LAPORAN PENGAMATAN KROMOSOM POLITEN
Laporan Praktikum Genetika
PENGAMATAN KROMOSOM POLITEN Drosophila melanogaster
Diki Prawisuda*, A. R. Widyaningrum, E. R. Utami, G. M. Imantaka, H. N. Fitri, M. I. Niam, N. Hanifah, T.
Puspadianti, W. Suffan, D. I. Sam, E. L. U. B. Sunny, R. J. Pranoto
Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
Maret 2014
Abstrak
Kromosom politen adalah kromosom berukuran raksasa relatif dari ukuran kromosom pada umumnya. Kromosom
ini terbentuk melalui proses endoreduplication, yaitu proses replikasi DNA tanpa proses pembelahan sel. Kromosom politen
memiliki fungsi untuk memproduksi protein secara belimpah secara singkat. Praktikum pengamatan kromosom politen
menggunakan kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster sebagai subjek pengamatan, karena pada organ ini
proses replikasi terjadi hingga 10 kali. Ukuran kromosom politen juga relatif lebih besar dari organ tubuh lain. Praktikan
berhasil mengenali kromosom politen pada organ yang diamati, namun struktur kromosom politen, seperti interband, band,
chromocenter, dan puff, tidak dapat diamati dengan jelas. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan alat bantu
praktikum, yaitu mikroskop yang memiliki perbesaran terbatas.
Kata kunci: chromocenter, endoreduplication, larva instar III Drosophila melanogaster, puff
dkk. 2006: 79-81). Satu kromosom terdiri dari tiga
I. Pendahuluan
Kromosom
adalah
untai
kromatin
yang
terkondensasi, sehingga membentuk struktur materi
bagian, yaitu sentromer, lengan kromosom, dan telomer
(Ahluwalia 2009: 268).
genetik yang lebih pendek dan tebal. Kromatin adalah
untai DNA yang disimpulkan oleh protein histon (King
*)Kelompok 5B
Kromatin pada kromosom dibagi menjadi dua,
yaitu
heterochromatin
dan
euchromatin.
1
Heterochromatin adalah bagian kromosom berwarna
mengalami endoreduplication menjadi lebih besar dari
gelap yang mengandung sedikit gen dan biasanya berada
sebelumnya dan saling terikat satu sama lain. DNA pada
dekat dengan sentromer. Euchromatin adalah bagian
kromosom mengalami endoreplication, namun dengan
kromosom
dari
alasan yang tidak diketahui, bagian sentromer dari
heterochromatin yang mengandung lebih banyak gen
kromosom ini tidak ber-endoreduplication dengan baik.
untuk transkripsi protein (Lewin 2004: 554).
Bagian kromosom yang tidak ber-endoreduplication
berwarna
relatif
lebih
terang
dengan baik ini mengakibatkan semua kromosom terikat
Kromosom adalah materi genetik yang membawa
pada sebuah massa yang dinamakan chromocenter
informasi genetik pada semua makhluk hidup. Kromosom
(University of California, San Fransisco 2012: 1).
kemudian terbukti mempunyai bentuk lain selain bentuk
umumnya, seperti kromosom Lampbrush dan kromosom
Kemungkinan utama terbentuknya kromosom
politen. Kromosom Lampbrush adalah kromosom yang
politen adalah untuk amplifikasi gen. Kromosom politen
berbentuk seperti sikat tabung reaksi. Kromosom
menghasilkan lebih banyak protein daripada kromosom
Lampbrush memungkinkan terjadinya transkripsi pada
normal. Kromosom politen mengandung banyak salinan
saat meiosis (Lewin 2004: 556).
gen, sehingga membuat proses transkripsi dan translasi
semakin berlimpah. Hal ini juga memperkuat alasan
Kromosom politen adalah kromosom berukuran
raksasa
relatif
terhadap
ukuran
kromosom
ditemukannya kromosom politen hanya pada sel yang
pada
aktif melakukan metabolisme, seperti kelenjar ludah dan
umumnya. Struktur kromosom politen dibagi menjadi
tiga
bagian,
yaitu
band,
chromocenter. Band adalah
interband,
bagian
puff,
gut pada larva instar III Drosophila melanogaster
dan
(Kimbal 2011: 1). Lokasi lain tempat ditemukannya
dari struktur
kromosom politen pada larva Drosophila melanogaster
kromosom politen yang terkondensasi dan mengandung
adalah midgut, hindgut, and the badan lemak (Henderson
banyak heterochromatin. Interband adalah bagian dari
2004: 249).
struktur kromosom politen yang kurang terkondensasi
relatif dari band dan mengandung banyak euchromatin.
