siswa atau 86,67. Nilai rata-rata kelas pada tes siklus I, yaitu saat pre test adalah 71,33, post test 1 adalah 75,50 dan pada tes siklus II menjadi 81,67.
C. Kerangka Pikir Penelitian
Keberhasilan belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh karena siswa yang kurang aktif
dalam belajar kemungkinan besar tidak akan melakukan aktivitas belajar dengan baik. Siswa akan cenderung belajar tentang apa yang ingin dipelajari
dan kurang berminat untuk mempelajari materi pelajaran yang disampaikan. Kegiatan siswa di dalam kelas hanya mendengarkan penjelasan guru
dan tidak mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru. Sehingga pada saat guru memberikan beberapa pertanyaan, siswa belum mampu menjawab.
Karena saat proses penyampaian materi siswa lebih suka berbicara sendiri, mengganggu temannya dan tertidur di kelas. Beberapa fasilitas yang ada di
dalam kelas belum gunakan sebagaimana mestiya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Practice-Rehearsal Pairs
menuntut peran aktif siswa dalam memahami konsep materi pelajaran melalui serangkaian kegiatan yang menjadi fokus materi pelajaran. Kemudian
dideskripsikan oleh siswa melalui interaksi aktif yaitu peran pemerhati dan pendemonstrasi. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Practice-Rehearsal
Pairs dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami kompetensi dasar secara kelompok dan individu. Setiap anggota kelompok
memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam kerja kelompok sehingga
keaktifan belajar siswa, rasa percaya diri, dan tanggung jawab siswa akan meningkat.
Kegiatan tersebut menyebabkan siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang untuk mempelajari
materi pelajaran yang disampaikan, sehingga dapat diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Melalui kegitatan tersebut, aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Perakitan dan Pengoperasian Sistem Kendali akan meningkat. Dengan
meningkatnya aktifitas belajar siswa, diharapkan hasil belajar siswa juga meningkat.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat digambarkan kerangka pikir penelitian sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Kelas dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Practice-Rehearsal Pairs.
D. Pertanyaan Penelitian