Metodologi Hasil dan Pembahasan

3 sel. Proses replikasi ini akan menghasilkan kromosom dengan banyak lengan berukuran raksasa, kromosom politen Clark 2014: 1. Tujuan dari praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster adalah untuk mengetahui definisi, struktur, fungsi, dan proses terbentuknya kromosom politen. Praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster juga bertujuan untuk mengetahui cara isolasi salah satu organ sumber kromosom politen kelenjar ludah Drosophila melanogaster dan mengamati kromosom politen secara langsung.

II. Metodologi

Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster adalah mikroskop stereo, mikroskop cahaya, object glass, cover glass, jarum sonde, pinset, cawan petri, dan pipet. Bahan yang digunakan pada praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster adalah larutan NaCl 0,9 M, Asetokarmin, larva instar III, dan tisu. Cara kerja praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster yaitu pertama larva instar III diambil dari medium lalu diletakkan di dalam cawan petri menggunakan pinset. Kedua, larva instar III yang telah berada di dalam cawan petri diberi larutan NaCl 0,9 M dengan menggunakan pipet. Ketiga, larva instar III dipisahkan bagian badan dengan kepalanya untuk mendapatkan organ kelenjar ludah dengan jarum sonde. Jarum sonde ditusukkan pada bagian badan dan kepala, kemudian ditarik berlawanan arah. Keempat, organ kelenjar ludah yang telah terpisah keluar dari larva diletakkan pada object glass. Kelima, organ kelenjar ludah ditetesi asetokarmin lalu didiamkan selama 10-15 menit. Keenam, kelenjar ludah ditekan secara perlahan dengan jari dengan cover glass diantara jari dan subjek pengamatan, lalu sisa-sisa asetokarmin dibersihkan dengan kertas tisu. Ketujuh, preparat jaringan organ kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster diamati dengan mikroskop cahaya melalui perbesaran bertahap.

III. Hasil dan Pembahasan

Praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster menggunakan larva instar III Drosophila melanogaster, karena tubuhnya transparan sehingga kelanjar ludah mudah untuk diisolasi, organ tubuh telah lengkap, dan telah memiliki banyak kromosom politen Henderson 2004: 252. Praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster menggunakan kelenjar ludah karena selain mudah untuk diisolasi, organ ini memiliki sejumlah sel yang aktif melakukan metabolisme. Sel pada organ kelenjar ludah aktif melakukan metabolisme dibuktikan dengan terdapatnya hingga paling tidak 1024 untai kromatin, atau 512 pada tiap homolognya Brody 1996: 1. Praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster menggunakan alat berupa mikroskop stereo, mikroskop cahaya, object glass, cover glass, jarum sonde, pinset, cawan petri, dan pipet. Mikroskop stereo dan mikroskop cahaya digunakan untuk membantu pengamatan. Object glass dan cover glass adalah alat bantu pengamatan yang berperan sebagai tempat subjek pengamatan. Jarum sonde, pinset, dan cawan petri adalah alat bantu pengamatan yang memiliki fungsi untuk isolasi kelenjar ludah larva instar III 4 Drosophila melanogaster. Pipet alat bantu pengamatan yang berfungsi sebagai penyalur larutan. Praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster menggunakan bahan berupa larutan NaCl 0,9 M, Asetokarmin, larva instar III Drosophila melanogaster, dan tisu. Tisu adalah bahan praktikum pengamatan yang digunakan untuk menyeka larutan yang berlebih pada preparat. Larutan NaCl 0,9 M sebagai pengganti larutan Ringer adalah bahan praktikum pengamatan yang memiliki fungsi mempertahankan suatu sel atau organ pengamatan secara in vitro agar tidak dehidrasi King dkk. 2006: 391. Asetokarmin adalah bahan praktikum pengamatan yang berguna untuk mengindentifikasi kromosom atau materi genetik pada sel yang sedang diamati Sabnis 2010: 88. Gambar 1. Foto hasil praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster Perbesaran : 10 x 40 Sumber : Dokumentasi pribadi Gambar 2. Foto literatur praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster Sumber : http:web.augsburg.edu~capmanphotoofmonthChromosome- D-virilis-wide.jpg Hasil praktikum pengamatan kromosom politen Drosophila melanogaster yang praktikan lakukan adalah menemukan kromosom politen dari organ kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster Gambar 1. Kromosom politen yang praktikan temukan memiliki ciri berukuran relatif raksasa sesuai dengan literatur Gambar 2. Ciri lain kromosom politen yaitu interband, band, dan puff tidak terlihat jelas pada kromosom yang praktikan amati. Interband, band, chromocenter dan puff tidak terlihat jelas pada subjek pengamatan mungkin dikarenakan perbesaran mikroskop yang terbatas.

IV. Kesimpulan