LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris Pada Badan Perpustakan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

(1)

STIKOM

SURABAYA

PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

PROVINSI JAWA TIMUR

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : Relina Ayudhia NIM : 10.41011.0011 Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Komputerisasi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

STIKOM

SURABAYA

ix DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI...i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Perumusan Masalah... 2

1.3Batasan Masalah... 2

1.4Tujuan... 3

1.5Manfaat... 3

1.6Sistematika Penulisan... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI... 5

2.1Sejarah Perusahaan... 5

2.2Lokasi perusahaan...7

2.3Visi Misi Perusahaan...8

2.3.1 Visi... 8

2.3.2 Misi... 8

2.4Struktur Organisasi... 9


(3)

STIKOM

SURABAYA

x

3.1Sistem Informasi...11

3.1.1 Definisi Perancangan Sistem...11

3.1.2 Definisi Sistem dan Informasi... 11

3.2Visual Basic.Net...13

3.3Crystal Report... 13

3.4SQL Server 2008... 14

3.5Definisi Perpustakaan...14

3.6Sistem Informasi Perpustakaan... 16

3.7Inventarisasi Bahan Pustaka...16

3.7.1 Pengerian Inventarisasi Bahan Pustaka... 16

3.7.2 Buku Induk... 17

3.7.3 Langkah-Langkah Inventarisasi... 18

3.8Bagan Aliran Dokumen... 20

3.9Data Flow Diagram (DFD)... 23

3.10 Entity Relational Diagram (ERD)... 26

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN... 29

4.1Analisa Sistem... 30

4.1.1 Document Flow Inventarisasi Bahan Pustaka... 31

4.2Perancangan Sistem... 33

4.2.1 System Flow Inventarisasi Bahan Pustaka...33

4.2.2 Diagram Berjenjang... 35

4.2.3 Contex Diagram... 35


(4)

STIKOM

SURABAYA

xi

4.2.5 Perancangan Database... 38

4.2.6 Struktur Table... 40

4.3 Desain Input/Output... 43

4.3.1 Desain Input... 43

4.3.2 Desain Output... 48

4.4 Implemantasi Sistem... 49

4.4.1 Kebutuhan Sistem... 49

4.4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi... 50

BAB 5 PENUTUP... 61

5.1Kesimpulan... 61

5.2Saran... 62

DAFTAR PUSTAKA... 63


(5)

STIKOM

SURABAYA

xii

Halaman

Gambar 2.1 Lokasi Perusahaan...7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi... 9

Gambar 3.1 Simbol SistemFlow... 20

Gambar 3.2 Proses... 23

Gambar 3.3 External Entity... 25

Gambar 3.4 Data Store...26

Gambar 3.5 Data Flow... 26

Gambar 4.1 Dockflow Inventaris Bahan Pustaka... 32

Gambar 4.2 Sisflow Inventaris Gambar Pustaka... 34

Gambar 4.3 Diagram Berjenjang... 35

Gambar 4.4 Contex Diagram... 36

Gambar 4.5 DFD Level 0 Sistem Inventaris...37

Gambar 4.6 CDM Sistem Inventaris...38

Gambar 4.7 PDM Sistem Inventaris... 39

Gambar 4.8 Desain Form Login... 44

Gambar 4.9 Desain Form Menu Utama... 44

Gambar 4.10 Desain Form Pegawai... 45


(6)

STIKOM

SURABAYA

xiii

Gambar 4.12 Desain Form Master Buku Baru... 46

Gambar 4.13 Desain Form Transaksi Inventaris... 47

Gambar 4.14 Desain Form Katalog... 48

Gambar 4.15 Desain Laporan Accesionlist... 49

Gambar 4.16 Tampilan Form Menu Utama... 50

Gambar 4.17 Tampilan Form Login... 51

Gambar 4.18 Tampilan Form Pegawai... 51

Gambar 4.19 Message Box pada Button simpan... 52

Gambar 4.20 Message Box pada Button Edit... 52

Gambar 4.21 Tampilan Form Klasifikasi... 53

Gambar 4.22 Message Box pada Button simpan... 54

Gambar 4.23 Message Box pada Button Edit... 54

Gambar 4.24 Tampilan Form Master Buku Baru... 55

Gambar 4.25 Message Box pada Button simpan... 56

Gambar 4.26 Message Box pada Button Edit... 56

Gambar 4.27 Tampilan Form Transaksi Inventaris... 57

Gambar 4.28 Message Box pada Button simpan... 57

Gambar 4.29 Message Box pada Button Edit... 58

Gambar 4.30 Tampilan Form Katalog... 58


(7)

STIKOM

SURABAYA

xiv


(8)

STIKOM

SURABAYA

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jenis ERD...26

Tabel 4.1 Pegawai... 40

Tabel 4.2 Master Buku Baru... 41

Tabel 4.3 Klasifikasi... 41

Tabel 4.4 Transaksi Inventaris... 42


(9)

STIKOM

SURABAYA

i

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pelaksana kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Perpustakaan dan Kearsipan. Perpustakaan memiliki jumlah buku yang terbilang banyak. Dan pastinya terdapat fasilitas bagi para masyarakat untuk menimba ilmu atau adanya tempat untuk mencari ilmu selain dikelas yaitu Perpustakaan. Pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur terdapat koleksi yang cukup lengkap. Akan tetapi Kepala bagian pada Perpustakaan ini mengalami kesulitan dalam pengolahan inventaris Perpustakaan. Pada saat ini pengolahan inventaris perpustakaan masih dilaksanakan secara manual mulai dari pencatatan buku atau inventaris masuk sampai pada pencatatan inventaris hilang maupun inventaris tidak aktif khususnya inventaris buku. Dikarenakan pada pencatatan inventaris buku terdapat buku beli maupun buku yang didapatkan dari hibah dari Pemerintah atau instansi tertentu. Pencatatan tersebut dinilai kurang maksimal dikarenakan seringnya hilang data pencatatan inventaris tersebut, dan Kepala bagian perpustakaan sulit mengetahui jumlah inventaris yang ada pada perpustakaan.

Dari permasalahan tersebut yang timbul pada Perpustakaan, maka dibutuhkanlah sebuah sistem untuk menangani pencatatan inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Dari rancang bangun tersebut maka diimplementasikan aplikasi dan tentunya dengan dukungan infrastruktur yang baik pula.


(10)

STIKOM

SURABAYA

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, tak terkecuali teknologi informasi. Penggunaan sarana komputer dalam semua aspek kehidupan saat ini sudah tidak asing lagi. Komputer tidak hanya digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan saja tetapi digunakan juga dalam berbagai bidang dan disiplin ilmu. Manusia membutuhkan informasi yang cepat dan aktual baik untuk perorangan maupun instansi. Begitu juga diperlukan dalam membantu kebutuhan akan kecepatan mengolah data. Setiap instansi baik pemerintah maupun swasta pada saat ini sudah mulai menggunakan komputer untuk menjalankan kegiatan serta membantu dalam menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan relevan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan.

Dalam perpustakaan pada umumnya diperlukan sekali penggunaan terhadap Inventaris buku masuk dan buku keluar agar dapat mempercepat proses pencatatan. Namun terkadang timbul banyak masalah yang harus dihadapi dalam penanganannya, hal tersebut dikarenakan masih menggunakan cara manual, terkadang pencatatan pencatatan buku masuk dan buku keluar membutuhkan waktu yang lama, selain itu dapat terjadi kesalahan catatan klasifikasi buku akibat keteledoran petugas perpustakaan.

