Indikator Kesiapan Sekolah dalam Implementasi Pendidikan Anak

61 Self-Questioning, tes lisan Test Talking, dan pemantauan kesalahan Error Monitor. c. Tim Asisten-Guru Teacher-Assistance Team Guru umum dan guru pendidikan khusus bekerja sebagai tim yang bertemu secara teratur untuk mengatasi masalah dan memberikan bantuan dalam mengatur siswa dan pertanyaan mengenai kesulitan akademis. d. Model Guru sebagai Konsultan Consoulting Teacher Model Guru-guru khusus dilatih sebagai konsultan untuk memberikan bimbingan dan bantuan kepada guru kelas umum. Selain itu juga melatih para profesional yang ditugaskan di kelas umum untuk membantu siswa penyandang hambatan.

D. Indikator Kesiapan Sekolah dalam Implementasi Pendidikan Anak

Berkebutuhan Khusus Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam komponen kesiapan sekolah dalam implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus di atas, dapat dijelaskan beberapa indikator terkait komponen tersebut, yaitu: 62 Tabel 2.1 Komponen Kesiapan Sekolah dalam Implementasi Pendidikan ABK Aspek Komponen 1. Kurukulum Mengikuti proses pengembangan PPI, membentuk tim PPI, Melaksanakan pengembangan PPI, Melakukan modifikasi kurikulum dan isi materi, Mengatur pemberian layanan, Merencanakan waktu pelaksanaan dan kriteria evaluasi, Memiliki model atau format PPI 2. Peserta Didik Terdapat keberagaman peserta didik, Melakukan identifikasi bagi peserta didik menghimpun data tentang peserta didik, menganalisis data dan mengklasifikasikan peserta didik, mengadakan pertemun dengan Kepala Sekolah, menyelenggarakan pertemuan kasus, menyususn laporan hasil pertemuan khusus. 3. Tenaga Kependidikan Guru kelas kompetensi teknis dan kompetensi kolaboratif, Guru pembimbing khusus menyusun rancangan program ABK, Berpartisipasi dalam penjaringan ABK, Berkonsultasi dengan ahli terkait, Melaksanakan tes, Berpartisipasi dalam penyusunan PPI, Mengimplementasi PPI, Menyelenggarakan pertemuan dengan orangtua, Bekerjasama dengan guru reguler, Membantu anak dalam mengembangkan pemahaman diri 4. Sarana- Prasarana Adanya pengadaan sarana - prasarana khusus, pengelolaan sarana – prasarana khusus 5. Manajemen Sekolah Pengutamaan kepuasan pelanggan, Perbaikan terus- menerus, kebiasaan berbicara dengan fakta, sikap menghargai oranglain, melaksanakan fungsi sesuai pembagian tugas. 6. Dana Dana khusus untuk keperluan: Identifikasi input siswa, Modifikasi kurikulum, Intensif bagi tenaga pendidik yang terlibat, Pengadaan saranaprasarana, Pemberdayaan peran serta masyarakat, Kegiatan belajar-mengajar. 7. Lingkungan Mengadakan pertemuan dengan masyarakat atau orangtua, Menjadwalkan diskusi informal, Mengirim hasil laporan belajar peserta didik pada orangtua, Melakukan kunjungan lapangan ke masyarakat, Melibatkan anggota keluarga dalam kegiatan kelas, Mengundang ahli-ahli di masyarakat. 8. Proses Belajar Mengajar Pengajaran langsung, Intervensi strategi, Tim asisten guru, Model guru sebagai konsultan. 63

E. Kerangka Pikir