imajinasiannya dari tembang campursari Anoman Obong ke dalam sebuah karangan narasi dalam ragam bahasa Jawa krama, kemudian 13 hasil pekerjaan
siswa dikumpulkan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru harus bisa berinteraksi
sebagai mediator dengan siswa, dan berusaha mengarahkan siswa. Kegiatan perlakuan ini nantinya menjadi landasan penting dalam penelitian, karena
perubahan keadaan siswa dalam pembelajaran terjadi karena adanya perlakuan dari guru. Perubahan keadaan siswa itulah yang merupakan data penting untuk
melakukan langkah berikutnya dalam penelitian.
3.1.1.3 Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengetahui keterampilan menulis narasi, dengan cara mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan
yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi melalui media lirik tembang campursari dengan metode sugesti-imajinasi. Pengamatan dilakukan
sekaligus untuk mengetahui perilaku siswa selama proses pembelajaran dan ketepatan guru dalam menyampaikan materi dengan median dan metode yang
telah dipersiapkan. Sasaran observasi meliputi keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru, keaktifan siswa selama proses pembelajaran,
dan keaktifan siswa dalam menulis narasi. Pada proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu 1
data tes, digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis narasi; 2 data nontes, yang berupa: a pengamatan secara langsung atau observasi,
untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung; b jurnal, diberikan untuk mengungkap segala hal yang dirasakan
oleh siswa selama mengikuti pembelajaran; c wawancara, digunakan untuk mengetahui pendapat siswa yang dilakukan di luar pembelajaran terhadap
perwakilan siswa yang memperoleh nilai baik, cukup, dan kurang; dan d dokumen foto, yang digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas
siswa selama mengikuti pembelajaran. Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.
3.1.1.4 Refleksi
Setelah pelaksanaan, peneliti melaksanakan refleksi yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya atau terhadap rencana awal tes siklus II. Hasil refleksi
digunakan sebagai bahan masukan dalam penetapan langkah selanjutnya, yaitu pada siklus II. Apabila ada kekurangan pada siklus I maka hasil tersebut akan
digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil data tes dan data nontes hasil
observasi, hasil jurnal, dan hasil wawancara siklus I. Jika hasil tes semua siswa belum memenuhi nilai target 65,00, peneliti kemudian melakukan tindakan
siklus II. Dengan adanya refleksi, dapat diketahui kelemahan dan kekurangan pembelajaran pada siklus I dan peneliti dapat mengambil pengalamanpelajaran.
Selain itu, juga dapat diketahui permasalahan siswa dan selanjutnya permasalahan tersebut dapat dicarikan jalan keluar untuk dapat diterapkan pada siklus II.
3.1.2 Prosedur Tindakan Kelas Siklus II