Drosophila melanogaster adalah salah satu
Puff adalah bagian dari struktur kromosom politen yang
serangga yang memiliki empat tahapan utama dalam
menggembung karena benang kromatin yang terelaksasi.
siklus hidupnya, yaitu embrio (telur), larva, pupa, dan
Puff berperan sebagai tempat terjadinya transkripsi materi
dewasa. Makanan adalah hal yang paling diutamakan
genetik (Pierce 2004: 9). Chromocenter adalah bagian
organisme
struktur kromosom yang menjadi tempat melekatnya
membutuhkan
centromere kromosom yang bergabung. Chromocenter
perkembangan selanjutnya menuju tahap dewasa sebagai
hampir seluruhnya terdiri dari heterochromatin (Lewin
lalat. Tahap larva yang membutuhkan banyak makanan
2004: 557).
harus didukung oleh tersedianya kelenjar ludah yang
Kromosom
politen
terbentuk
dari
sel
(endomitosis).
Kromosom
pada
banyak
tahap
larva.
makanan
Tahap
untuk
larva
tahap
cukup untuk menyediakan enzim pencernaan. Enzim
proses
adalah protein. Produksi enzim dimaksimalkan dengan
endoreduplication pada materi genetik tanpa proses
pembelahan
ini
melakukan replikasi kromosom tanpa diikuti pembelahan
yang
2
sel. Proses replikasi ini akan menghasilkan kromosom
ludah ditetesi asetokarmin lalu didiamkan selama 10-15
dengan banyak lengan berukuran raksasa, kromosom
menit. Keenam, kelenjar ludah ditekan secara perlahan
politen (Clark 2014: 1).
dengan jari dengan cover glass diantara jari dan subjek
pengamatan, lalu sisa-sisa asetokarmin dibersihkan
Tujuan dari praktikum pengamatan kromosom
Drosophila
politen
melanogaster
adalah
dengan kertas tisu. Ketujuh, preparat jaringan organ
untuk
kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster
mengetahui definisi, struktur, fungsi, dan proses
diamati dengan mikroskop cahaya melalui perbesaran
terbentuknya kromosom politen. Praktikum pengamatan
kromosom
politen
Drosophila
melanogaster
bertahap.
juga
bertujuan untuk mengetahui cara isolasi salah satu organ
sumber kromosom politen (kelenjar ludah Drosophila
III. Hasil dan Pembahasan
melanogaster) dan mengamati kromosom politen secara
Praktikum
langsung.
pengamatan
kromosom
politen
Drosophila melanogaster menggunakan larva instar III
Drosophila melanogaster, karena tubuhnya transparan
sehingga kelanjar ludah mudah untuk diisolasi, organ
II. Metodologi
tubuh telah lengkap, dan telah memiliki banyak
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan
kromosom politen (Henderson 2004: 252). Praktikum
kromosom politen Drosophila melanogaster adalah
pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster
mikroskop stereo, mikroskop cahaya, object glass, cover
menggunakan kelenjar ludah karena selain mudah untuk
glass, jarum sonde, pinset, cawan petri, dan pipet. Bahan
diisolasi, organ ini memiliki sejumlah sel yang aktif
yang digunakan pada praktikum pengamatan kromosom
melakukan metabolisme. Sel pada organ kelenjar ludah
politen Drosophila melanogaster adalah larutan NaCl 0,9
aktif
M, Asetokarmin, larva instar III, dan tisu.
melakukan
metabolisme
dibuktikan
dengan
terdapatnya hingga paling tidak 1024 untai kromatin, atau
Cara kerja praktikum pengamatan kromosom
512 pada tiap homolognya (Brody 1996: 1).
politen Drosophila melanogaster yaitu pertama larva
Praktikum
instar III diambil dari medium lalu diletakkan di dalam
pengamatan
kromosom
politen
Drosophila melanogaster menggunakan alat berupa
cawan petri menggunakan pinset. Kedua, larva instar III
mikroskop stereo, mikroskop cahaya, object glass, cover
yang telah berada di dalam cawan petri diberi larutan
glass, jarum sonde, pinset, cawan petri, dan pipet.
