Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang keterampilan berbicara selama ini telah banyak dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Kependidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Topik yang diangkat mencakup berbagai macam bentuk keterampilan berbicara. Ada beberapa penelitian terdahulu yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang aspek keterampilan berbicara, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mulyantini 2002, Yuni Afniyanti 2006, Ika Pramukawati 2006, Sitti Hudlrotin 2006. Mulyantini 2002 melakukan penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Media Kerangka Karangan pada Siswa II-A SLTP N 21 Semarang. Hasil penelitian tersebut membuktikan ada peningkatan keterampilan bercerita siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media kerangka karangan. Peningkatan keterampilan siswa dibuktikan dengan meningkatnya skor rata-rata dari siklus I yaitu 64,63 menjadi 81,05 pada siklus II. Dalam penelitian ini juga terlihat adanya perubahan sikap positif siswa setelah mengikuti pembelajaran bercerita meggunakan media kerangka karangan. Pembelajaran tersebut cukup membantu siswa sehingga siswa menjadi tertarik dengan pembelajaran bercerita. 10 Terdapat perbedaan dan kesamaan antara penelitian Mulyantini dengan yang peneliti lakukan. Letak kesamaan tedapat pada jenis penelitian dan kompetensi yang diteliti. Keduanya berjenis penelitian tindakan kelas, dan mengangkat permasalahan kompetensi keterampilan bercerita. Perbedaan keduanya terletak pada tindakan yang dilakukan. Penelitian Mulyantini menggunakan media kerangka karangan dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa, sedangkan penelitian ini menggunakan teknik pemetaan pikiran dengan media foto. Afniyanti 2006 melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Pembelajaran Meceritakan Tokoh Idola melalui Pendekatan Kontekstual dengan Media foto pada Siswa Kelas VII-C SMP N 23 Semarang Tahun Ajaran20052006. Dari hasil penelitian ini Afniyanti mendapati adanya peningkatan kompetensi siswa dalam menceritakan tokoh idola. Peningkatan kompetensi siswa ditunjukkan dengan meningkatnya skor rata-rata sebesar 20,92 . Pada siklus I skor rata-rata 65,48, dan pada siklis II meningkat hingga 79,18 . Kemudian, peningkatan kompetensi siswa juga ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku positif siswa. Penggunaan pendekatan kontekstual dan media foto pada penelitian tersebut membuat siswa lebih senang dan tertarik dengan pembelajaran bercerita, sehingga siswa lebih percaya diri ketika tampil bercerita. Perbedaan antara penelitian Afniyanti dengan yang peneliti lakukan adalah pada kompetensi yang ditingkatkan dan tindakan kelas yang diberikan. Penelitian Afniyanti dibatasi pada kompetensi menceritakan tokoh idola, dan tindakan kelas yang diberikan adalah menggunakan pendekatan kontekstual dengan media foto, 11 sedangkan pada penelitian ini mencakup kompetensi bercerita secara umum melalui teknik pemetaan pikiran dengan media foto. Kesamaan kedua penelitian terletak pada jenis penelitian, yaitu sama-sama berjenis penelitian tindakan kelas Pramukawati 2006 melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan menceritakan Pengalaman yang Mengesankan melalui Pendekatan Kontekstual Komponen Masyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII-E SMP N 40 Semarang Tahun Ajaran 20052006. Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menceritakan pengalaman yang megesankan. Pada tes awal skor rata-rata kemampuan siswa adalah 58,28. Selanjutnya, pada siklus I skor rata-rata siswa meningkat menjadi 64,86. Kemudian pada silkus II terjadi peningkatan skor rata-rata hingga 77,56. Dengan demikian terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menceritakan pengalaman mengesankan sebesar 12,7 dari kemampuan awal. Di samping itu, peningkatan kemampuan diiringi pula dengan perubahan perilaku positif siswa, yaitu terlihat pada keaktifan dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran. Adapun perbedaan dan kesamaan penelitian Pramukawati dengan penelitian ini terletak pada kompetensi yang ditingkatkan dan tindakan kelas yang diberikan. Ika Pramukawati memilih kompetensi menceritakan pengalaman yang mengesankan, dan tindakan kelas yang diberikan adalah dengan menggunakan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar, sedangkan peneliti memilih pada kompetensi bercerita secara umum dan tindakan yang diberikan dengan teknik pemetaan pikiran dengan media foto. Sedangkan kesamaan kedua 12 penelitian terletak pada jenis penelitian, yaitu sama-sama berjenis penelitian tindakan kelas. Hudlrotin 2006 melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Membawakan Acara dengan Media Video Compact Disc melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VIII-E MTs Salafiyah Kajen kabupaten Pati. Penelitian ini hanya membahas perubahan perilaku siswa setelah dilakukan pemelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual. Setelah dilakukan pembelajaran, terlihat adanya perubahan positif siswa, yaitu siswa menjadi lebih antusias dan serius mengikuti pembelajaran membawakan acara. Perubahan perilaku siswa diiringi pula dengan peningkatan keterampilan sebesar 13,92 . Berrdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai keterampilan berbicara sudah banyak dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara. Para peneliti tersebut telah menggunakan teknik maupun media yang bervariasi dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara. Meskipun penelitian mengenai keterampilan berbicara telah banyak dilakukan, peneliti tetap menganggap bahwa penelitian ini penting dan perlu terus dilakukan guna menemukan alternatif pembelajaran baru dalam pembelajaran berbicara. Untuk itu peneliti mencoba untuk menerapkan teknik pemetaan pikiran dengan media foto sebagai sarana peningkatan kemampuan bercerita pada siswa kelas VII-F MTs Al Asror Semarang. Penggunaan teknik pemetaan pikiran 13 dengan media foto diduga dapat meningkatkan kemampuan berbicara khususnya kemampuan bercerita.

2.2 Landasan Teoretis

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Media Foto dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran pada Siswa Kelas VIIH SMP Negeri 3 Kudus

0 11 178

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

(ABSTRAK) Peningkatan keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Media Foto dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran pada Siswa Kelas VIIH SMP Negeri 3 Kudus.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 3 KUDUS TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 3 KUDUS TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 214

Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita dengan Metode Peta Pikiran melalui Media Audiovisual pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 36 Semarang.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi Melalui Media Foto Dengan Model Pembelajaran ARCS Pada Siswa Kelas V MI AL-Islam Mangunsari 02 Semarang.

0 6 251

Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Media Kaset Cerita Religi Anak pada Siswa Kelas II B MI Al Iman Banaran Gunungpati Semarang.

0 0 136