33
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan berbicara, terutama keterampilan bercerita di MTs Al Asror Semarang masih rendah. Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan
keterampilan bercerita di sekolah tersebut rendah. Namun, permasalahan yang paling fundamental adalah siswa merasa kesulitan untuk mengungkapkan kembali
isi pikiran secara lisan. Maka, untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya teknik pembelajaran bercerita yang dapat membantu siswa
mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara efektif. Pembelajaran bercerita melalui teknik pemetaan pikiran dengan media foto
merupakan alternatif teknik pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VII MTs Al Asror Semarang.
Teknik pemetaaan pikiran dengan media foto akan membantu mengatasi permasalahan siswa dengan cara membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu
ingatan siswa, sehingga siswa mudah mengungkapkan kembali ide, pengalaman dan perasaan yang tersimpan dalam otak.
Saat tampil bercerita, kualitas tuturan siswa sangat bergantung pada kemampuan berpikir otak. Kerja sama kedua belahan otak otak kanan dan otak
kiri yang optimal akan meningkatkan kualitas tuturan yang dihasilkan. Teknik pemetaan pikiran dengan media foto dalam pembelajaran bercerita berperan
sebagai katalisator pemicu kerja sama kedua belahan otak. Makin optimal kerja sama kedu belahan otak, maka makin optimal pula tuturan yang dihasilkan.
Dengan demikian, pembelajaran bercerita menggunakan teknik pemetaan pikiran
34
dengan media foto akan meningkatkan keterampilan bercerita siswa. Berikut ini adalah bagan kerangka berpikir pembelajaran bercerita menggunakan teknik
pemetaan pikiran dengan media foto. Bagan Kerangka Berpikir
Keterampilan bercerita siswa
rendah Teknik pemetaan
pikiran dengan media foto
Kerja sama kedua belahan
otak optimal
Keterampilan bercerita siswa
meningkat Analisis
kemajuan
1 2
3
4 5
Keterangan: 1 : siswa kesulitan mengungkapkan pikiran dan perasaannya
2 : teknik pemetaan pikiran dengan media foto berperan sebagai katalisator pemicu kerja sama kedua belahan otak
3 : kualitas tuturan siswa saat bercerita meningkat 4 : kemajuan hasil belajar siswa dianalisis
5 : apabila belum tuntas maka memasuki fasi pengulangan
35
2.4 Hipotesis Tindakan