Dalam melakukan pencatatan serta pembuatan laporan inventaris di Badan Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Jawa Timur ini masih manual sehingga


(11)

STIKOM

SURABAYA

proses pengerjaannya berjalan lambat dan penyajian laporan pun akan terlambat

pula, sehingga proses permintaan barang yang diperlukan akan ikut terlambat dan ini mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan didasari oleh hal-hal tersebut diatas maka diperlukan adanya suatu aplikasi inventaris buku berbasis komputer yang dapat membantu meningkatkan tingkat keefisienan dan keefektifan kerja.

Dari permasalahan tersebut, penulis akan membuat sistem informasi Inventaris buku yang dapat digunakan untuk membantu pihak pustakawan dalam melakukan pencatatn bahan pustaka.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditulis perumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana membuat rancang bangun aplikasi Inventaris buku yang dapat membantu pihak pustakawan dalam melakukan pencatatan buku yang sudah di terima oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

2. Bagaimana membuat laporan Inventaris dengan cepat dan akurat pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

1.3Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem informasi ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai maka pembahasan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem ini akan melakukan proses pencarian, pengeditan, memasukan data dengan cepat serta pembuatan lamporan inventaris.


(12)

STIKOM

SURABAYA

3

1.4Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah :

1. Dapat membuat rancang bangun aplikasi inventaris buku yang dapat membantu pihak pustakawan dalam pencatatan buku serta mempermudah dalam pemelihara inventaris buku.

2. Dapat membuat laporan Inventaris Buku kepeda Ketua Umum perpustakaan secara cepat dan akurat.

1.5Manfaat

Manfaat yang di dapat dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pihak Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dapat melakukan input data buku dalam catatan inventaris, melakukan

pemeliharaan buku serta dapat membantu menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan berkualitas .

2. Bagi pihak Akademik dapat dijadikan sebagai referensi dalam analisa dan perancangan sistem informasi khususnya pada bidang bidang rancang bangun sistem informasi Inventaris pada perpustakaan.

3. Bagi mahasiswa, memiliki pengalaman baru dalam bidang dunia kerja serta mampu merancang dan membuat suatu sistem informasi inventaris buku pada perpustakaan dan membantu pihak perpustakaan dalam mengupdate data secara cepat efektif dan efisien.


(13)

STIKOM

SURABAYA

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami persoalan dan pembahsannya, maka penulisan laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai serta sistematika penulisan laporan kerja praktek.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini berisi penjelasan secara singkat sejarah dari perusahaan, strukturnya dan bidang yang dikerjakan oleh Pustakawan.

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan laporan kerja praktek ini. Menjelaskan tentang penjelasan sistem yang terkait.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini dibahas mengenai uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan selama pelaksanaan kerja praktek, mulai dari metodologi penelitian, perancangan sistem berupa Document Flow, System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity

Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, desain Input/Output sampai dengan

implementasi sistem berupa capture dari setiap form apliaksi. BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari sistem yang dibuat dan saran yang bermanfaat untuk pengembangan sistem.


(14)

STIKOM

SURABAYA

5 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Perusahaan

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pelaksana kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Perpustakaan dan Kearsipan. Keberadaan perpustakaan mendorong terwujudnya cita-cita yang diamanatkan dalam Undang-undang Dasar tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehubungan dengan itu, maka tujuan perpustakaan yang tercantum pada pasal 4 Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut perlu ditumbuhkembangkan budaya gemar membaca melalui perpustakaan, perpustakaan juga sebagai wahana belajar sepanjang hayat (long

life educations).

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur adalah sebuah lembaga baru yang dibentuk sebagai dampak pemberlakuan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Lembaga yang merupakan hasil penggabungan dari dua lembaga, yaitu Badan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur dan Badan Arsip Provinsi Jawa Timur ini dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 10 tahun 2008 tanggal 20 Agustus 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur.


(15)

STIKOM

SURABAYA

Sebagai lembaga baru, Badan Perpustakaan dan Kearsipan masih perlu

mengkonsolidasikan segala program kegiatannya agar bisa berjalan seiring sejalan. Perpustakaan dan arsip merupakan rumpun yang sama, tetapi dalam tugas dan kegiatan memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik, perlu suatu proses. Dan proses inilah yang saat ini sedang dijalani. Pebedaan ini tidak perlu diperdebatkan, tetapi perlu disikapi sebagai kelebihan. Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan selaku pimpinan lembaga dengan tingkat eselonering II A, memang harus bekerja ekstra di tengah perbedaan ini. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala dibantu oleh para Kepala : Bidang Layanan dan Informasi; Bidang Pembinaan dan SDM Pepustakaan; Bidang Deposit, Pengembangan dan Pengolahan Perpustakaan; Bidang Publikasi, Promosi Perpustakaan dan Kearsipan; Bidang Pembinaan dan Pemasyarakatan Kearsipan, Bidang Pengelolaan Arsip In Aktif; Bidang Penyelamatan Arsip Statis serta seorang Sekretaris.

Tujuan kearsipan sebagaimana tercantum pada pasal 3 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan pokok Kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah. Selaras dengan tujuan kearsipan sebagaimana tersebut, maka kearsipan dapat disebut sebagai wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa yang dapat menjadi sumber informasi yang obyektif menyangkut ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.


(16)

STIKOM

SURABAYA

7

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebagai penanggungjawab dalam mewujudkan pembinaan minat baca di Jawa Timur dan penjamin terselamatkannya dan terlestarinya serta didayagunakannya arsip di Jawa Timur maka perlu diterbitkannya buku pintar tentang profil Badan, issue aktual perpustakaan dan kearsipan serta peta dan foto-foto kegiatan perpustakaan dan kearsipan.

2.2 Lokasi Perusahaan

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur ini bertempat di Jl. Menur Pumpungan No. 32 surabaya. Untuk lebih detailnya, alamat perusahaan dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Sumber : Google Maps


(17)

STIKOM

SURABAYA

2.3 Visi Misi Perusahaan

2.3.1 Visi

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menetapkan visi yang sesuai dengan tugas dan fungsinya, yaitu :

Jawa Timur Membaca dan Tertib Arsip Tahun 2014 2.3.2 Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, maka misi pembangunan ditetapkan sebagai berikut :

a. Membangun sinergi dengan seluruh lapisan dan stakeholder di Provinsi Jawa Timur untuk menigkatkan pembinaan, pengembangan dan pendayagunaan serta pengawasan sumber daya perpustakaan dan kearsipan di Jawa Timur.

b. Meningkatkan pemasyarakatan dan pelayanan publik bidang jasa perpustakaan dan kearsipan.

c. Memfasilitasi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program penanggulangan kemiskinan.

d. Meningkatkan upaya penyelamatan, pelestarian bahan pustaka dan arsip yang bernilai guna.


(18)

STIKOM

SURABAYA

9

2.4 Struktur Organisasi perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur :

KEPALA BAGIAN

SEKERTARIS

SUBAG TATAUSAHA SUBAG KEUANGAN SUBAG SUNGRAM

FUNGSIONAL PUSTAKAWAN ARSIPARIS BIDANG PUBLIKASI,PROMOSI PERPUST & KEARSIPAN BIDANG DEPOSIT PENGEMBANGAN & PENGELOLAHAN BIDANG PEMBINAAN PERPUSTAKAAN BIDANG LAYANAN PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI BIDANG PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF BIDANG PENYELAMATAN ARSIP STATIS BIDANG PEMBINAAN PEMASYARAKATAN KEARSIPAN SUBID PEMBINAAN SUBID PEMASYRAKATAN KEARSIPAN SUBID AKUISISI SUBID PENGOLAHAN & PELESTARIAN SUBID PENGELOLAHAN & PENYIMPANAN SUBID PENYUSUTAN & PEMELIHARAAN SUBID LAYANAN PERPUSTAKAAN SUBID OTOMASI PERPUSTAKAAN SUBID SDM & PEMASYARAKATAN BUDAYA BACA SUBID KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN SUBID DEPOSIT & PRESERVASI BAHAN PUSTAKA SUBID PENGEMBANGAN & PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA SUBID PUBLIKASI,PROMOSI PERPUSTAKAAN SUBID JASA & KEARSIPAN

Sumber : Bapersip


(19)

STIKOM

SURABAYA

2.5 Tugas dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 108 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Sub Bidang Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, sebagai berikut :

a. Tugas Pokok :

Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik yaitu dibidang perpustakaan dan kearsipan.

b. Fungsi :

- Perumusan kebijakan teknis dibidang arsip dan perpustakaan - Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah - Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya - Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur.