NaCl 0,9 M dengan menggunakan pipet. Ketiga, larva
Mikroskop stereo dan mikroskop cahaya digunakan untuk
instar III dipisahkan bagian badan dengan kepalanya
membantu pengamatan. Object glass dan cover glass
untuk mendapatkan organ kelenjar ludah dengan jarum
adalah alat bantu pengamatan yang berperan sebagai
sonde. Jarum sonde ditusukkan pada bagian badan dan
tempat subjek pengamatan. Jarum sonde, pinset, dan
kepala, kemudian ditarik berlawanan arah. Keempat,
cawan petri adalah alat bantu pengamatan yang memiliki
organ kelenjar ludah yang telah terpisah keluar dari larva
fungsi untuk isolasi kelenjar ludah larva instar III
diletakkan pada object glass. Kelima, organ kelenjar
3
Drosophila melanogaster. Pipet alat bantu pengamatan
sebagai pengganti larutan Ringer adalah bahan praktikum
yang berfungsi sebagai penyalur larutan.
pengamatan yang memiliki fungsi mempertahankan suatu
Praktikum
pengamatan
kromosom
sel atau organ pengamatan secara in vitro agar tidak
politen
dehidrasi (King dkk. 2006: 391). Asetokarmin adalah
Drosophila melanogaster menggunakan bahan berupa
bahan praktikum pengamatan yang berguna untuk
larutan NaCl 0,9 M, Asetokarmin, larva instar III
mengindentifikasi kromosom atau materi genetik pada sel
Drosophila melanogaster, dan tisu. Tisu adalah bahan
yang sedang diamati (Sabnis 2010: 88).
praktikum pengamatan yang digunakan untuk menyeka
larutan yang berlebih pada preparat. Larutan NaCl 0,9 M
Gambar 1. Foto hasil praktikum pengamatan
Gambar 2. Foto literatur praktikum pengamatan kromosom
kromosom politen Drosophila melanogaster
politen Drosophila melanogaster
Perbesaran : 10 x 40
Sumber :
Sumber : Dokumentasi pribadi
http://web.augsburg.edu/~capman/photoofmonth/ChromosomeD-virilis-wide.jpg
Hasil praktikum pengamatan kromosom politen
IV. Kesimpulan
Drosophila melanogaster yang praktikan lakukan adalah
Kromosom politen adalah kromosom yang
menemukan kromosom politen dari organ kelenjar ludah
memiliki ukuran raksasa relatif dari ukuran kromosom
larva instar III Drosophila melanogaster (Gambar 1).
pada umumnya. Kromosom politen memiliki strukur
Kromosom politen yang praktikan temukan memiliki ciri
bagian berupa interband, band, puff, dan chromocenter.
berukuran relatif raksasa sesuai dengan literatur (Gambar
Kromosom politen memiliki peran untuk menyediakan
2). Ciri lain kromosom politen yaitu interband, band, dan
protein berlimpah pada sel yang aktif melakukan
puff tidak terlihat jelas pada kromosom yang praktikan
metabolisme. Kromosom politen terbentuk dari proses
amati. Interband, band, chromocenter dan puff tidak
terlihat
jelas
pada
subjek
pengamatan
replikasi DNA tanpa diikuti pembelahan sel atau disebut
mungkin
endoreduplication.
dikarenakan perbesaran mikroskop yang terbatas.
4
Praktikum
pengamatan
kromosom
Lewin, Benjamin. 2004. Genes VIII. Pearson Prentice
politen
Hall, United States of America: xxii + 1003 hlm.
