Kelompok 5B 1
Laporan Praktikum Genetika
PENGAMATAN KROMOSOM POLITEN Drosophila melanogaster
Diki Prawisuda , A. R. Widyaningrum, E. R. Utami, G. M. Imantaka, H. N. Fitri, M. I. Niam, N. Hanifah, T.
Puspadianti, W. Suffan, D. I. Sam, E. L. U. B. Sunny, R. J. Pranoto
Universitas Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi Maret 2014
Abstrak
Kromosom politen adalah kromosom berukuran raksasa relatif dari ukuran kromosom pada umumnya. Kromosom ini terbentuk melalui proses endoreduplication, yaitu proses replikasi DNA tanpa proses pembelahan sel. Kromosom politen
memiliki fungsi untuk memproduksi protein secara belimpah secara singkat. Praktikum pengamatan kromosom politen menggunakan kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster sebagai subjek pengamatan, karena pada organ ini
proses replikasi terjadi hingga 10 kali. Ukuran kromosom politen juga relatif lebih besar dari organ tubuh lain. Praktikan berhasil mengenali kromosom politen pada organ yang diamati, namun struktur kromosom politen, seperti interband, band,
chromocenter, dan puff, tidak dapat diamati dengan jelas. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan alat bantu praktikum, yaitu mikroskop yang memiliki perbesaran terbatas.
Kata kunci: chromocenter, endoreduplication, larva instar III Drosophila melanogaster, puff
I. Pendahuluan
Kromosom adalah
untai kromatin
yang terkondensasi, sehingga membentuk struktur materi
genetik yang lebih pendek dan tebal. Kromatin adalah untai DNA yang disimpulkan oleh protein histon King
dkk. 2006: 79-81. Satu kromosom terdiri dari tiga bagian, yaitu sentromer, lengan kromosom, dan telomer
Ahluwalia 2009: 268. Kromatin pada kromosom dibagi menjadi dua,
yaitu heterochromatin
dan euchromatin.
2 Heterochromatin adalah bagian kromosom berwarna
gelap yang mengandung sedikit gen dan biasanya berada dekat dengan sentromer. Euchromatin adalah bagian
kromosom berwarna
relatif lebih
terang dari
heterochromatin yang mengandung lebih banyak gen untuk transkripsi protein Lewin 2004: 554.
Kromosom adalah materi genetik yang membawa informasi genetik pada semua makhluk hidup. Kromosom
kemudian terbukti mempunyai bentuk lain selain bentuk umumnya, seperti kromosom Lampbrush dan kromosom
politen. Kromosom Lampbrush adalah kromosom yang berbentuk seperti sikat tabung reaksi. Kromosom
Lampbrush memungkinkan terjadinya transkripsi pada saat meiosis Lewin 2004: 556.
Kromosom politen adalah kromosom berukuran raksasa relatif terhadap ukuran kromosom pada
umumnya. Struktur kromosom politen dibagi menjadi tiga bagian, yaitu band, interband, puff, dan
chromocenter. Band adalah bagian dari struktur kromosom politen yang terkondensasi dan mengandung
banyak heterochromatin. Interband adalah bagian dari struktur kromosom politen yang kurang terkondensasi
relatif dari band dan mengandung banyak euchromatin. Puff adalah bagian dari struktur kromosom politen yang
menggembung karena benang kromatin yang terelaksasi. Puff berperan sebagai tempat terjadinya transkripsi materi
genetik Pierce 2004: 9. Chromocenter adalah bagian struktur kromosom yang menjadi tempat melekatnya
centromere kromosom yang bergabung. Chromocenter hampir seluruhnya terdiri dari heterochromatin Lewin
2004: 557. Kromosom politen terbentuk dari proses
endoreduplication pada materi genetik tanpa proses pembelahan
sel endomitosis.
Kromosom yang
mengalami endoreduplication menjadi lebih besar dari sebelumnya dan saling terikat satu sama lain. DNA pada
kromosom mengalami endoreplication, namun dengan alasan yang tidak diketahui, bagian sentromer dari
kromosom ini tidak ber-endoreduplication dengan baik. Bagian kromosom yang tidak ber-endoreduplication
dengan baik ini mengakibatkan semua kromosom terikat pada sebuah massa yang dinamakan chromocenter
University of California, San Fransisco 2012: 1. Kemungkinan utama terbentuknya kromosom
politen adalah untuk amplifikasi gen. Kromosom politen menghasilkan lebih banyak protein daripada kromosom
normal. Kromosom politen mengandung banyak salinan gen, sehingga membuat proses transkripsi dan translasi
semakin berlimpah. Hal ini juga memperkuat alasan ditemukannya kromosom politen hanya pada sel yang
aktif melakukan metabolisme, seperti kelenjar ludah dan gut pada larva instar III Drosophila melanogaster
Kimbal 2011: 1. Lokasi lain tempat ditemukannya kromosom politen pada larva Drosophila melanogaster
adalah midgut, hindgut, and the badan lemak Henderson 2004: 249.
Drosophila melanogaster adalah salah satu serangga yang memiliki empat tahapan utama dalam
siklus hidupnya, yaitu embrio telur, larva, pupa, dan dewasa. Makanan adalah hal yang paling diutamakan
organisme ini pada tahap larva. Tahap larva membutuhkan
banyak makanan
untuk tahap
perkembangan selanjutnya menuju tahap dewasa sebagai lalat. Tahap larva yang membutuhkan banyak makanan
harus didukung oleh tersedianya kelenjar ludah yang cukup untuk menyediakan enzim pencernaan. Enzim
adalah protein. Produksi enzim dimaksimalkan dengan melakukan replikasi kromosom tanpa diikuti pembelahan
3 sel. Proses replikasi ini akan menghasilkan kromosom
dengan banyak lengan berukuran raksasa, kromosom politen Clark 2014: 1.
Tujuan dari praktikum pengamatan kromosom politen
Drosophila melanogaster
adalah untuk
mengetahui definisi, struktur, fungsi, dan proses terbentuknya kromosom politen. Praktikum pengamatan
kromosom politen Drosophila melanogaster juga bertujuan untuk mengetahui cara isolasi salah satu organ
sumber kromosom politen kelenjar ludah Drosophila melanogaster dan mengamati kromosom politen secara
langsung.
II. Metodologi