(20)

STIKOM

SURABAYA

11 BAB III LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan suatu landasan yang menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam pembuatan sistem ini. Teori-teori-teori tersebut antara lain:

3.1 Sistem Informasi

3.1.1 Definisi Perancangan Sistem

Perancangan dari segi kata memiliki beberapa pengertian, antara lain menurut Poerwadarminta (2003) adalah apa-apa yang sudah dirancangkan, rencana, program, persiapan. Sedangkan menurut Indrajit (2001), “Perancangan adalah mendesain atau menggambar sesuatu terdiri dari input, process dan

output”.

3.1.2 Definisi Sistem dan Informasi

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto HM (2001) dalam mendefinisikan sistem ada dua pendekatan yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada elemen atau komponen. Pendekatan prosedur menurut Jerry FitzGerald dalam (Jogiyanto, 2001), sistem didefiniskan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan tujuan tertentu. Sedangkan pendekatan elemen atau komponen, Menurut Richard F. Neuschel dalam (Jogiyanto, 2001) sistem merupakan urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan


(21)

STIKOM

SURABAYA

instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

Menurut Robert dalam (Jogiyanto, 2001), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut dimana data diolah dengan menggunakan suatu model untuk dihasilkan informasi yang bermanfaat (Jogiyanto,1999). Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (information system) atau disebut juga

processing system atau information processing system atau information generation system. Sedangkan pengertian Sistem informasi adalah suatu sistem

terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis dalam (Jogiyanto, 2001), sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.


(22)

STIKOM

SURABAYA

13

Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi.

3.2 Visual Basic .Net

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

3.3 Crystal Report

Merupakan software yang digunakan untuk pembuatan laporan. Dengan cara mengoneksi nama tabel yang akan dibuatkan laporannya. Setelah tampilan data ada maka klik dan drag semua field yang ada sesuai dengan tampilan yang diinginkan. Biasanya crystal report adalah komponen dari VB.NET.


(23)

STIKOM

SURABAYA

3.4 SQL Server 2005

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah transact – SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional.

Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Penulis menggunakan SQL Server 2005 untuk merancang database yang digunakan pada sistem.

3.5 Definisi Perpustakaan

Menurut Sutarno (2006) perpustakaan adalah suatu ruangan bagian dari gedung/ bangunan atau gedung tersendiri yang berisikan buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.

Bagi banyak orang bila mendengar istilah perpustakaan, dalam benak mereka akan tergambar sebuah gedung atau ruangan yang di penuhi rak buku. Anggapan demikian tidaklah selalu salah karena bila dikaji lebih lanjut, kata dasar perpustakaan ialah pustaka. Dalam kamus umum bahasa indonesia, pustaka artinya kitab, buku. Dalam bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah

library.

Dengan demikian, batasan perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan


(24)

STIKOM

SURABAYA

15

buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Sedangkan perpusatakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah untuk melayani para peserta didik dalam memenuhi kebutuhan informasi. Sebagai sebuah lembaga, sekecil apapun, perpustakaan mesti memiliki organisasi.

Dari segi nama dan sejarahnya, arsip memiliki banyak ciri persamaaan dengan perpustakaan namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak ciri khas arsip yang membedakannya daripada perpustakaan. Perbedaan antara peprustakaan dengan arsip tampak seperti berikut ini:

a. Fungsi utama perpustakaan ialah meminjamkan buku kepada anggotanya. Sebaliknya berkas arsip tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang melainkan hanya boleh dibaca di tempat setelah mendapat izin pihak yang berwenang. b. Perpustakaan menyimpan buku dan bahan pustaka yang ditulis oleh pengarang yang berbeda-beda, sedangkan berkas arsip tidak ditulis oleh pengarang yang berlainan.

c. Buku ditulis untuk keperluan acuan, rekreasi, studi, dan penelitian sementara berkas arsip yang dihasilkan dari transaksi sehari-hari bertujuan untuk keperluan acuan semata-mata.

d. Arsip hanya berkepentingan atau berkaitan dengan materi seperti berkas, dokumen, rekening, peta, manuscript, kumpulan kertas, film, surat dan kadang-kadang juga buku. Sebaliknya koleksi perpustakaan lebih menekankan pada buku, majalah, audio-visual serta mungkin juga beberapa berkas arsip.


(25)

STIKOM

SURABAYA

3.6 Sistem Informasi Perpustakaan

Berdasarkan dari penjelasan tentang definisi perpustakaan dan dasar sistem informasi di atas. Menurut Basuki (1991), maka dapat di simpulkan bahwa sistem informasi perpusatakaan adalah suatu himpunan bagian-bagian yang satu sama lain saling berinteraksi dan dibuat untuk mengolah data pada perpustakaan secara komputerisasi. Pengolahan data terdiri dari empat tugas utama yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyiapan dokumen. Tujuan umum dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mempermudah proses pada setiap kegiatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengunjung perpustakaan.

Untuk membuat sistem informasi perpustakaan yang baik, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya adalah mengenai penggunaan space

harddisk untuk penyimpanan data. Sebuah perpustakaan bisa jadi memiliki ratusan

ribu judul buku. Menurut Oetomo (2002), kerumitan dalam pemodelan database-nya terjadi ketika harus melakukan pencatatan terhadap satu judul buku berbeda edisi. Selain banyaknya field pencatatan untuk sebuah buku, sistem ini juga harus mampu menyediakan informasi tentang ringkasan atau abstraksi dari buku tersebut. Titik kritis dalam melakukan kontrol dalam sistem ini adalah pada saat terjadi transaksi peminjaman dan pengembalian.

3.7 Inventarisasi Bahan Pustaka

3.7.1 Pengertian Inventarisasi Bahan Pustaka

Inventarisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pencatatan atau pendaftaran milik kantor (sekolah, rumah tangga, dan lain-lain) yang dipakai


(26)

STIKOM

SURABAYA

17

dalam melaksanakan tugas. Pengertian lainnya pencatatan atau pengumpulan data tentang kegiatan, hasil yang dicapai dan lain-lain.

Menurut Milburga (2000) Inventarisasi koleksi adalah kegiatan pencatatan setiap bahan pustaka ke dalam buku inventarisasi (buku induk) sebagai tanda bukti pembendaharaan perpustakaan. Inventarisasi ini merupakan kegiatan yang mencatat koleksi bahan pustaka sebagai bukti bahwa koleksi tersebut milik perpustakaan yang bersangkutan. Dalam melakukan pencatatan ini harus ditetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris dan petunjuk untuk mengisinya.

Inventaris merupakan salah satu kegiatan yang harus dikerjakan oleh petugas di perpustakaan sebelum bahan pustaka itu diproses di bagian pengolahan. Adapun tugas bagian inventaris adalah menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditetapkan.