Drosophila melanogaster yang praktikan lakukan
menggunakan organ kelenjar ludah sebagai subjek
Pierce, B. A. 2004. Genetics: A Conceptual Approach. 2nd
pengamatan. Kelenjar ludah dari larva instar III
Drosophila
melanogaster
diisolasi
dengan
ed. W. H. Freeman, New York: 709 hlm.
cara
menusukkan kepala dan badan larva dengan jarum sonde,
Sabnis, R. W. 2010. Handbook of Biological Dyes and
lalu jarum sonde diseret berlawan arah menjauhi satu
Stains: Synthesis and Industrial Applications. John
sama lain. Kelenjar ludah memiliki ciri berbentuk seperti
Wiley and Sons Inc., New Jersey: xix + 521 hlm.
huruf V dan berjumlah sepasang.
University of California, San Fransisco (=UCSF). 2012.
Polytene
Chromosomes.
1
hlm.
http://msg.ucsf.edu/sedat/polytene_chrom.html.
V. Daftar Acuan
diakses 19 Maret 2014, pk. 18.34 WIB.
Ahluwalia, K. B. 2009. Genetics. 2
nd
ed. New Age
International Publisher, New Delhi: ix + 451 hlm.
Brody,
T.
B.
1996.
endoreduplication
Polytene
and
chromosomes,
puffing.
1
hlm.
http://www.sdbonline.org/sites/fly/aimorph/puffin
g.htm, diakses 19 Maret 2014, pk 23.10 WIB.
Clark, J. 2014. Polytene Chromosomes in Drosophila. 4
hlm.
http://faculty.weber.edu/jclark1/Cell%20Biology
%20Labs/Polytenechsomes.pdf, diakses 19 Maret
2014, pk 20.21 WIB.
Henderson,
D.S.
2004.
Drosophila
cytogenetics
protocols. Humana Press. United States: 468 hlm.
Kimbal,
J.
W.
2011.
Endoreplication.
1
hlm.
http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/Biology
Pages/E/Endoreplication.html, diakses 19 Maret
2014, pk 19.21 WIB.
King, R. C., W. D. Stansfield & P. K. Mulligan. 2006. A
Dictionary of Genetics. 7th ed. Oxford University
Press, New York: 596 hlm.
5
PENGAMATAN KROMOSOM POLITEN Drosophila melanogaster
Diki Prawisuda*, A. R. Widyaningrum, E. R. Utami, G. M. Imantaka, H. N. Fitri, M. I. Niam, N. Hanifah, T.
Puspadianti, W. Suffan, D. I. Sam, E. L. U. B. Sunny, R. J. Pranoto
Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
Maret 2014
Abstrak
Kromosom politen adalah kromosom berukuran raksasa relatif dari ukuran kromosom pada umumnya. Kromosom
ini terbentuk melalui proses endoreduplication, yaitu proses replikasi DNA tanpa proses pembelahan sel. Kromosom politen
memiliki fungsi untuk memproduksi protein secara belimpah secara singkat. Praktikum pengamatan kromosom politen
menggunakan kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster sebagai subjek pengamatan, karena pada organ ini
proses replikasi terjadi hingga 10 kali. Ukuran kromosom politen juga relatif lebih besar dari organ tubuh lain. Praktikan
berhasil mengenali kromosom politen pada organ yang diamati, namun struktur kromosom politen, seperti interband, band,
chromocenter, dan puff, tidak dapat diamati dengan jelas. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan alat bantu
praktikum, yaitu mikroskop yang memiliki perbesaran terbatas.
Kata kunci: chromocenter, endoreduplication, larva instar III Drosophila melanogaster, puff
dkk. 2006: 79-81). Satu kromosom terdiri dari tiga
I. Pendahuluan
Kromosom
adalah
untai
kromatin
yang
terkondensasi, sehingga membentuk struktur materi
bagian, yaitu sentromer, lengan kromosom, dan telomer
(Ahluwalia 2009: 268).
genetik yang lebih pendek dan tebal. Kromatin adalah
untai DNA yang disimpulkan oleh protein histon (King
*)Kelompok 5B
Kromatin pada kromosom dibagi menjadi dua,
yaitu
heterochromatin
dan
euchromatin.
