Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

commit to user 23

E. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Siswa program SBI dan non SBI 2. Variabel terikat : Akne vulgaris 3. Variabel luar : a. Psikis b. Hormon c. Herediter d. Obat-obatan e. Kosmetik f. Diet

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah program SBI dan non SBI. Pendidikan bertaraf internasional adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah memenuhi standar nasional pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Sedangan program non SBI reguler adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan mengacu pada kurikulum standar nasional dan tidak memakai bahasa inggris sebagai bahasa pengantar. Variabel ini menggunakan skala nominal. 2. Variabel terikat Ujud kelainan kulit akne vulgaris dapat berupa komedo, papul, peradangan dengan pustul yang multipel atau kista yang timbul di tempat predileksi. Siswa dengan ujud kelainan kulit tersebut dinyatakan menderita commit to user 24 akne vulgaris, sedangkan bila tidak ditemukan ujud kelainan kulit tersebut dinyatakan tanpa akne vulgaris. Timbulnya kejadian akne vulgaris adalah terjadinya akne vulgaris setelah masuk Sekolah Menengah Atas SMA atau bertambahnya akne vulgaris setelah masuk SMA. 3. Variabel luar a. Psikis Stres psikologis juga telah diidentifikasi di antara faktor-faktor yang memperburuk jerawat. Dalam survei terbaru antara 215 mahasiswa kedokteran tahun ke enam, 67 dari siswa yang diidentifikasi menunjukkan bahwa stres sebagai penyebab jerawat Yosipovitch, 2007. b. Hormon Hormon yang berperan dalam proses timbulnya akne vulgaris adalah hormon androgen dan Peroximal Proliferators Activated Receptor PPAR. Namun, yang memegang peran paling kuat dalam etiologi akne adalah hormon androgen Ascenso and Marques, 2009. Variabel ini dikendalikan dengan cara tidak memilih sampel yang sedang dalam masa menstruasi atau satu minggu menjelang maupun setelah menstruasi. c. Herediter Faktor genetik cukup berpengaruh pada aktivitas kelenjar minyak gandula sebasea. Riwayat akne pada keluarga berhubungan dengan munculnya akne lebih awal, gambaran klinis akne, peningkatan jumlah commit to user 25 dan beratnya lesi, serta lamanya dan kesulitan terapi akne Ballanger et al., 2006. Variabel ini dikendalikan dengan tidak memilih sampel yang memiliki riwayat akne dalam keluarganya. d. Obat-obatan Anabolic steroid, kortikosteroid, kortikotropin, fenitoin, litium, isoniazid, vitamin B komplek, halogen, dan pengobatan kemoterapi adalah jenis-jenis obat yang dapat menyebabkan timbulnya akne vulgaris Zaenglien et al., 2007. Variabel ini dapat dikendalikan dengan memilih sampel yang dalam 2 minggu terakhir tidak mengkonsumsi obat-obatan. e. Kosmetik Kosmetik komedogenik adalah suatu produk topikal yang dapat menyebabkan timbulnya akne vulgaris, di antaranya terdapat pada krim muka seperti: foundation bedak dasar, pelembab moisturizer, krim penahan sinar matahari sunblock, dan krim malam Widjaja, 2000. Siswa dinyatakan menggunakan kosmetik apabila dalam satu minggu terakhir memakai kosmetik. Sedangkan siswa yang tidak memakai kosmetik dalam seminggu terakhir dinyatakan tidak menggunakan kosmetik. Variabel ini dapat dikendalikan dengan cara tidak memilih sampel yang menggunakan kosmetik dalam satu minggu terakhir. f. Diet Salah satu faktor penyebab timbulnya akne vulgaris yang masih diperdebatkan adalah makanan Wasitaatmadja, 2007. Penelitian commit to user 26 terbaru menyebutkan bahwa susu dapat memicu atau memperparah timbulnya akne vulgaris Melnik, 2012. Susu memiliki indeks glikemi rendah, tetapi secara paradoks meningkatkan kadar IGF-1. Insulin Like Growth Factor 1 IGF-1 adalah faktor pertumbuhan yang mempunyai fungsi sangat kompleks. Hormon ini berfungsi untuk memicu pengambilan asam amino dan sintesis protein. Meningkatnya kadar IGF-1 pada keadaan puasa maupun sesudah makan inilah yang menyebabkan dan memperparah timbulnya akne vulgaris Costa, 2010. Variabel ini dapat dikendalikan dengan cara tidak memilih sampel yang dalam 2 jam sebelum penelitian mengkonsumsi susu.

G. Cara Kerja