konsumsi memiliki hubungan yang positif. Ada pengeluaran minimum yang harus dilakukan oleh masyarakat autonomus consumption dan pengeluaran
konsumsi akan meningkat dengan bertambahnya penghasilan. Pengeluaran yang dilakukan dalam hal ini adalah jumlah konsumsi pulsa mahasiswa
Unnes tahun 2008 dan menjadi autonomus consumption karena para mahasiswa belum mempunyai pendapatan.
4.2.2.1.7 Jumlah Konsumsi Pulsa di FE
Jumlah konsumsi pulsa yang ada di Fakultas Ekonomi FE reratanya sebesar Rp.50.625,00. Jumlah rerata ini masih menjauhi level terbawah
jumlah konsumsi pulsa yang ada di FE yaitu Rp.20.000,00. Dengan jumlah konsumsi pulsa yang tertinggi sebesar Rp.100.000,00 ini mempunyai rasio
skewness sebesar 1,64 dan rasio kurtosis sebesar 0,68 merupakan data normal. Normal disini menunjukkan adanya data jumlah konsumsi pulsa yang
merata atau antar mahasiswa mempunyai jumlah konsumsi yang sama. Data yang berdistribusi normal menurut Santoso Kuncoro, 2003 : 179, Rasio
skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistibusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi
dengan standar error skewness, sedangkan rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan nilai standar kurtosis. Sebagai pedoman, bila rasio skewness
dan kurtosis berada diantara -2 hingga +2. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kiriman orangtua di FIP mempunyai distribusi
data yang tidak normal, karena berada di luar range kenormalan data.
Keynes dalam Waluyo 2004 : 44 pengeluaran konsumsi sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan, dimana pendapatan dengan
konsumsi memiliki hubungan yang positif. Ada pengeluaran minimum yang harus dilakukan oleh masyarakat autonomus consumption dan pengeluaran
konsumsi akan meningkat dengan bertambahnya penghasilan. Pengeluaran yang dilakukan dalam hal ini adalah jumlah konsumsi pulsa mahasiswa
Unnes tahun 2008 dan menjadi autonomus consumption karena para mahasiswa belum mempunyai pendapatan.
4.2.2.1.8 Jumlah Konsumsi Pulsa di FH
Jumlah konsumsi pulsa yang ada di Fakultas Hukum FH reratanya sebesar Rp.83.333,33. Jumlah rerata ini masih menjauhi level terbawah
jumlah konsumsi pulsa yang ada di FIP yaitu Rp.50.000,00. Dengan jumlah konsumsi pulsa yang tertinggi sebesar Rp.100.000,00 ini mempunyai rasio
skewness sebesar -1,41 merupakan data normal. Normal disini menunjukkan adanya data jumlah konsumsi pulsa yang merata atau antar mahasiswa
mempunyai jumlah konsumsi yang sama. Data yang berdistribusi normal menurut Santoso Kuncoro, 2003 : 179, Rasio skewness dan rasio kurtosis
dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistibusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standar error skewness,
sedangkan rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan nilai standar kurtosis. Sebagai pedoman, bila rasio skewness dan kurtosis berada diantara
-2 hingga +2. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah
kiriman orangtua di FH mempunyai distribusi data yang normal, karena berada di dalam range kenormalan data.
Keynes dalam Waluyo 2004 : 44 pengeluaran konsumsi sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan, dimana pendapatan dengan
konsumsi memiliki hubungan yang positif. Ada pengeluaran minimum yang harus dilakukan oleh masyarakat autonomus consumption dan pengeluaran
konsumsi akan meningkat dengan bertambahnya penghasilan. Pengeluaran yang dilakukan dalam hal ini adalah jumlah konsumsi pulsa mahasiswa
Unnes tahun 2008 dan menjadi autonomus consumption karena para mahasiswa belum mempunyai pendapatan.
Jumlah konsumsi pulsa mahasiswa Universitas Negeri Semarang Unnes tahun 2008 terbanyak pada mahasiswa fakultas hukum karena jumlah
rerata konsumsi pulsa mahasiswa tahun 2008 sebesar Rp.83.333,33 dan terkecil pada mahasiswa fakultas Ekonomi sebesar Rp.50.625,00. Jika dilihat
dari jumlah kiriman orangtua rerata pada kedua fakultas tersebut bukan merupakan jumlah kiriman terbesar dan terkecil dibandingkan dengan
fakultas Ilmu Keolahragaan FIK, dimana jumlah rerata kiriman orangtua FH sebesar Rp.616.666,67 dan FE sebesar Rp.556.250,00.
Teori Keynes dalam Waluyo 2004 : 44 mengatakan bahwa pengeluaran konsumsi sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan,
dimana pendapatan dengan konsumsi memiliki hubungan yang positif. Ini tidak akan sejalan dengan hasil penelitian karena jumlah konsumsi pulsa
mahasiswa Unnes tahun 2008 tentu disebabkan oleh pendapatan, dalam hal
ini jumlah kiriman orangtua. Jelas ada faktor lain yang mempengaruhi jumlah konsumsi pulsa Mahasiswa Unnes tahun 2008 yang tidak diteliti oleh penulis.
4.2.2.2 Jumlah Konsumsi Pulsa Menurut Jenis Kelamin