Teknik Pengumpulan Data TINGKAT KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KELAS IV B SD NEGERI 1 TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA.

68 menjadi besar. Hal ini dilakukan agar data yang didapat menjadi semakin lengkap, sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penelitian ini mengambil subjek atau sampel sumber datanya adalah Kepala Sekolah, guru, dan siswa kelas IV B SD Negeri 1 Trirenggo.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Sugiyono 2010: 309 dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi pengamatan, wawancara interview, kuisisoner angket, dokumentasi, dan gabungan keempatnya. Dari berbagai macam teknik pengumpulan data tersebut, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi secara langsung dilaksanakan di SD Negeri 1 Trirenggo. Pengambilan data dengan teknik observasi bertujuan unutk mengambil data secara langsung dari obyek yang akan diteliti. Menggunakan teknik observasi dapat menjadi acuan peneliti untuk mendeskripsikan obyek yang akan diteliti. Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011:105 mendefinisikan teknik observasi sebagai pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung 69 maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Ada dua macam observasi dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, yaitu participant observation atau observasi berperan serta dan non participant observation atau observasi non partisipan Sugiyono, 2010: 204. Selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, di mana peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh sumber data dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang tingkat kesiapan sekolah dalam implementasi pendidikan anak berkebutuhan khusus di kelas IV B SD Negeri 1 Trirenggo Bantul. Sedangkan dari segi instrumentasi, peneliti menggunakan observasi terstruktur karena observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya.

2. Metode Wawancara

Menurut Haris Herdiansyah 2015:31, wawancara merupakan sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam proses 70 memahami. Dengan adanya trust kepercayaan tersebut diharapkan terciptanya suatu keabsahan suatu data. Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011:130 menjelaskan teknik wawancara dalam suatu pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara yang dilakukan kepada nara sumber diharapkan mendapatkan data langsung dari sumber utama penelitian. Di dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara kepada beberapa pihak yang terlibat langsung dalam kesiapan pelaksanaan pendidikan inklusi di kelas IV B SD Negeri 1 Trirenggo. Esterberg Sugiyono, 2010: 233 mengemukakan beberapa macam wawancara, yakni wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur karena wawancara ini termasuk dalam kategori in-depth interview, di mana pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti dapat memperluas atau menambah pertanyaan di luar pedoman wawancara agar pendapat dan permasalahan- permasalahan yang dialami responden dapat terungkap. Sasaran wawancara dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru, dan juga peserta didik. 71

3. Metode Dokumentasi

Informasi mengenai data yang diperlukan dalam penelitian selain bersumber dari observasi dan wawancara, peneliti juga menggunakan dokumentasi. Dokumentasi merupakan metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2007: 231. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data dokumentasi dari dokumen- dokumen yang berupa data siswa ABK, notulen pertemuan dengan wali murid, undangan untuk tim ahli yang dihadirkan di sekolah, daftar hadir guru dalam pelatihan, serta rekapan media pembelajaran untuk melatih motorik halus ABK yang ada di SD Negeri 1 Trirenggo Bantul.

E. Instrumen Penelitaian