Validitas Data METODE PENELITIAN

42 pencaharian, jumlah penduduk Desa Adiarsa, foto saat ritual baik mimiti maupun ngelep dan foto peneliti saat nelakukan wawancara dengan informan.

F. Validitas Data

Validitas dan keabsahan sangat mendukung dan menentukan hasil akhir suatu penelitian. Oleh sebab itu, diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah datainformasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. Dengan membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan Nasution, 2003: 10. Hal ini berarti membandingkannya dengan data yang didapat dari sumber lain. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan triangulasi dengan sumber yaitu: 1. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara Data-data yang diperoleh dari informan melalui metode wawancara dibandingkan dengan hasil pengamatan terhadap perilaku masyarakat petani saat melakukan ritual. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan data yang valid. Peneliti menemukan bahwa hasil wawancara dengan hasil pengamatan relevan. Contohnya peneliti melakukan wawancara mengenai pelaku upacara mimiti bahwa antara laki-laki dan perempuan 43 tidak boleh membaur, dalam pengamatan secara langsung memang benar bahwa antara laki-laki dan perempuan tidak dijadikan satu tempat. 2. Membandingkan apa yang dikatakan informan yang satu dengan informan yang lainnya. Hal ini berarti membandingkan apa yang dikakatan informan yang satu dengan informan yang lain untuk mengetahui kebenarannya. Contohnya ketika peneliti melakukan wawancara dengan salah satu informan yang menyatakan bahwa dalam ritual penggarapan sawah pada saat ngelep sebagai simbol untuk memberi minum pada Dewi Sri sebagai ucapan terimakasih atas panen yang telah diterima. Untuk mengetahui kebenaran dari pernyataan tersebut peneliti menanyakan langsung pada Eyang Kumbi selaku sesepuh desa. 3. Membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hal ini berarti membandingkan apakah hasil wawancara sudah sesuai dengan data dokumen yang berkaitan. Contohnya peneliti melakukan wawancara dengan informan menanyakan tetang matapencaharian masyarakat Adiarsa, ternyata sudah sesuai dengan dokumen yang ada yaitu data monografi Desa Adiarsa bahwa sebagaian besar masyarakat Adiarsa mempunyai matapencaharian sebagai petani. 44

G. Metode Analisis Data