. Hipotesis... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 18

B. Subyek Penelitian... 19

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian... 20

D. Rancangan Penelitian... 20

E. Proses Penyuluhan Kesehatan... 20

F. Teknik Pengumpulan Data... 23

G. Teknik Analisis Data... 24

H. Validnya Penelitian Tindakan Kelas... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 26`

B. Pembahasan... 27

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 30

B. Saran... 30 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(43)

Tabel Halaman 1 Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

katan Kesadaran Hidup Sehat... 26 2 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat

Pada siswa Kelas V SD Negeri 4 Bagelen Gedung Tataan... 27


(44)

Gambar Halaman 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 20 2 Gambar Alat Peraga Penyuluhan Kesehatan... 3 Suasana Penyuluhan di Kelas... 4 Siswa Melakukan Peragaan Cara Memelihara Anggota Tubuh 5 Pelaksanaan Observasi atau Evaluasi...


(45)

1 Surat Izin Peneliitian dari FKIP Universitas Lampung 34

2 Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Pringsewu... 35

3 Data Hasil Penelitian setiap Siklus... 36

4 Instrumen Penelitian... 37

5 Photo Pelaksanaan Penelitian... 38


(46)

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Remy Muchtar, 1995, Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.

Rahmat Hermawan, 1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahan Kuliah, Untuk Mahasiswa Program D-II PGSD, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. PT. Rineka Sipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Bina Aksara, Jakarta.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.


(47)

Yogyakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.

www.blogspot.com www.wikipedia.com


(48)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wonokriyo pada tanggal 06 September 1962 dari pasangan Bapak Rejowikromo dan Ibu Jemini. Penulis merupakan anak ke Dua belas dari Dua belas bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Wonodadi, diselesaikan pada tahun 1975. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri Gadingrejo, diselesaikan pada tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeri Tanjung Karang diselesaikan tahun 1983. D2 Universitas Terbuka diselesaikan tahun 2003. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(49)

Tabel Halaman 1 Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

katan Kesadaran Hidup Sehat... 26 2 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat Pada siswa Kelas V SD Negeri 4 Bagelen Gedung Tataan... 27


(50)

A. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial).

Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 tahun 1989 menjadi “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, yaitu sebagai salah satu bahan kajian dan pelajaran yang wajib termuat dalam isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan.

Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran inti bagi Sekolah Dasar (SD)., bahwa tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalaui pengertian,


(51)

A. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi fisik dan mental.

Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat, mengemukakan : Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan. Pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melalui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).


(52)

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu dengan alasan siswa memiliki kesadaran pola hidup sehat yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut : (1) Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik, (2) Bersifat kolaboratif, (3) Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien, (4) Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual


(53)

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen observasi pada setiap siklus dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Peningkatan Kesadaran Hidup Sehat

Siklus Jumlah Skor Rata-rata

I 1060 53

II 1325 66,25

Tabel di atas menunjukkan bahwa sikap siswa untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat pada setiap siklus mengidentifikasikan adanya peningkatan sehingga bisa dikatakan bahwa peningkatan kesadaran hidup sehat melalui pembelajaran usaha kesehatan sekolah yang sajikan secara aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan lebih nyata dari pada pembelajaran biasa atau pembelajaran yang dilakukan secara konvensional. Sedangkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menunjukkan adanya peningkatan. KKM ini telah ditetapkan sebesar 65 % dari kemampuan belajar siswa, seperti ditampilkan dalam tabel berikut.


(54)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran UKS dengan menggunakan model PAIKEM dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran UKS pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Gading Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh siswa, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(55)

TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : KURNIASIH

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118019

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. BaharuddinRisyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd.

NIP 19510507 198103 1 002 NIP 19570111 198303 1 002


(56)

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003


(57)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : KURNIASIH

NPM : 1013118019

Tempat tanggal lahir : Wonokriyo, 06 September 1962

Alamat : Jln. Sukoharjo1 No. 33 Kec.Sukoharjo, Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Pola Hidup

Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa Kelas V SDN 1 Tulung Agung

Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 adalah benar hasil

karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 07 Januari 2012


(1)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu dengan alasan siswa memiliki kesadaran pola hidup sehat yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut : (1) Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik, (2) Bersifat kolaboratif, (3) Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien, (4) Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual


(2)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen observasi pada setiap siklus dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Peningkatan Kesadaran Hidup Sehat

Siklus Jumlah Skor Rata-rata

I 1060 53

II 1325 66,25

Tabel di atas menunjukkan bahwa sikap siswa untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat pada setiap siklus mengidentifikasikan adanya peningkatan sehingga bisa dikatakan bahwa peningkatan kesadaran hidup sehat melalui pembelajaran usaha kesehatan sekolah yang sajikan secara aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan lebih nyata dari pada pembelajaran biasa atau pembelajaran yang dilakukan secara konvensional. Sedangkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menunjukkan adanya peningkatan. KKM ini telah ditetapkan sebesar 65 % dari kemampuan belajar siswa, seperti ditampilkan dalam tabel berikut.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran UKS dengan menggunakan model PAIKEM dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran UKS pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Gading Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh siswa, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(4)

Judul Skripsi: PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : KURNIASIH Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118019 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. BaharuddinRisyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd.

NIP 19510507 198103 1 002 NIP 19570111 198303 1 002


(5)

Penguji: Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(6)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : KURNIASIH

NPM : 1013118019

Tempat tanggal lahir : Wonokriyo, 06 September 1962

Alamat : Jln. Sukoharjo1 No. 33 Kec.Sukoharjo, Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Pola Hidup Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa Kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 07 Januari 2012


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KESADARAN HIDUP SEHAT MELALUI PEMBELAJARAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) PADA SISWA KELAS V SDN 1 JAGABAYA TANJUNG KARANG TIMUR TAHUN 20

0 9 44

STUDI ANALISIS TENTANG STATUS GIZI SISWA KELAS IV SDN 1 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

0 8 76

UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 23 35

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA OBRIEN MELALUI ALAT YANG DI MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V (LIMA) DI SDN 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

0 12 34

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

1 16 32

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA REALIA PADA SISWA KELAS V SDN 7 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN

2 16 63

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 123

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 PAREREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 9 38

EFEKTIVITAS PELATIHAN OUTWARD BOUND TERHADAP PENINGKATAN TEAMWORK KELAS V SDN SE-KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2015

0 4 67