Definisi Persalinan Tahap Persalinan

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Persalinan

2.1.1 Definisi Persalinan

Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kontraksi yang teratur, progresif, sering dan kuat Stright, 2004. Persalinan adalah proses pergerakan janin, plasenta dan membran dari dalam Rahim melalui jalan lahir Bobak, Lowdermilk Jensen, 2004. Menurut Wiknjosastro 2007, persalinan normal atau disebut juga dengan persalinan spontan adalah lahirnya bayi dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Persalinan normal adalah lahirnya fetus tunggal yang aterm, persalinan spontan tanpa induksi dan alat bantu yang terjadi dalam waktu 4 hingga 24 jam, serta tidak mengalami komplikasi yang diikuti dengan persalinan plasenta secara spontan Yuliatun, 2008.

2.1.2 Tahap Persalinan

Menurut Reeder 2011, proses persalinan dibagi kedalam empat kala yaitu: 1 Kala I persalinan Kala satu persalinan merupakan periode dari kontraksi pertama persalinan sampai dilatasi serviks yang lengkap. Kala satu ini dibagi menjadi dua fase yaitu: 7 a Fase Laten Fase laten dimulai dari awal peersalinan dan berakhir dengan awal persalinan aktif. Berlangsung sekitar 8,6 jam untuk primipara dan 5,3 jam untuk multipara. Terdapat kontraksi tidak teratur setiap 5-30 menit, dengan lama 10-30 detik dan dilatasi 0 sampai 3-4 cm. Pada saat ini ibu bersalin secara umum merasa gembira, waspada, banyak bicara atau diam, tenang atau cemas. Ibu juga dapat mengalami kram abdomen, nyeri punggung dan pecah ketuban. Pada saat ini nyeri masih dapat dikontrol dengan baik. b Fase Aktif Fase aktif dimulai sejak awal persalinan aktif dan maju ke fase transisi. Dilatasi serviks yaitu 4-10 cm. Biasanya berlangsung 4,6 jam bagi primipara dan 2,4 jam pada multipara. Intensitas dan lama kontraksi uterus meningkat dan kontraksi terjadi lebih sering yaitu setiap 3-5 menit dengan lama 30-90 detik. Pada fase ini, ibu bersalin secara umum akan merasakan peningkatan ketidaknyamanan, berkeringat, mual dan muntah, kemerahan. 2 Kala II persalinan Kala dua yaitu periode saat dilatasi serviks lengkap sampai pelahiran bayi. Pada kala dua persalinan terjadi peningkatan intensitas kontraksi yang berlangsung 50 sampai 70 detik serta terjadi pada interval 2 atau 3 menit. Pada kala satu persalinan, kekuatan terbatas pada kerja uterus, sedangkan pada kala dua, terdapat dua kekuatan penting yaitu kontraksi uterus secara 8 involunter dan tekanan intraabdomen secara volunter, tekanan intraabdomen secara volunter diperoleh dengan upaya mengejan dari ibu. 3 Kala III persalinan Kala tiga persalinan terdiri atas dua fase yaitu pelepasan plasenta dan pengeluaran plasenta. Periode ini berlangsung kurang lebih 5-30 menit. Segera setelah lahir, sisa cairan amnion keluar, kemudian biasanya diikuti dengan sedikit aliran darah. Uterus dapat dirasakan sebagai massa berbentuk globular yang keras tepat di bawah umbilikus. Sesaat kemudian, uterus relaks dan berbentuk seperti kepingan. 4 Kala IV persalinan Kala empat adalah periode dari pelahiran plasenta dan membrane sampai empat jam pertama pasca partum yang merupakan waktu pengembalian stabilitas fisiologis. Selama periode ini, kontraksi dan retraksi myometrium, disertai dengan thrombosis pembuluh darah, bekerja secara efektif untuk mengontrol perdarahan dari tempat plasenta. 2.2 Konsep Dasar Nyeri Persalinan 2.2.1 Definisi Nyeri persalinan