Konsep Penilaian Berbasis Kelas

commit to user Pengembangan Asesmen dalam Pembelajaran Sekolah Dasar 39

BAB III PENILAIAN BERBASIS KELAS

A. Konsep Penilaian Berbasis Kelas

Perubahan kurikulum membawa implikasi pada proses pem- belajaran, yang pada awalnya guru lebih menekankan pada selesainya pokok bahasan isi, namun melupakan hasil., dengan kurikulum berbasis kompetensi, penekanan ditujukan pada tercapainya kompetensi. Perubahan kurikulum hendaknya diikuti dengan adanya pola-pola kegiatan pembelajaran dan pola penilaian agar pencapaian kompetensi yang ditetapkan dapat secara maksimal tercapai. Dengan kata lain, pembaharuan kurikulum kurang bermakna bila tidak diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran dan praktik penilaian di kelas Pentingnya penilaian dalam kegiatan proses pembelajaran merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius, mengingat penilaian adalah bagian integral yang tidak terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dari serangkaian kegiatan belajar-mengajar yang dilaku- kan. Semua pihak bertanggung jawab dengan keberhasilan kegiatan pembelajaran, sehingga guru sebagai pengelola pembelajaran dituntut mampu mempersiapkan dan melakukan penilaian dengan prosedur yang benar agar tujuan pembelajaran yang ditetapkan tercapai. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, 2004. commit to user Pengembangan Asesmen dalam Pembelajaran Sekolah Dasar 40 Terdapat sejumlah keunggulan penilaian berbasis kelas antara lain: 1. Pengumpulan informasi baik formal maupun informal dilaksana- kan secara terpadu, dalam suasana menyenangkan, serta memungkingkan ada kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, dipahami dan mampu dikerjakannya. 2. Pencapaian hasil belajar siswa tidak dibandingkan dengan pres- tasi kelompok norm reference assessment, tetapi dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya, kriteria pencapaian kompe- tensi dalam rangka membantu siswa mencapai apa yang ingin dan harus dicapai dan bukan untuk menghakimi. 3. Pengumpulan informasi menggunakan berbagai cara agar kemajuan belajar dapat terditeksi secara lengkap. 4. Siswa dituntut agar dapat mengeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi menanggapi mengatasi masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri, bukan sekedar melatih siswa untuk memilih jawaban yang tersedia. 5. Hasil belajar dapat menentukan ada tidaknya kemajuan belajar dan perlu tidaknya bantuan Depdiknas, 2002. Dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas, guru perlu mem- perhatikan prinsip-prinsip dasar yang harus digunakan, terutama dalam rangka pencapaian kompetensi antara lain: 1. Valid Penilaian berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan alat yang dapat dipercaya. 2. Mendidik penilaian harus memberikan sumbangan yang positip terhadap pencapaian hasil belajar siswa. 3. Berorientasi pada kompetensi mampu menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum. 4. Adil dan objektif penilaian harus adil terhadap semua siswa dan tidak membeda-bedakan latar belakang siswa. 5. Terbuka kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 6. Berkesinambungan penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terus menerus, dan berkesinambungan untuk commit to user Pengembangan Asesmen dalam Pembelajaran Sekolah Dasar 63

BAB IV ASESMEN OTENTIK