63
E. Kerangka Pikir
Sekolah merupakan suatu lembaga yang dirancang untuk melakukan pengajaran terhadap siswa dibawah pengawasan guru. Saat ini sekolah masih
dipercaya oleh sebagian besar anggota masyarakat sebagai salah satu tempat untuk belajar, berlatih kecakapan, menyerap pendidikan atau tempat proses
mendewasakan anak. Sehingga, sekolah juga digunakan pemerintah untuk menjadi wadah tercapainya salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Langkah yang digunakan pemerintah kemudian adalah melaksanakan program wajib belajar 9 sembilan tahun untuk anak tingkat
SD dan SMP. Dengan adanya program tersebut diharapkan dapat memberikan presentase yang besar dalam peningkatan kecerdasan bangsa.
Seiring berjalannya ilmu pengetahuan dan tuntutan di lapangan, pemerintah terus melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan untuk
menunjang pemerataan pendidikan, salah satunya melalui Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang pendidikan Inklusif. Dengan permendiknas
tersebut, anak berkebutuhan khusus yang awalnya dipersulit untuk mengenyam pendidikan di sekolah formal, kemudian menjadi lebih mudah
aksesnya dalam mendapatkan ilmu pendidikan formal. Pendidikan inklusi yang mampu menerima siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus
merupakan perkembangan dari pendidikan segregasi, yang membedakan antara siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus. Dengan adanya
pendidikan inklusi tersebut sekolah kemudian dituntut untuk melakukan penyesuaian terhadap siswa berkebutuhan khusus.
64 Apabila sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusi, maka akan
berimplikasi harus memenuhi kebutuhan belajar ABK, sehingga menuntut penyesuaian atau modifikasi mulai dari: 1 kurikulum bahan ajar, karena
khusus bagi peserta didik berkelainan danatau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa diperlukan persiapan program pendidikan atau pengajaran
individual PPI; 2 peran serta guru tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan,
mengelola, dan atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan; 3 sarana-prasarana yang meliputi sarana khusus dan prasarana khusus
disesuaikan dengan masing-masing jenis ABK; 4 serta lingkungan, tidak hanya lingkungan sekolah namun juga melibatkan masyarakat. Jadi
keberhasilan belajar ABK dipengaruhi oleh iklim belajar dan pergaulan yang kondusif. Suasana kondusif tersebut akan tercapai apabila kondisi di sekolah
menunjukkan kesiapan komponen di atas.
F. Pertanyaan Penelitian