Pada intinya, kegiatan inventaris bahan pustaka itu adalah kegiatan pencatatan semua bahan pustaka milik perpustakaan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan atau pustakawan. Kegiatan inventarisasi bahan pustaka bila dijabarkan terdiri dari tiga tahap yaitu :

1. Pemberian cap/ stempel kepemilikan perpustakaan 2. Pemberian nomor inventaris buku/nomor induk buku

3. Pencatatan data koleksi kedalam buku induk atau buku inventaris 3.7.2 Buku Induk

Apapun jenis koleksi perpustakaan yang merupakan milik dan kekayaan perpustakaan harus dicatat dalam buku inventarisasi, yang disebut juga sebagai


(27)

STIKOM

SURABAYA

buku induk. Buku induk merupakan sumber informasi tentang bahan pustaka yang

yang merupakan kunci perpustakaan itu sendiri (Suryana, S.,1982)

Buku induk merupakan berkas resmi stok buku yang dimiliki perpustakaan. Buku induk ini harus disimpan secara cermat dan tidak hilang karena buku induk perpustakaan merupakan berkas dasar dari buku atau dokumen yang dimiliki perpustakaan.

Buku induk berfungsi untuk :

1. Mendaftarkan segala bahan pustaka yang ada diperpustakaan 2. Mengetahui jumlah bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan 3. Mengetahui jumlah bahan pustaka pada tahun tertentu

4. Menemukan judul-judul bahan pustaka yang hilang atau rusak 5. Mengetahui asal atau sumber dari mana bahan pustaka itu berasal 6. Mengetahui jumlah buku berdasarkan golongan

Buku induk dibuat berdasarkan urutan nomor. Dalam pencatatan ke buku induk bisa digunakan buku besar yang terbagi atas kolom-kolom. Kolom – kolom tersebut disediakan untuk menuliskan keterangan yang berkenaan dengan bahan pustaka yang dimiliki antara lain menurut nomer urut, tanggal terima, nomor induk, pengarang, judul, edisi, penerbit, tahun, asal, harga dan keterangan lainya.

3.7.3 Langkah – langkah Inventarisasi

Didalam melaksanakan kegiatan inventarisasi bahan pustaka ada langkah-langkah yang harus dilakukan :


(28)

STIKOM

SURABAYA

19

a. Memeriksa penerimaan, Buku yang diterima oleh perpustakaan terlebih dahulu diperiksa kondisinya dalam keadaan baik atau ada kerusakan. b. Memisahkan buku yang tidak sesuai dengan pesanan

c. Membuat dan mengirimkan tanda bukti penerimaan buku 2. Langkah Pemberian Stempel :

a. Stempel perpustakaan b. Stempel inventarisasi

Stempel hendaknya tidak menghalangi text dan pada bagian-bagian yang penting. Dimana stempel dibutuhkan tergantung pada kebijakan perpustakaan. Biasanya stempel inventarisasi dibutuhkan dibelakang halaman judul sedangkan stempel perpustakaan pada sisi buku dan halam-halaman rahasia.

3. Langkah pencatatan

Semua buku yang diterima dan telah dibubuhi stempel dicatat dalam buku induk dengan mengisi kolom tanggal terlebih dahulu. Setiap buku mendapatkan nomor induk/nomor inventaris yang berlainan. Nomor induk menandai setiap buku dan berguna untuk membedakan buku yang satu dengan yang lainya. Bentuk nomor induk bermacam-macam tergantung kebijakan masing-masing perpustakaan. Namun pada dasarnya nomor induk buku adalah nomor urut dari semua buku yang ada di perpustakaan, mulai dari nomor 1 (satu) hingga nomor terakhir buku yang dimiliki oleh perpustakaan. Dengan adanya nomor induk, petugas perpustakaan mengetahui jumlah buku yang dimiliki oleh perpustakaan.


(29)

STIKOM

SURABAYA

3.8 Bagan Aliran Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau di sebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel berikut:

No Nama Simbol Keterangan

1. Terminator Terminator merupakan bentuk

simbol yang di gunakan

sebagai tanda di mulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu sistem.

2. Manual

Operating

Manual operation digunakan

untuk menggambarkan sebuah proses kerja yang dilakukan tanpa menggunakan computer sebagai medianya

(menggunakan proses manual).

3. Document Document merupakan simbol

dari dokumen yang berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip


(30)

STIKOM

SURABAYA

21

secara fisik.

4. Process Process adalah sebuah bentuk

kerja sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi .

5. Database Database digunakan sebagai

media penyimpanan data yang bersifat terkomputerisasi.

6. Decision Decision merupakan operator

logika yang digunakan sebagai penentu keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar dan salah.

7. Manual Input Manual input digunakan untuk

melakukan proses input kedalam database melalui keyboard.

8. Off-line Storage Off-line storage merupakan

bentuk media penyimpanan yang berbeda dengan database, dimana media penyimpanan ini menyimpan dokumen secara manual atau lebih dikenal dengan nama arsip.


(31)

STIKOM

SURABAYA

9. On-page

reference

On-page reference digunakan

sebagai simbol untuk

menghubungkan bagan desain sebuah sistem apabila

hubungan arus data yang ada terlalu jauh dalam permasalah letaknya.

10. Off-page

reference

Off-page reference memiliki

sifat yang sedikit berbeda dengan on-page reference, karna simbol ini hanya digunakan apabila arus data yang ada dilanjutkan ke halaman yang berbeda.

11. Paper tape Paper tape merupakan sebuah

simbol yang umumnya menggantikan bentuk penggambaran jenis

pembayaran yang digunakan (missal : uang) dalam transaksi yang ada pada sistem yang di rancang.


(32)

STIKOM

SURABAYA

23

3.9 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Kristanto, 2008), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data tersebut disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Data flow diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem yang terstruktur (structure analysis and design). Penggunaan notasi dalam DFD sangat membantu untuk memahami suatu system pada semua tingkat kompleksitas. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.

Didalam DFD, terdapat empat simbol yang digunakan yaitu process, external

antity, data store, dan data flow. Simbol process digunakan untuk melakukan

suatu perubahan berdasarkan data yang diinputkan dan menghasilkan data dari perubahan tersebut. Simbol dari process dapat dilihat pada gambar 3.2 :

1 Prcs _1

Gambar 3.2 Process

Pada bentuk gambar process, bagian atas berisi nomor untuk identitas proses. Suatu proses dengan nomor 0 (nol atau kosong) menandakan bahwa proses


(33)

STIKOM

SURABAYA

tersebut adalah context diagram. Diagram ini merupakan level tertinggi dari DFD

yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Pembuatan

context diagram dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nama

sistemnya, menentukan batasan dari sistem, dan menentukan terminator yang diterima atau diberikan daripada sistem untuk kemudian dilakukan penggambaran.

Nomor 1, 2, 3, dan seterusnya menandakan bahwa proses tersebut diartikan sebagai proses level-0 (nol) yang merupakan hasil turunan atau decompose dari proses context diagram. Proses level-0 membahas sistem secara lebih mendetil, baik dipandang dari segi kegiatan dari sebuah bagian, alur data yang ada, maupun database yang digunakan di dalamnya. Pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menentukan proses utama yang ada dalam sistem, menentukan alur data yang diterima dan diberikan masing-masing proses dari pada sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang masuk atau keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk dan keluar pada level berikutnya), memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan data (optional), menggambarkan diagram level-0, menghindari perpotoingan arus data, dan melakukan pemberian nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

Nomor 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dan seterusnya mrupakan sebuah proses turunan atau

decompose dari proses level-0 yang disebut sebagai proses level-1 (satu). Proses

level-1 menggambarkan detil kerja dari sebuah bagian dalam sebuah sistem. Penggambarannya dilakukan dengan cara menentukan proses yang lebih kecil


(34)

STIKOM

SURABAYA

25

(sub-proses) dari proses utama yang ada di level-0, menentukan apa yang diterima atau diberikan masing-masing sub-proses daripada sistem dan tetap memperhatikan konsep keseimbangan, memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan alur data (optional), menggambar DFD level-1, dan berusaha untuk menghindari perpotongan arus data. Hasil turunan akhir disebut sebagai the

lowest level, di mana hasil akhir ini tergantung dari kompleksitas sistem yang ada.

