Ada pun pihak-pihak dan istilah yang terkait di dalam perlindungan konsumen, yaitu :
1. Konsumen
Istilah konsumen berasal dari kata consumer Inggris-Amerika atau consumentkonsument Belanda. Secara harafiah arti kata consumer adalah
“lawan dari produsen setiap orang yang menggunakan barang”, sedangkan menurut Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, consumer adalah “ pemakai atau
konsumen”. Sebelum lahirnya UUPK, batasan dan pengertian tentang konsumen masih
rancu. Istilah konsumen telah dimuat pertama kali dalam TAP MPR No. IIMPR119 Bab IV huruf f butir 4a tentang GBHN dan selanjutnya disinggung
sedikit dalam beberapa peraturan perundang-undangan. Tidak satupun menjelaskan pengertian konsumen. Untuk memperkecil lingkup pengertian
konsumen, maka pengertian konsumen dapat terdiri dari tiga bagian, yaitu :
32
1. Konsumen dalam arti umum adalah pemakai, pengguna danatau
pemanfaat barang danatau jasa untuk tujuan tertentu. 2.
Konsumen antara adalah pemakai, pengguna danatau pemanfaat barang danatau jasa untuk diproduksi produsen menjadi barangjasa lain atau
untuk diproduksi produsen menjadi barangjasa lain atau untuk memperdagangkannya distributor, dengan tujuan komersial. Konsumen
antara ini sama dengan pelaku usaha.
32
Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk Dalam Hukum Perlindungan Konsumen, Bogor : Ghalia Indonesia, 2008, hal. 10.
Universitas Sumatera Utara
3. Konsumen akhir adalah pemakai, pengguna danatau pemanfaat barang
danatau jasa konsumen untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, keluarga atau rumah tangganya dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
Setelah lahirnya UUPK, maka jenis konsumen yang dilindungi adalah jenis konsumen akhir. Hal ini terlihat dari defenisi konsumen yang menjelaskan,
yaitu konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
33
Selama ini sudah banyak konsumen yang sudah dirugikan baik secara materiil maupun immateril oleh pelaku usaha, namun dari pihak konsumen
kurang usahanya untuk menuntut hak-haknya. Lahirnya UUPK memberikan penjelasan mengenai apa saja yang menjadi hak-hak konsumen yang tercantum
dalam Pasal 4, yaitu : Selanjutnya
pengertian konsumen yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah konsumen akhir sesuai dengan pengertian konsumen dalam UUPK.
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang danatau jasa; b.
Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan; c.
Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa;
33
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 1 angka 2.
Universitas Sumatera Utara
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhan atas barang danatau jasa yang
digunakan; e.
Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif; h.
Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya; i.
Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Suatu hubungan hukum akan menimbulkan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Sebelum konsumen mengajukan tuntutan terhadap hak-
haknya, sebaiknya konsumen melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Pasal 5 UUPK menjelaskan apa saja yang menjadi kewajiban konsumen, yaitu :
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan; b.
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa; c.
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; d.
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
2. Pelaku Usaha