1
Heterochromatin adalah bagian kromosom berwarna
mengalami endoreduplication menjadi lebih besar dari
gelap yang mengandung sedikit gen dan biasanya berada
sebelumnya dan saling terikat satu sama lain. DNA pada
dekat dengan sentromer. Euchromatin adalah bagian
kromosom mengalami endoreplication, namun dengan
kromosom
dari
alasan yang tidak diketahui, bagian sentromer dari
heterochromatin yang mengandung lebih banyak gen
kromosom ini tidak ber-endoreduplication dengan baik.
untuk transkripsi protein (Lewin 2004: 554).
Bagian kromosom yang tidak ber-endoreduplication
berwarna
relatif
lebih
terang
dengan baik ini mengakibatkan semua kromosom terikat
Kromosom adalah materi genetik yang membawa
pada sebuah massa yang dinamakan chromocenter
informasi genetik pada semua makhluk hidup. Kromosom
(University of California, San Fransisco 2012: 1).
kemudian terbukti mempunyai bentuk lain selain bentuk
umumnya, seperti kromosom Lampbrush dan kromosom
Kemungkinan utama terbentuknya kromosom
politen. Kromosom Lampbrush adalah kromosom yang
politen adalah untuk amplifikasi gen. Kromosom politen
berbentuk seperti sikat tabung reaksi. Kromosom
menghasilkan lebih banyak protein daripada kromosom
Lampbrush memungkinkan terjadinya transkripsi pada
normal. Kromosom politen mengandung banyak salinan
saat meiosis (Lewin 2004: 556).
gen, sehingga membuat proses transkripsi dan translasi
semakin berlimpah. Hal ini juga memperkuat alasan
Kromosom politen adalah kromosom berukuran
raksasa
relatif
terhadap
ukuran
kromosom
ditemukannya kromosom politen hanya pada sel yang
pada
aktif melakukan metabolisme, seperti kelenjar ludah dan
umumnya. Struktur kromosom politen dibagi menjadi
tiga
bagian,
yaitu
band,
chromocenter. Band adalah
interband,
bagian
puff,
gut pada larva instar III Drosophila melanogaster
dan
(Kimbal 2011: 1). Lokasi lain tempat ditemukannya
dari struktur
kromosom politen pada larva Drosophila melanogaster
kromosom politen yang terkondensasi dan mengandung
adalah midgut, hindgut, and the badan lemak (Henderson
banyak heterochromatin. Interband adalah bagian dari
2004: 249).
struktur kromosom politen yang kurang terkondensasi
relatif dari band dan mengandung banyak euchromatin.
Drosophila melanogaster adalah salah satu
Puff adalah bagian dari struktur kromosom politen yang
serangga yang memiliki empat tahapan utama dalam
menggembung karena benang kromatin yang terelaksasi.
siklus hidupnya, yaitu embrio (telur), larva, pupa, dan
Puff berperan sebagai tempat terjadinya transkripsi materi
dewasa. Makanan adalah hal yang paling diutamakan
genetik (Pierce 2004: 9). Chromocenter adalah bagian
organisme
struktur kromosom yang menjadi tempat melekatnya
membutuhkan
centromere kromosom yang bergabung. Chromocenter
perkembangan selanjutnya menuju tahap dewasa sebagai
hampir seluruhnya terdiri dari heterochromatin (Lewin
lalat. Tahap larva yang membutuhkan banyak makanan
2004: 557).
harus didukung oleh tersedianya kelenjar ludah yang
Kromosom
politen
terbentuk
dari
sel
(endomitosis).
Kromosom
pada
banyak
tahap
larva.
makanan
Tahap
untuk
larva
tahap
cukup untuk menyediakan enzim pencernaan. Enzim
proses
adalah protein. Produksi enzim dimaksimalkan dengan
endoreduplication pada materi genetik tanpa proses
pembelahan
ini
melakukan replikasi kromosom tanpa diikuti pembelahan
yang
2
sel. Proses replikasi ini akan menghasilkan kromosom
ludah ditetesi asetokarmin lalu didiamkan selama 10-15
dengan banyak lengan berukuran raksasa, kromosom
menit. Keenam, kelenjar ludah ditekan secara perlahan
politen (Clark 2014: 1).
