commit to user
Pengembangan Assesmen dalam Pembelajaran Sekolah Dasar
1
BAB I KONSEP DASAR
PENGUKURAN, ASESMEN DAN EVALUASI
A. Pengertian Pengukuran
Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau
objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. Misalnya untuk mengukur tinggi atau berat badan seseorang dengan mudah kita
memahami karena aturannya telah diketahui secara umum.Tetapi untuk mengukur pendengaran, penglihatan atau kepekaan seseorang terhadap
sesuatu hal, jauh lebih kompleks dari itu, tidak semua orang dapat memahaminya. Dibutuhkan suatu kecakapan khusus karena dalam
melakukannya harus didikuti dengan seperangkat aturan atau formulasi yang disepakati secara umum oleh para ahli. Kegiatan pengukuran itu
akan lebih kompleks lagi bila akan mengukur karakteristik psikologik seseorang seperti kecerdasan, kematangan,atau kepribadian.
Dalam bidang pendidikan kita hanya mengukur atribut atau karakteristik peserta didik, bukan peserta didik itu sendiri. Dosenguru
dapat mengukur penguasaan peserta pendidikan dalam suatu mata kuliah maupun mata pelajaran tertentu yang telah dilatih, tetapi tidaklah
mengukur peserta didik itu sendiri.
Dalam proses pembelajaran guru juga melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil belajar yang hasilnya berupa angka-angka
yang mencerminkan capaian dan proses dan hasil belajar tersebut. Angka 60, 85,atau 100 yang diperoleh dari hasil pengukuran proses dan
hasil pembelajaran tersebut bersifat kuantitatif dan belum dapat memberikan makna apa-apa, karena belum menyatakan tingkat kualitas
dari apa yang diukur. Angka hasil pengukuran ini biasa disebut dengan
commit to user
Pengembangan Assesmen dalam Pembelajaran Sekolah Dasar
2 skor mentah. Angka hasil pengukuran baru mempunyai makna bila
dibandingkan dengan kriteria atau patokan tertentu. Berikut ini akan dikutip beberapa definisi pengukuran yang
dirumuskan oleh beberapa ahli pengukuran pendidikan dan psikologi yang seringkali dijadikan acuan beberapa penulis:
1. Norman E. Gronlund 1977 secara sederhana merumuskan
pengukuran sebagai” Measurement is limited to quantitative descriptions of pupil behavior”.
2. Gilbert Sax 1980 menyatakan “Measurement: The assignment of
numbers to attributes of characteristic of persons, events, or objects according to explicit formulations or rules”.
3. Richard H. Lindeman 1967 merumuskan pengukuran sebagai “the
assignment of one or a set of numbers to each of a set of persons or objects according to certain established rules”
4. Oriondo 1998 mendifinisikan pengukuran sebagai “ the process by
which information about the attribute or characteristics of things are determined and differentiated“. Pengukuran juga dinyatakan sebagai
proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu Ebel dan Frisbi 1986:14. Dengan demikian
esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan
tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
Dari definisi yang telah dikemukakan di atas terdapat dua karakteristik pengukuran yang utama, yaitu, 1 penggunaan angka atau
skala tertentu, dan 2 menurut suatu aturan atau formula tertentu.
B. Asesmen Penilaian