Fungsi serikat pekerja beserta hak dan kewajibannya

sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Fungsi serikat pekerja beserta hak dan kewajibannya

Fungsi Serikat PekerjaSerikat Buruh sering dikaitkan dengan keadaan hubungan industrial. Hubungan industrial itu diartikan sebagai suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku didalam proses produksi barang atau jasa yang meliputi pengusaha,pekerja, dan pemerintah. 15 5. Perselisihan industrial : arbitrase, mediasi, mogok kerja, penutupan perusahaan, pemutusan hubungan kerja. Pengertian itu memuat semua aspek yang ada didalam suatu hubungan kerja yang terdiri dari : 1. Para pelaku : pekerja, pengusaha, pemerintah 2. Kerja sama : manajemen-karyawan 3. Perundingan bersama : perjanjian kerja, kesepakatan kerja bersama, peraturan perusahaan 4. Kesejahteraan : upah, jaminan sosial., pensiun, keselamatan dan kesehatan kerja, koperasi, pelatihan kerja 16 15 Sentanoe Kertonegoro,Hubungan Industrial, Hubungan Antara Pengusaha dan PekerjaBipartid dan PemerintahTripartid, 1999, Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta, hlm.2. 16 Sentanoe Kertonegoro,Hubungan Industrial, Hubungan Antara Pengusaha dan PekerjaBipartid dan PemerintahTripartid, 1999, Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta, hlm.2. Universitas Sumatera Utara Fungsi Serikat PekerjaSerikat Buruh dituangkan di dalam Undang- Undang No.21 Tahun 2000. Fungsi berasal dari kata function, yang artinya something that performs a function: or operation. 17 Fungsi dapat juga diartikan sebagai jabatan pekerjaan yang dilakukan; apabila ketua tidak ada maka wakil ketua akan melakukan fungsi ketua; fungsi adalah kegunaan suatu hal; berfungsi artinya berkedudukan, bertugas sebagai; menjalankan tugasnya. 18 a. Sebagai pihak yang turut serta dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial. Dengan demikian fungsi Serikat BuruhSerikat Pekerja dapat diartikan sebagai jabatan, kegunaan, kedudukan dari Serikat PekerjaSerikat Buruh. Demi mencapai tujuan dari dibentuknya Serikat PekerjaSerikat Buruh itu, maka Serikat PekerjaSerikat Buruh mempunyai fungsi sebagai berikut : b. Sebagai wakil pekerjaburuh dalam lembaga kerja bersama di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatannya. 17 Philip Babcoks,A Merriam Webster’s Third New International Dictionary of the English Language un a Bridged,1993,Merriam Webster inc,publishers,Springfield,Massa Chusetts,U.S.A.,hlm.921. 18 Departemen P K, Kamus Besar Bahasa Indonesia,1989,Balai Pustaka,Jakarta,hlm.245. Universitas Sumatera Utara c. Sebagai sarana untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan. d. Sebagai sarana penyalur aspirasi dari para pekerjaburuh dan juga sebagai pihak yang akan selalu tetap memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya. e. Sebagai perencana, pelaksana dan penanggung jawab dalam pemogokan pekerja sesuai peraturan perundang-undangan. f. Sebagai wakil dari para pekerjaburuh dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan. Hak untuk menjadi anggota dari Serikat PekerjaSerikat Buruh merupakan hak asasi dari pekerjaburuh yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 28. Hak dari Serikat Pekerja yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan antara lain : a. Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha b. Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan industrial c. Mewakili pekerja dalam lembaga ketenagakerjaan d. Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan pekerja. Universitas Sumatera Utara e. Melakukan kegiatan lainnya di bidang ketenagakerjaan yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan kewajiban dari Serikat Pekerja yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan ialah : a. Melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak dan memperjuangkan kepentingannya. b. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya c. Mempertanggung-jawabkan kegiatan organisasi kepada anggotanya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya. Pekerja juga mempunyai kewajiban yang berkaitan dengan keuangan dan harta kekayaannya. Keuangan dan harta kekayaan serikat pekerja haruslah terpisah dari keuangan dan harta kekayaan pribadi pengurus dan anggotanya. Keuangan serikat pekerja bersumber dari : 1. Iuran anggota yang besarnya ditetapkan dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga; 2. Hasil usaha yang sah; 3. Bantuan anggota atau pihak lain yang tidak mengikat. Apabila pengurus serikat pekerja menerima bantuan dari pihak luar negeri, maka mereka wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada instansi yang bertanggung-jawab di bidang ketenagakerjaan. Bila serikat pekerja tidak Universitas Sumatera Utara memberitahukan kepada instansi pemerintah yang berwenang tersebut, maka dapat dikenakan sanksi administrasi pencabutan nomor bukti pencatatan serikat pekerja dan hal ini berarti bahwa serikat pekerja tersebut kehilangan haknya sebagai serikat pekerja Pasal 24 UU No.21 Tahun 2000. D. Perlindungan terhadap serikat pekerja Siapapun dilarang untuk menghalang-halangi atau memaksa pekerja untuk membentuk atau tidak membentuk, menjadi pengurus atau tidak menjadi anggota danatau menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan serikat pekerja dengan cara : a. Melakukan pemutusan hubungan kerja, memberhentikan sementara, menurunkan jabatan, atau melakukan mutasi; b. Tidak membayar atau mengurangi upah pekerja; c. Melakukan intimidasi dalam bentuk apapun; d. Melakukan kampanye anti pembentukan serikat pekerja Pasal 28 UU No.21 Tahun 2000 Sanksi hukum atas pelanggaranPasal 28 tersebut di atas yang merupakan tindak pidana kejahatan, dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 satu tahun dan paling lama 5 lima tahun danatau denda paling sedikit Rp 100.000.000.- seratus juta rupiah dan paling banyak Rp 500.000.000.- lima ratus juta rupiah Pasal 43 UU No.21 Tahun 2000. Universitas Sumatera Utara Pengusaha harus memberi kesempatan kepada pengurus danatau anggota serikat pekerja untuk menjalankan kegiatan serikat pekerja dalam jam kerja yang telah disepakati oleh kedua belah pihak danatau yang diatur dalam perjanjian kerja bersama. 19 a. Jenis kegiatan yang diberikan kesempatan. Memberikan kesempatan adalah membebaskan pengurus dan anggota serikat pekerja dalam beberapa waktu tertentu dari tugas pokoknya sebagai pekerja sehingga dapat melaksanakan kegiatan serikat pekerja. Dalam kesepakatan kedua belah pihak danatau perjanjian kerja bersama harus diatur mengenai : b. Tata cara pemberian kesempatan. c. Pemberian kesempatan yang mendapat upah dan yang tidak mendapat upah. 19 Hardijan Rusli,Hukum Ketenagakerjaan 2003,Penerbit Ghalia Indonesia,2004,hlm.155. Universitas Sumatera Utara BAB IV PELAKSANAAN PEMBUATAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA DI PTP.NUSANTARA II A. Pelaksanaan Perundingan Perjanjian Kerja Bersama Periode 2010-2011 di PT Perkebunan Nusantara II Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama ini merupakan hasil perundingan dari tim perunding dari pihak Serikat Pekerja dengan tim perunding dari pihak manajemen PT.Perkebunan Nusantara II. Tim Perunding dari pihak Serikat Pekerja adalah anggota Serikat Pekerja yang telah ditunjuk oleh Ketua Umum serikat pekerja karena dipandang mampu dan cakap untuk melaksanakan tugas- tugas sebagai tim perunding. Penunjukan ini telah ditetapkan di dalam Surat Keputusan Nomor : 015KptsSPBUNXII2009. Sedangkan Tim Perunding dari pihak Manajemen PT.Perkebunan Nusantara II berasal dari perwakilan bagian-bagian yang telah ditunjuk oleh Direktur Utama PT.Perkebunan Nusantara II. Penunjukan ini telah ditetapkan di dalam Surat Keputusan Nomor: II.10KptsR.126VIII2009. Tahapan–tahapan dalam pembuatan Perjanjian Kerja Bersama di PT.Perkebunan Nusantara II, antara lain :

