BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kitosan dapat digunakan di berbagai macam aplikasi industri diantaranya : Bahan tambahan dan penolong di bidang farmasi, kesehatan dan kosmetik. Kitosan bisa juga
berfungsi sebagai pengawet dan penyerap lemak. Manfaat lain di bidang industri adalah menyerap logam berat.
Kitin merupakan polimer aktif yang dapat dilakukan modifikasi pelarut dan suhu sehingga dapat menghasilkan beberapa turunan kitosan. Muzzarelli, R.A.A.
1977
David, J. 2001, melaporkan telah melaporkan modifikasi pada kitosan sehingga menjadi N.asil kitosan yang dapat digunakan sebagai membran pada industri
tekstil.
Pada industri logam telah digunakan turunan kitosan yaitu N-karboksialkil kitosan sebagai penggumpal ion logam yang terbuang dalam limbahnya, sehingga
dapat dioeroleh kembali. Robert,G. 2004
Turunan kitosan ada yang larut dalam air diantaranya N-karboksimetil kitosan yang telah dibuat oleh Fujita T, 2008 sebagai pengemulsi pada makanan hingga
dapat bertahan lama.
Karboksilmetil kitosan KMK adalah suatu senyawa turunan kitosan yang dapat larut dalam air, tidak beracun, biodegradable, biocompatible dan memiliki
Universitas Sumatera Utara
banyak potensi untuk diaplikasikan pada pembuatan obat-obatan, kosmetik, pengawetan makanan, kesehatan, pertanian dan lain sebagainya.
Jamal B,et.al. 2007 telah melakukan penelitian terhadap karboksimetil kitosan tenpa dipengaruhi suhu sehingga dapat digunakan sebagai pengemulsi yang larut
dalam air.
Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh suhu eterifikasi terhadap kualitas karboksimetil kitosan KMK dari kulit udang
Penaeus modonon.
1.2. Permasalahan
Bagaimanakah pengaruh suhu eterifikasi terhadap kualitas karboksilmetilkitosan yang dihasilkan dari kulit udang Penaeus modonon.
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi oleh : 1.
Sampel yang digunakan adalah kitosan yang berasal dari limbah kulit udang Penaeus modonon yang diperoleh dari pabrik pengolahan udang daerah
pantai Belawan 2.
Perbandingan antara kitosan dengan monokloroasetat adalah 1 : 0,9 bb 3.
Variasi suhu yang digunakan adalah 60
o
C, 75
o
C dan 90
o
C 4.
Proses pemanasan dilakukan selama 4 jam.
1.4. Tujuan Penelitian