dengan jari dengan cover glass diantara jari dan subjek
pengamatan, lalu sisa-sisa asetokarmin dibersihkan
Tujuan dari praktikum pengamatan kromosom
Drosophila
politen
melanogaster
adalah
dengan kertas tisu. Ketujuh, preparat jaringan organ
untuk
kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster
mengetahui definisi, struktur, fungsi, dan proses
diamati dengan mikroskop cahaya melalui perbesaran
terbentuknya kromosom politen. Praktikum pengamatan
kromosom
politen
Drosophila
melanogaster
bertahap.
juga
bertujuan untuk mengetahui cara isolasi salah satu organ
sumber kromosom politen (kelenjar ludah Drosophila
III. Hasil dan Pembahasan
melanogaster) dan mengamati kromosom politen secara
Praktikum
langsung.
pengamatan
kromosom
politen
Drosophila melanogaster menggunakan larva instar III
Drosophila melanogaster, karena tubuhnya transparan
sehingga kelanjar ludah mudah untuk diisolasi, organ
II. Metodologi
tubuh telah lengkap, dan telah memiliki banyak
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan
kromosom politen (Henderson 2004: 252). Praktikum
kromosom politen Drosophila melanogaster adalah
pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster
mikroskop stereo, mikroskop cahaya, object glass, cover
menggunakan kelenjar ludah karena selain mudah untuk
glass, jarum sonde, pinset, cawan petri, dan pipet. Bahan
diisolasi, organ ini memiliki sejumlah sel yang aktif
yang digunakan pada praktikum pengamatan kromosom
melakukan metabolisme. Sel pada organ kelenjar ludah
politen Drosophila melanogaster adalah larutan NaCl 0,9
aktif
M, Asetokarmin, larva instar III, dan tisu.
melakukan
metabolisme
dibuktikan
dengan
terdapatnya hingga paling tidak 1024 untai kromatin, atau
Cara kerja praktikum pengamatan kromosom
512 pada tiap homolognya (Brody 1996: 1).
politen Drosophila melanogaster yaitu pertama larva
Praktikum
instar III diambil dari medium lalu diletakkan di dalam
pengamatan
kromosom
politen
Drosophila melanogaster menggunakan alat berupa
cawan petri menggunakan pinset. Kedua, larva instar III
mikroskop stereo, mikroskop cahaya, object glass, cover
yang telah berada di dalam cawan petri diberi larutan
glass, jarum sonde, pinset, cawan petri, dan pipet.
NaCl 0,9 M dengan menggunakan pipet. Ketiga, larva
Mikroskop stereo dan mikroskop cahaya digunakan untuk
instar III dipisahkan bagian badan dengan kepalanya
membantu pengamatan. Object glass dan cover glass
untuk mendapatkan organ kelenjar ludah dengan jarum
adalah alat bantu pengamatan yang berperan sebagai
sonde. Jarum sonde ditusukkan pada bagian badan dan
tempat subjek pengamatan. Jarum sonde, pinset, dan
kepala, kemudian ditarik berlawanan arah. Keempat,
cawan petri adalah alat bantu pengamatan yang memiliki
organ kelenjar ludah yang telah terpisah keluar dari larva
fungsi untuk isolasi kelenjar ludah larva instar III
diletakkan pada object glass. Kelima, organ kelenjar
3
Drosophila melanogaster. Pipet alat bantu pengamatan
sebagai pengganti larutan Ringer adalah bahan praktikum
yang berfungsi sebagai penyalur larutan.
pengamatan yang memiliki fungsi mempertahankan suatu
Praktikum
pengamatan
kromosom
sel atau organ pengamatan secara in vitro agar tidak
politen
dehidrasi (King dkk. 2006: 391). Asetokarmin adalah
Drosophila melanogaster menggunakan bahan berupa
bahan praktikum pengamatan yang berguna untuk
larutan NaCl 0,9 M, Asetokarmin, larva instar III
mengindentifikasi kromosom atau materi genetik pada sel
Drosophila melanogaster, dan tisu. Tisu adalah bahan
yang sedang diamati (Sabnis 2010: 88).