1. Verifikasi Jumlah Anggota Serikat Pekerja

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Mediasi Berdasarkan Perma No. 2 Tahun 2003 Di Pengadilan Negeri Medan

0 22 113

PENGATURAN PENGUPAHAN PEKERJA FORMAL (PERBANDINGAN ANTARA UU NOMOR 13 TAHUN 2003 DENGAN SYARIAH ISLAM)

0 5 107

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA YANG MELAKUKAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KERJA DI CV. CHISEL (DITINJAU DARI UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN).

0 3 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA YANG MELAKUKAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KERJA DI CV. CHISEL (DITINJAU DARI UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN).

0 2 14

PENUTUP PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA YANG MELAKUKAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KERJA DI CV. CHISEL (DITINJAU DARI UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN).

0 4 4

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA ANTARA MANAJEMEN DAN SERIKAT PEKERJA HOTEL SAHID SURABAYA.

0 4 24

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PT. FREEPORT INDONESIA DITINJAU DARI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PT. FREEPORT INDONESIA DITINJAU DARI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 11

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PT. FREEPORT INDONESIA DITINJAU DARI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 18

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU OLEH PEKERJA DAN PENGUSAHA DI PT FAJAR AGUNG INDOCEMERLANG DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

Pedoman Perjanjian Kerja Bersama "Perjanjian Kerja Bersama Antara Pengusaha dan Serikat Pekerja dalam Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia" Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 63