External entity disimbolkan dengan bentuk persegi yang digunakan untuk

menggambarkan pelaku-pelaku sistem yang terkait, dapat berupa orang-orang, organisasi maupun instansi. External entity dapat memberikan masukan kepada process dan mendapatkan keluaran dari process. Simbol external entity dapat dilihat pada gambar 3.3 :

Ent_1

Gambar 3.3 External Entity

Data store digunakan sebagai media penyimpanan suatu data yang dapat

berupa file atau database, arsip atau catatan manual, lemari file, dan tabel-tabel dalam database. Penamaan data store harus sesuai dengan bentuk data yang tersimpan pada data store tersebut, misalnya tabel pelanggan, tabel detil penjualan, tabel detil pembelian, dan lain-lain. Simbol data store dapat dilihat pada gambar 3.4 :


(35)

STIKOM

SURABAYA

1 Stor_5

Gambar 3.4 Data Store

Data flow merupakan penghubung antar external entity dengan process

dan process dengan data store. Data flow menunjukkan aliran data dari satu titik ke titik lainnya dengan tanda anak panah mengarah ke tujuan data. Penamaan data

flow harus menggunakan kata benda, karena didalam data flow mengandung

sekumpulan data. Simbol data flow dapat dilihat pada gambar 3.5 :

Gambar 3.5 Data Flow

3.10 Entity Relational Diagram (ERD)

Entity Relational Diagram adalah suatu bentuk perencanaan database

secara konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja dan pedoman dari struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan model hubungan data dalam sistem, dimana didalamnya terdapat hubungan entitas beserta atribut relasinya dan mendokumentasikan kebutuhan-kebuthan untuk sistem pemrosesan data. ERD memiliki beberapa jenis model yaitu:

Tabel 3.1. Jenis ERD

No. Jenis ERD Keterangan

1. Conceptual Data Model Merupakan model universal dan dapat


(36)

STIKOM

SURABAYA

27

No. Jenis ERD Keterangan

(CDM) menggambarkan semua struktur logic

database (DBMS), dan tidak bergantung

dari software atau pertimbangan struktur

data storage. Sebuah CDM dapat diubah

langsung menjadi PDM.

2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik. Hal ini seringkali berbeda secara signifikan dikarenakan oleh struktur tipe

database yang bervariasi, dari model

schema, tipe data penyimpanan dsb.

ERD memiliki 4 jenis obyek, yaitu : 1. Entity

Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dan adanya hubungan saling ketergantungan. Ada 2 macam tipe entity, yaitu:

a. Strong Entity

Strong Entity merupakan tipe entity yang mempunyai key attribute untuk setiap


(37)

STIKOM

SURABAYA

b. Weak Entity

Strong Entity merupakan entity yang tidak memiliki key attribute, oleh karena

itu weak entity harus dihubungkan dengan strong entity untuk menggunakan atribut kunci secara bersama-sama.

2. Attribute

Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan ciriatau karakteristik dari entity tersebut. Attribute seting di sebut juga data elemen atau

data field.

3. Key

Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah diberikan oleh sebagian elemen data dari entity tertentu,dapatdiidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain ada entity yang sama. Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen data kunci (key).

4. Relationship

Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang

mewujudkan pemetaan antar entity. Bentuk relationship yaitu : a. One to One Relationship

Hubungan satu entiy dengan satu entity yang lain. b. One to Many Relathionship

Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding banyak.


(38)

STIKOM

SURABAYA

29 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak bagian DPP Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi jawa Timur pada saat kerja praktek, dimana proses pencatatan inventaris yang ada pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi jawa Timur Surabaya masih dilakukan dengan manual dan dalam hal ini sangat lambat dalam proses pencatatan dan masih banyak kelemahan pada proses pencatatan yang pada akhirnya akan merugikan pihak bagian perpustakaan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi jawa Timur seperti tidak dapat mengetahui jumlah inventaris yang ada pada perpustakaan baik inventaris buku maupun inventaris lainnya (majalah dan koran), adapun juga pada saat pelaporan jumlah inventaris nantinya kepada Ketua Umum Badan perpustakaan dan Kearsipan Provinsi jawa Timur Surabaya.

Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalah tersebut. Permasalahan yang timbul pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi jawa Timur yaitu terletak pada pengelolaan inventaris Buku. Untuk mengatasi permasalahan sebelumnya tersebut maka langkah-langkah yang di tempuh adalah sebagai berikut:

1. Menganalisa sistem

2. Mendesain sistem Langkah-langkah diatas bertujuan untuk mencari solusi yang tepat


(39)

STIKOM

SURABAYA

sedang berjalan saat ini. Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab

dibawah ini.

4.1. Analisa Sistem

Menganalisa sistem merupakan langkah awal dari pembuatan sistem baru. Dalam hal ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur khususnya pada bagian Inventarisasi buku. Untuk membuat perancangan sistem yang baru penulis harus mengetahui alur bisnis pencatatan inventaris buku perpustakaan saat ini.

Inventarisasi merupakan salah satu kegiatan penting di dalam pengelolaan dan pengembangan koleksi perpustakaan, terutama yang berkaitan dengan komposisi subjek, efektivitas, jumlah koleksi, dan kondisi terkini. Jumlah serta keberadaan yang pasti tentang koleksi perlu diketahui secara jelas agar perpustakaan dapat memberikan pelayanan informasi secara tepat dan efektif. Hasil inventarisasi tidak saja berupa data tentang koleksi yang dimiliki perpustakaan secara fisik, namun juga sekaligus memastikan letak atau lokasi yang tepat suatu koleksi dalam perpustakaan. Kegiatan inventarisasi koleksi perpustakaan meliputi pengecekan katalog kartu terutama shelflist, pangkalan data kendali dan/atau kartu registrasi (record card) untuk koleksi majalah, serta koleksinya sendiri. Kegiatan ini yang lazim disebut pula stock opname (stock

taking) sebaiknya dilakukan juga terhadap koleksi perpustakaan lain yang


(40)

STIKOM

SURABAYA

31

4.1.1 Document Flow Inventarisasi Bahan pustaka

Pencatatan bahan pustaka pada catatan inventarisasi perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Proses pencatatan di awali dari ketika Tim Pengadaan Memberikan Buku beserta Daftar Buku yang diserahkan kepada bagian DPP.

2. Kemudian akan dilakukan pengecekan fisik antara buku yang sudah datang dengan daftar buku yang dibeli.

3. Kemudian buku di beri No Induk Buku

4. Lalu cek data buku pada data katalog apakah sudah ada atau belum, jika belum maka akan dibuatkan katalogisasi serta penentuan klasifikasi. 5. Kemudian diberi label buku serta kelengkapan bahan pustaka. 6. Lalu buku data buku di nputkan untuk pemberian Barcode.

