Komponen Rasa Nyeri Persalinan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri Persalinan

11 Nyeri menghasilkan respon fisik dan refleks aksi fisik. Kualitas dari nyeri fisik dapat digambarkan seperti tertusuk, terbakar, denyutan, tajam atau keram. Nyeri pada persalinan menimbulkan gejala yang dikenali. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik dapat terjadi dalam respon rasa sakit yang mengakibatkan perubahan tekanan darah, nadi, respirasi dan warna kulit. Mual muntah dan keringat yang berlebihan juga dapat terjadi. Ekspresi afektif yang menunjukkan penderitaan sering terlihat. Perubahan afektif termasuk peningkatan kecemasan, menggeliat, mengerang, menangis dan sering menggunakan isyarat. Nyeri akibat kontraksi bersifat intermiten yang dimulai dari punggung bagian bawah dan menjalar ke abdomen. Intensitas dari kontraksi menjadi semakin sering, lama dan intens. Nyeri dari tekanan dan peregangan saraf, organ dan jaringan serviks, vagina dan perineum semakin sering dan meluas ke waktu istirahat sebagai kemajuan penurunan janin Rollant, Hamlin Piotrowski, 2001.

2.2.3 Komponen Rasa Nyeri Persalinan

Rasa nyeri memiliki tiga komponen yang terdiri atas stimulus penyebab nyeri, ambang nyeri tingkat dimana intensitas nyeri terasa dan reaksi cara individu menginterpretasikan nyeri dan bereaksi terhadap nyeri tersebut Farrer, 2001. Stimulus nyeri tidak dapat dihilangkan. Beberapa abnormalitas seperti malpresentasi dapat meningkatkan atau memperpanjang stimulus tersebut sehingga menambah potensi keluhan nyeri. Ambang nyeri dalam persalinan dapat diturunkan oleh kurangnya pengertian, rasa takut dan berbagai masalah jasmani seperti demam, kelelahan dan ketegangan. Reaksi terhadap nyeri merupakan 12 respon yang sangat individual. Reaksi tersebut tergantung pada kepribadian, kondisi emosional serta tingkat pemahaman pasien, latar belakang budaya, keluarga dan pendidikan serta pengalaman sebelumnya Farrer, 2001.

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri Persalinan

1 Budaya Persepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengaruhi oleh budaya individu. Budaya akan mempengaruhi ibu pada saat bersalin. Penting bagi perawat untuk mengetahui bagaimana kepercayaan, nilai, praktik budaya mempengaruhi seorang ibu dalam mempersepsikan dan mengekspresikan nyeri persalinan Bobak, Lowdermilk Jensen, 2004. 2 Emosi cemas dan takut Rasa nyeri yang dialami oleh ibu yang akan melahirkan dapat menyebabkan ketegangan emosi yang semakin memperberat persepsi nyeri selama melahirkan. Nyeri atau kemungkinan nyeri akan menginduksi kecemasan yang dapat berakhir pada kepanikan Bobak, Lowdermilk Jensen, 2004. 3 Pengalaman Melahirkan Pengalaman melahirkan juga dapat mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Bagi ibu yang mempunyai pengalaman yang menyakitkan dan sulit pada persalinan sebelumnya, perasaan cemas dan takut pada pengalaman lalu akan mempengaruhi sensitifitasnya rasa nyeri. Sebaliknya jika ibu mengalami persalinan yang lalu dimana mekanisme koping yang baik digunakan dalam mengatasi perasaan cemas dan takut saat persalinan, 13 kemungkinan besar ibu akan mampu mengembangkan kemampuannya dalam mengatasi nyeri persalinan Bobak, Lowdermilk Jensen, 2004. 4 Support system Dukungan dari pasangan dan keluarga berperan penting selama persalinan. Dukungan suami dan keluarga selama proses persalinan dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin, juga membantu mengatasi rasa nyeri persalinan Bobak, Lowdermilk Jensen, 2004. 5 Persiapan persalinan Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa nyeri. Namun, persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan. Ibu dapat memilih berbagai teknik atau metode latihan agar ibu mampu mengatasi ketakutannya Bobak, Lowdermilk Jensen, 2004. 6 Usia Usia mempengaruhi respon nyeri persalinan. Usia seorang wanita yang sangat muda serta yang sangat tua mengeluh nyeri pada persalinan yang lebih tinggi Patree Walsh, 2007.

2.2.5 Pengukuran Intensitas Nyeri