praktikum pengamatan yang digunakan untuk menyeka
larutan yang berlebih pada preparat. Larutan NaCl 0,9 M
Gambar 1. Foto hasil praktikum pengamatan
Gambar 2. Foto literatur praktikum pengamatan kromosom
kromosom politen Drosophila melanogaster
politen Drosophila melanogaster
Perbesaran : 10 x 40
Sumber :
Sumber : Dokumentasi pribadi
http://web.augsburg.edu/~capman/photoofmonth/ChromosomeD-virilis-wide.jpg
Hasil praktikum pengamatan kromosom politen
IV. Kesimpulan
Drosophila melanogaster yang praktikan lakukan adalah
Kromosom politen adalah kromosom yang
menemukan kromosom politen dari organ kelenjar ludah
memiliki ukuran raksasa relatif dari ukuran kromosom
larva instar III Drosophila melanogaster (Gambar 1).
pada umumnya. Kromosom politen memiliki strukur
Kromosom politen yang praktikan temukan memiliki ciri
bagian berupa interband, band, puff, dan chromocenter.
berukuran relatif raksasa sesuai dengan literatur (Gambar
Kromosom politen memiliki peran untuk menyediakan
2). Ciri lain kromosom politen yaitu interband, band, dan
protein berlimpah pada sel yang aktif melakukan
puff tidak terlihat jelas pada kromosom yang praktikan
metabolisme. Kromosom politen terbentuk dari proses
amati. Interband, band, chromocenter dan puff tidak
terlihat
jelas
pada
subjek
pengamatan
replikasi DNA tanpa diikuti pembelahan sel atau disebut
mungkin
endoreduplication.
dikarenakan perbesaran mikroskop yang terbatas.
4
Praktikum
pengamatan
kromosom
Lewin, Benjamin. 2004. Genes VIII. Pearson Prentice
politen
Hall, United States of America: xxii + 1003 hlm.
Drosophila melanogaster yang praktikan lakukan
menggunakan organ kelenjar ludah sebagai subjek
Pierce, B. A. 2004. Genetics: A Conceptual Approach. 2nd
pengamatan. Kelenjar ludah dari larva instar III
Drosophila
melanogaster
diisolasi
dengan
ed. W. H. Freeman, New York: 709 hlm.
cara
menusukkan kepala dan badan larva dengan jarum sonde,
Sabnis, R. W. 2010. Handbook of Biological Dyes and
lalu jarum sonde diseret berlawan arah menjauhi satu
Stains: Synthesis and Industrial Applications. John
sama lain. Kelenjar ludah memiliki ciri berbentuk seperti
Wiley and Sons Inc., New Jersey: xix + 521 hlm.
huruf V dan berjumlah sepasang.
University of California, San Fransisco (=UCSF). 2012.
Polytene
Chromosomes.
1
hlm.
http://msg.ucsf.edu/sedat/polytene_chrom.html.
V. Daftar Acuan
diakses 19 Maret 2014, pk. 18.34 WIB.
Ahluwalia, K. B. 2009. Genetics. 2
nd
ed. New Age
International Publisher, New Delhi: ix + 451 hlm.
Brody,
T.
B.
1996.
endoreduplication
Polytene
and
chromosomes,
puffing.
1
hlm.
http://www.sdbonline.org/sites/fly/aimorph/puffin
g.htm, diakses 19 Maret 2014, pk 23.10 WIB.
Clark, J. 2014. Polytene Chromosomes in Drosophila. 4
hlm.
http://faculty.weber.edu/jclark1/Cell%20Biology
%20Labs/Polytenechsomes.pdf, diakses 19 Maret
2014, pk 20.21 WIB.
Henderson,
D.S.
2004.
Drosophila
cytogenetics
protocols. Humana Press. United States: 468 hlm.
Kimbal,
J.
W.
2011.
Endoreplication.
1
hlm.
http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/Biology
Pages/E/Endoreplication.html, diakses 19 Maret
2014, pk 19.21 WIB.
King, R. C., W. D. Stansfield & P. K. Mulligan. 2006. A
Dictionary of Genetics. 7th ed. Oxford University
Press, New York: 596 hlm.
5