7. Setelah itu pembuatan laporan accesionlist yang akan diberikan kepada Ketua Umum.

Adapun gambar document flow Inventarisasi Bahan Pustaka adalah sebagai berikut:


(41)

STIKOM

SURABAYA

Dokumen Flow Inventarisasi Bahan Pustaka

Tim Pengadaan Bidang DPP Kepala Bagian

P h a se 2 Mulai Selesai Menerima BP Inventarisasi/ Buku Induk

Cek Data BP

Pembuatan Katalogisasi & Penentuan Klasifikasi Labeling/ Penyelesaian Kelengkapan BP Penggandaan Kartu Katalog Laporan Accesionlist 1 Laporan Accesionlist Tidak Daftar BP Cek Fisik Ada Tidak Ada

Daftar Buku Induk Baru

Daftar BP

Data BP Lengkap

Proses Pembuatan laporan Input Data BP Kode Barcode


(42)

STIKOM

SURABAYA

33

4.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis, penulis membuat rancangan sistem untuk mencari solusi pada perpustakaan tersebut. Dengan analisis tersebut maka dapat menghasilkan document flow dari analisis sistem yang sedang berjalan, sedangkan sistem yang baru dapat digambarkan melalui system flow, Context Digram, HIPO,

data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan desain I/O.

Adapun penjelasanya sebagai berikut :

4.2.1 System Flow Inventarisasi Bahan Pustaka

Proses pencatatan inventarisi bahan pustaka yang dilakukan oleh pustakawan bagian DPP yang pertama memberi No Induk Buku membuatkan katalogisasi & penentuan klasifikasi kemudian menginputkan data buku untuk pemberian Barcode, Dari proses tersebut maka akan menghasilkan informasi yang dijadikan laporan accesionlist kepada Ketua Umum. Berikut ini adalah gambar


(43)

STIKOM

SURABAYA

Sistem Flow Inventarisasi Bahan Pustaka

Tim Pengadaan Bidang DPP Kepala Bagian

P h ase 2 Mulai Daftar BP Laporan Accesionlist Selesai Tersedia ? Inventarisasi/Buku Induk Pembuatan Katalogisasi & Penentuan Klasifikasi

Input Data BP

Laporan Accesionlist 1 ada Tidak Daftar BP Database Katalog Data Inventaris Proses Pembuatan Laporan Cek Data BP pada Database Kode Barcode Data Inventaris Database Katalog Daftar Inventaris Baru Data Inventaris Penggandaan Kartu Katalog Labeling/ Penyelesaian Kelengkapan BP

Data BP Lengkap


(44)

STIKOM

SURABAYA

35

4.2.2 Diagram Berjenjang

Berikut ini merupakan struktur diagram berjenjang dari Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Jawa Timur. Pada diagram berjenjang ini digambarkan secara global tentang proses-proses yang ada dalam sistem yang akan dibuat, Sedangkan pada Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Jawa Timur ini terdapat 2 macam proses yaitu proses Inventaris dan pembuatan laporan.

Dibawah ini adalah gambar 4.3 diagram berjenjang pada Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Jawa Timur.

0

Rancang Bangun Sistem Informasi Inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi jawa Timur

1 Proses Inventaris

2

Proses Pembuatan Laporan

Gambar 4.3 Diagram Berjenjang

4.2.3 Contex Diagram

Context Diagram adalah suatu diagram yang digunakan untuk mendesain sistem yang memberikan gambaran detil mengenai semua informasi yang diterima ataupun dihasilkan dari suatu aktivitas. Pada Sistem Informasi Inventaris pada Perpustakaan context diagram ini menjelaskan tentang Proses inventaris, proses


(45)

STIKOM

SURABAYA

katalog, serta proses pembuata laporan. Adapun gambar contex diagram tersebut

dapat dilihat pada gambar 4.4 :

Laporan Acc esionlist

Data Katalog

Data Inventaris Baru

Data BP Lengkap Kartu Katalog

Data BP

0 Sis tem Informas i Inventaris Bahan

Pustaka + Bagian DPP

Kepala Bidang

Gambar 4.4 Contex Diagram 4.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model yang menggambarkan

aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini maka akan terlihat jelas arus data yang mengalir dari sistem tersebut.

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat pada sistem inventaris pada Perpustakaan. DFD level 0 dapat dilihat pada gambar 4.5 :


(46)

STIKOM

SURABAYA

37

Update Simpan

Cek

Simpan

Laporan Accesionlist

Data Katalog

Kartu Katalog

Data Inventaris Baru Data BP

Bag ian DPP

Kepala Bidang

1

Inventarisasi

2

Katalog isasi

3 Pembuatan

Laporan

1 Data Inventaris

2 Data Katalog


(47)

STIKOM

SURABAYA

4.2.5 Perancangan Database

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu notasi grafis dalam

suatu pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan.ERD juga menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data yang diperukan, dalam ERD data tersebut digambarkann dengan symbol entity.

1. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) ini menjelaskan hubungan antara tabel-table.

Berikut ini merupakan tabel-tabel yang terdapat pada Conceptual Data Model (CDM).

Gambar 4.6 Conceptual Data Model sistem Inventarisasi Memiliki Melakukan Melihat Mengecek Pegawai # o o o o o NIP Nama Alamat No_Telp Jenis_Kelamin Jabatan

Variable characters (25) Characters (50) Variable characters (50) Characters (15) Characters (10) Characters (25) Buku_Baru # o o o o o ID_Buku Judul Pengarang Penerbit Tahun Harga_Buku

Variable characters (25) Variable characters (50) Characters (50) Characters (50) Characters (4) Integer Klasifikasi # o ID_Klasifikasi Jenis_klasifikasi

Variable characters (25) Characters (50) Transaksi_Inventaris # o o o o o o o o No_Inventaris Judu_Buku_Inventaris Pengarang_Buku Penerbit_Buku Tahun_Terbit Asal Tanggal_Masuk Exmplar Harga

Variable characters (25) Variable characters (50) Characters (50) Characters (50) Characters (4) Characters (10) Date Integer Integer Katalogisasi # o o o o o o o o o ID_Katalog Judul_Buku_Katalog Nama_Pengarang_Buku Nama_Penerbit_Buku Tahun_Terbit_Buku ISBN Halaman Ukuran Bahasa Kota

Variable characters (25) Variable characters (50) Characters (50) Characters (50) Characters (4) Variable characters (25) Variable characters (5) Variable characters (10) Characters (20) Characters (20) Login o o Username Password

Variable characters (10) Variable characters (10)


(48)

STIKOM

SURABAYA

39

2. Physical Data Model (PDM)

Merupkan representasi fisik dari database yang akan dibuat dengan mempertimbangkan DBMS yang akan digunakan. PDM daam penerapannha dapat disamakan dengan Skema relasi. PDM dapat dihasilkan (di-generate) dari CDM yang valid. Berikut Pdm yang terdapat pada sistem informasi inventaris.

Gambar 4.7 Physical Data Model sistem Inventarisasi

FK_BUKU_BAR_MEMILIKI_KLASIFIK FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_PEGAWAI FK_KATALOGI_MELIHAT_BUKU_BAR FK_TRANSAKS_MENGECEK_BUKU_BAR Pegawai NIP Nama Alamat No_Telp Jenis_Kelamin Jabatan varchar(25) char(50) varchar(50) char(15) char(10) char(25) <pk> Buku_Baru ID_Buku ID_Klasifikasi Judul Pengarang Penerbit Tahun Harga_Buku varchar(25) varchar(25) varchar(50) char(50) char(50) char(4) int <pk> <fk> Klasifikasi ID_Klasifikasi Jenis_klasifikasi varchar(25) char(50) <pk> Transaksi_Inventaris No_Inventaris NIP ID_Buku Judu_Buku_Inventaris Pengarang_Buku Penerbit_Buku Tahun_Terbit Asal Tanggal_Masuk Exmplar Harga varchar(25) varchar(25) varchar(25) varchar(50) char(50) char(50) char(4) char(10) datetime int int <pk> <fk1> <fk2> Katalogisasi ID_Katalog ID_Buku Judul_Buku_Katalog Nama_Pengarang_Buku Nama_Penerbit_Buku Tahun_Terbit_Buku ISBN Halaman Ukuran Bahasa Kota varchar(25) varchar(25) varchar(50) char(50) char(50) char(4) varchar(25) varchar(5) varchar(10) char(20) char(20) <pk> <fk> Login Username Password varchar(10) varchar(10)


(49)

STIKOM

SURABAYA

4.2.6 Struktur Tabel

Struktur tabel pada sistem informasi inventarisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur :

a. Tabel Pegawai

Nama Table : Pegawai Primary Key : NIP Foreign Key : -

Fungsi : Untuk Memasukkan data Pegawai

Tabel 4.1 Pegawai

No Field Type Length Key

1. NIP Varchar 25 Primary Key

2. Nama Char 50

3. Alamat Varchar 50

4. Jenis_kelamin Char 15

5. No_Telp Char 10

6. Jabatan Char 25

b. Master Buku Baru

Nama Table : Buku Baru Primary Key : ID_Buku


(50)

STIKOM

SURABAYA

41

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data buku baru

Tabel 4.2 Buku Baru

No Field Type Length Key

1. ID_Buku Varchar 25 Primary Key

2. Judul Varchar 50

3. Pengarang Char 50

4. Penerbit Char 50

5. Tahun Char 4

6. Harga_Buku Integer

c. Klasifikasi Buku

Nama Table : Kalsifikasi Buku Primary Key : ID_Klasifikasi Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpa data klasifikasi buku

Tabel 4.3 Klasifikasi

No Field Type Length Key

1. ID_Klasifikasi Varchar 25 Primary Key 2. Jenis_Klasifikasi Char 50


(51)

STIKOM

SURABAYA

d. Inventaris

Nama Table : Inventaris Primary Key : NO_Induk Foreign Key : ID_Buku

Fungsi : Untuk memasukkan data inventaris buku

Tabel 4.4 Transaksi Inventaris

No Field Type Length Key

1. ID_Buku Varchar

2. No_Inventarisasi Varchar Primary Key 3. Taggal Date

4. Asal Varchar

5. Exmplar Integer 6. Harga Integer

e. Katalogisasi

Nama Table : Katalogisasi Primary Key : ID_Katalog Foreign Key : ID_Buku


(52)

STIKOM

SURABAYA

43

Tabel 4.5 Katalog

No Field Type Length Key

1. ID_Buku Varchar Primary Key

2. ID_Katalog Varchar

3. ISBN Varchar

4. Halaman Varchar

5. Ukuran Varchar

6. Bahasa Varchar

7. Kota Varchar

4.3 Desain Input/Output

Desain antarmuka menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.net 2008 dan database Microsoft SQL Server 2008. Adapun desain Input/Output adalah sebagai berikut:

4.3.1 Desain Input

Desain input/output merupakan gambaran dari system aplikasi yang akan dibuat mengenai inventarisasi pada Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berikut adalah desain inputnya :

1. Form Login

Berikut tampilan halaman Login yang nantinya akan diisi oleh pegawai agar bias masuk ke dalam aplikasi.


(53)

STIKOM

SURABAYA

Gambar 4.8 Desain Form Login

2. Form Menu Utama

Berikut ini merupakan tampilan dari Form Menu Utama yang berfungsi untuk menampilkan aplikasi apa saja yang ada.

Gambar 4.9 Desain Form Menu Utama 3. Form Master Pegawai

Berikut ini erupakan tampilan Form Pegawai yang berfungsi untuk menginputkan data pegawai.


(54)

STIKOM

SURABAYA

45

Gambar 4.10 Desain Form Pegawai 4. Form Klasifikasi Buku

Berikut ini merupakan tampilan Form klasifikasi buku yang digunakan untuk menyimpan klasifikasi buku.


(55)

STIKOM

SURABAYA

Gambar 4.11 Desain Form Klasifikasi

5. Form Master Buku Baru

Berikut ini merupakan form Master Buku Baru yang diguanakan untuk menyimpan data buku baru.

Gambar 4.12 Desain Form Buku Baru 6. Form Inventarisasi


(56)

STIKOM

SURABAYA

47

Berikut ini merupakan form Inventaris yang diguanakan untuk menyimpan data inventarisasi.

Gambar 4.13 Desain Form Transaksi Inventaris 7. Form Katalogisasi

Berikut ini merupakan form katalogisasi yang diguanakan untuk menyimpan data-data Klasifikasi.


(57)

STIKOM

SURABAYA

Gambar 4.14 Desain Form Katalog

4.3.2 Desain Output

Berikut ini merupakan desain output yang terdapat dalam aplikasi Inventaris Perpustakaan :

1. Laporan Accesionlist

Berikut ini merupakan desain output dari laporan accesionlist yang berfungsi untuk memberi informasi mengenai buku yang telah dimiliki :


(58)

STIKOM

SURABAYA

49

Gambar 4.15 Desain Laporan Accesionlist 4.4 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan

4.4.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:


(59)

STIKOM

SURABAYA

2. Memory 512 MB RAM

3. VGA 64 GB

4.4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi

Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini:

1. Form Menu Utama

Form menu utama merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini terdapat menu. Menu disini berisi login untuk user yang ingin menjalankan aplikasi ini serta logout yang bertujuan untuk membatalkan masuk ke aplikasi.

Gambar 4.16 Tampilan Form Menu Utama 2. Form Login

Form login ini terdapat pada form Home yaitu pada menu utama. User harus

menginputkan username dan password yang sesuai agar dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form Login ini untuk mengontrol agar hanya orang yang berhak


(60)

STIKOM

SURABAYA

51

saja yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenang, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Tampilan dari form login ini dapat dilihat sebagai pada gambar berikut ini:

Gambar 4.17 Tampilan Form Login 3. Form Pegawai

Implementasi pada form data pegawai ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:


(61)

STIKOM

SURABAYA

Gambar 4.18 Tampilan Form Pegawai

Pada form pegawai berfungsi untuk mencatat data pegawai yang akan melakukan transaksi inventaris pada perpustakaan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh user

2. Button edit, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user

3. Button tambah, berfungsi untuk menginputkan NIP secara otomatis oleh user

Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.19 yang akan memberi informasi data berhasil disimpan.


(62)

STIKOM

SURABAYA

53

Gambar 4.19 Message Box pada Button Simpan

Pada saat tekan button edit maka muncul message box yang menanyakan data berhasil diedit.

Gambar 4.20 Message Box pada Button Edit

4. Form Klasifikasi

Implementasi pada form data klasifikasi ini dapat dilihat pada gambar 4.21.


(63)

STIKOM

SURABAYA

Gambar 4.21 Tampilan Form Klasifikasi

Pada form klasifikasi berfungsi untuk mencatat data klasifikasi buku. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh user

2. Button edit, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user

Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.22 yang akan memberi informasi data berhasil disimpan.


(64)

STIKOM

SURABAYA

55

Pada saat tekan button edit maka muncul message box yang menanyakan data berhasil diedit.

Gambar 4.23 Message Box pada Button Edit

4. Form Buku Baru


(65)

STIKOM

SURABAYA

Gambar 4.24 Tampilan Form Master Buku Baru

Pada form master buku baru berfungsi untuk mencatat data buku baru yang akan melakukan transaksi inventaris pada perpustakaan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh user

2. Button edit, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user

Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.25 yang akan memberi informasi data berhasil disimpan.


(66)

STIKOM

SURABAYA

57

Gambar 4.25 Message Box pada Button Simpan

Pada saat tekan button edit maka muncul message box yang menanyakan data berhasil diedit.

Gambar 4.6 Message Box pada Button Hapus

6. Form Transaksi Inventaris

Implementasi pada form transaksi inventaris ini dapat dilihat pada gambar 4.27.


(67)

STIKOM

SURABAYA

Gambar 4.27 Tampilan Form Transaksi Inventaris

Pada form transaksi inventaris berfungsi untuk mencatat data transaksi inventaris pada perpustakaan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh user

2. Button edit, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user

Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.28 yang akan memberi informasi data berhasil disimpan.

Gambar 4.28 Message Box pada Button Simpan

Pada saat tekan button edit maka muncul message box yang menanyakan data berhasil diedit.


(68)

STIKOM

SURABAYA

59

Gambar 4.19 Message Box pada Button Edit

8. Katalogisasi

Implementasi pada form Katalog ini dapat dilihat pada gambar 4.30.

Gambar 4.30 Tampilan Form Katalog

Pada form katalog berfungsi untuk mencatat data katalog perpustakaan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :


(69)

STIKOM

SURABAYA

2 Button edit, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user

Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.31 yang akan memberi informasi data berhasil disimpan.

Gambar 4.31 Message Box pada Button Simpan

Pada saat tekan button edit maka muncul message box yang menanyakan data berhasil diedit.

Gambar 4.322 Message Box pada Button Edit

9. Laporan Accesionlist

Laporan Accesionlist berfungsi untuk mengetahui mengenai buku apa saja yang telah dimiliki oleh perpustakaan. Dengan adanya laporan ini maka pihak ketua umum dapat mengetahui buku apa saja yang telah dimiliki dan buku yang belum dimilki. Laporan Accesionlist dapat dilihat pada gambar 4.33


(70)

STIKOM

SURABAYA

61


(71)

STIKOM

SURABAYA

61 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari rancang bangun aplikasi Inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:

1. Materi yang telah didapatkan selama kerja praktek mampu memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya, hal tersebut tercapai dengan mendapatkan ilmu-ilmu yang tidak didapatkan oleh mahasiswa selama perkuliahan, yang nantinya berguna untuk mendukung pengembangan bidang ilmu pengetahuan dari mahasiswa.

2. Kerja praktek merupakan wadah bagi mahasiswa yang sangat efektif untuk berlatih dan mempersiapkan diri ketika menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, serta mengetahui secara jelas dan benar akan pemanfaatan teknologi informasi dalam sebuah proyek tertentu.

3. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perpustakaan, rancang bangun aplikasi Inventaris Perpustakaan yang telah dibuat mampu memberikan kemudahan kepada pihak perpustakaan dalam mengelola inventaris buku baik untuk mengetahui jumlah inventaris buku dan data kehilangan buku. 4. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perpustakaan, rancang bangun


(72)

STIKOM

SURABAYA

62

sekolah dalam memberikan informasi mengenai laporan Jumlah buku yang dimiliki perpustakaan.

5.2. Saran

Berdasarkan penjelasan tentang rancang bangun sistem informasi inventaris dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut:

1. Rancang bangun aplikasi Inventaris yang telah dibuat untuk ke depannya dapat dikembangkan menjadi suatu aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi lainnya dengan menggunakan web internal bagi pihak Perpustakaan.

2. Rancang bangun aplikasi Inventaris yang telah dibuat untuk ke depannya dapat dikembangkan menjadi suatu sistem informasi yang dapat menangani segala hal mengenai inventaris baik jumlah sampai dengan pemetaan tempat buku dan catalogue tersebut.


(73)

STIKOM

SURABAYA

63

Basuki, S. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hartono, J. (2001). Analisis & Desain sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Indrajit, R. E. (2001). Manajemen Informasi dan Teknologi. Jakarta: Elex Media Koputindo.

Jatim, T. P. (2006). Panduan Dasar Pengolahan Bahan Pustaka. Surabaya: Citra Wacana.

Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya (Data Flow

Diagram). Yogyakarta: Gava Media.

Milburga, C. L. (2000). Membina Perpustakaan sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Oetomo, B. S. (2002). Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Poerwadarminta. (2003). Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Suryana, R. (1982). Membina Perpustakaan sekolah: pengantar teori dan

praktek. Bandung: Paramartha.


(1)

STIKOM

SURABAYA

59

Gambar 4.19 Message Box pada Button Edit

8. Katalogisasi

Implementasi pada form Katalog ini dapat dilihat pada gambar 4.30.

Gambar 4.30 Tampilan Form Katalog

Pada form katalog berfungsi untuk mencatat data katalog perpustakaan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :


(2)

STIKOM

SURABAYA

60

2 Button edit, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user

Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.31 yang akan memberi informasi data berhasil disimpan.

Gambar 4.31 Message Box pada Button Simpan

Pada saat tekan button edit maka muncul message box yang menanyakan data berhasil diedit.

Gambar 4.322 Message Box pada Button Edit

9. Laporan Accesionlist

Laporan Accesionlist berfungsi untuk mengetahui mengenai buku apa saja yang telah dimiliki oleh perpustakaan. Dengan adanya laporan ini maka pihak ketua umum dapat mengetahui buku apa saja yang telah dimiliki dan buku yang belum dimilki. Laporan Accesionlist dapat dilihat pada gambar 4.33


(3)

STIKOM

SURABAYA

61


(4)

STIKOM

SURABAYA

61 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari rancang bangun aplikasi Inventaris pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:

1. Materi yang telah didapatkan selama kerja praktek mampu memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya, hal tersebut tercapai dengan mendapatkan ilmu-ilmu yang tidak didapatkan oleh mahasiswa selama perkuliahan, yang nantinya berguna untuk mendukung pengembangan bidang ilmu pengetahuan dari mahasiswa.

2. Kerja praktek merupakan wadah bagi mahasiswa yang sangat efektif untuk berlatih dan mempersiapkan diri ketika menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, serta mengetahui secara jelas dan benar akan pemanfaatan teknologi informasi dalam sebuah proyek tertentu.

3. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perpustakaan, rancang bangun aplikasi Inventaris Perpustakaan yang telah dibuat mampu memberikan kemudahan kepada pihak perpustakaan dalam mengelola inventaris buku baik untuk mengetahui jumlah inventaris buku dan data kehilangan buku. 4. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perpustakaan, rancang bangun


(5)

STIKOM

SURABAYA

62

sekolah dalam memberikan informasi mengenai laporan Jumlah buku yang dimiliki perpustakaan.

5.2. Saran

Berdasarkan penjelasan tentang rancang bangun sistem informasi inventaris dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut:

1. Rancang bangun aplikasi Inventaris yang telah dibuat untuk ke depannya dapat dikembangkan menjadi suatu aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi lainnya dengan menggunakan web internal bagi pihak Perpustakaan.

2. Rancang bangun aplikasi Inventaris yang telah dibuat untuk ke depannya dapat dikembangkan menjadi suatu sistem informasi yang dapat menangani segala hal mengenai inventaris baik jumlah sampai dengan pemetaan tempat buku dan catalogue tersebut.


(6)

STIKOM

SURABAYA

63 Daftar Pustaka

Basuki, S. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hartono, J. (2001). Analisis & Desain sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Indrajit, R. E. (2001). Manajemen Informasi dan Teknologi. Jakarta: Elex Media Koputindo.

Jatim, T. P. (2006). Panduan Dasar Pengolahan Bahan Pustaka. Surabaya: Citra Wacana.

Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya (Data Flow

Diagram). Yogyakarta: Gava Media.

Milburga, C. L. (2000). Membina Perpustakaan sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Oetomo, B. S. (2002). Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Poerwadarminta. (2003). Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Suryana, R. (1982). Membina Perpustakaan sekolah: pengantar teori dan

praktek. Bandung: Paramartha.