Pengaruh Psikokuratif Terhadap Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini

commit to user Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 9 Sumber: data primer, 2016 Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa rerata lama persalinan pada kelompok intervensi sebesar 8.85 dan kelompok kontrol sebesar 9.85 dengan nilai p sebesar 0,019 p 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna lama persalinan pada responden yang diberikan psikokuratif dan tidak diberikan psikokuratif. Hal ini diakibatkan adanya penurunan kecemasan yang mengakibatkan adanya penuruanan kortisol dalam tubuh. Hasil penelitian lain Utami 2011 menunjukan bahwa lama persalinan dipengaruhi oleh kecemasan selama kehamilan dan persalinan. Hal ini tentu diperlukan beberapa perlakuan untuk menurunkan kecemasan. Hasil penelitian sebelumnya Soetrisno 2009 yaitu bahwa psikokuratif terbukti meningkatkan prosentase persalinan normal dengan nilai p 0,006 p 0,05 dan mempercepat waktu persalinan. Hal ini dikarenakan dengan pemberian psikokuratif yang sesuai dipersepsi oleh sistem limbik di hipotalamus secara tepat akan mempengaruhi penurunan kortisol. Penurunan kortisol mempengaruhi sintesis protein sel meningkatkan produksi HSP Heat Shock Protein 60 dan ion kalsium. Hal tersebut akan meningkatkan konsentrasi cAMP cyclic-Adenosine Monophospate dalam sitoplasma dan pengaktifan cAMP dependentprotein kinase. Selanjutnya, mengakibatkan fosforilasi dan inaktifasi miosin rantai kinase serta menyebabkan kontraksi . Dengan demikian, tenaga yang timbul pada miosit meningkat dan berdampak kontraksi miometrium, maka waktu persalinan akan semakin cepat Salmah, 2006 ; Soetrisno, 2009.

D. Pengaruh Psikokuratif Terhadap Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini

Tabel 7 Perbedaan Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa pada kelompok intervensi responden yang berhasil melakukan inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak 15 responden dan yang tidak berhasil sebanyak 5 responden. Pada kelompok kontrol responden yang berhasil melakukan inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak 8 responden dan yang tidak berhasil sebanyak 12 responden. Hasil N Rerata p- value Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol 20 20 8.85 0,019 9.85 Berhasil Tidak p Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol 15 5 0,025 8 12 commit to user Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 10 uji statistik yaitu p sebesar 0,025 p-value 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna keberhasilan inisiasi menyusu dini pada responden yang diberikan psikokuratif dan tidak diberikan psikokuratif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Soetrisno 2009, bahwa dengan pemberian psikokuratif akan mengakibatkan penurunan kortisol. Penurunan kortisol akan memperlancar produksi oksitosin dalam tubuh. Pada trimester akhir kehamilan, CRH akan memperbanyak oksitosin untuk merangsang miometrum berkontraksidan meningkatkan produksi oksitosin. Produksi okstosin yang meningkat mengakibatkan produksi air susu ibu tidak lancar. Produksi air susu lancar dan meningkatkan motivasi ibu untuk menyusui bayi, terutama menyusui secara dini Keelan, 2007. Selain itu faktor pengetahuan pada ibu juga mempengaruhi keberhasilan inisiasi menyusu dini. Hal ini dibuktikan dalam penelitian Nastiti 2011 bahwa faktor pengetuhan merupakan faktor utama keberhasilan inisiasi menyusu dini. Hal ini pengetahuan seseorang akan memengaruhi sikap dari seseorang untuk melakukan tindakan Notoatmojo, 2010. Dalam penelitian Nastiti 2011 keberhasilan inisisasi menyusu dini juga dipengaruhi oleh persepsi ibu terhadap sikap bidan, sehingga adanya dukungan dari bidan untuk melakukan inisiasi menyusu dini meningkatkan keberhasilan inisisasi menyusu dini. Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan inisiasi menyusu dini, maka pemberian psikokuratif dengan dukungan kognitif dan spiritual dengan memberikan pengetahuan kepada responden mengenai inisiasi menyusu dini sesuai dengan teori. Selain itu adanya dukungan sosial sesuai teori bahwa faktor keberhasilan inisiasi menyusu dini dipengaruhi oleh adanya dukungan sosial dari keluarga dan bidan. Adanya dukungan fisik dengan perawatan payudara dalam komponen psikokuratif, maka keberhasilan menyusu dini dapat ditingkatkan. Hal tersebut terbukti dalam penelitian ini, bahwa dengan adanya 4 komponen dukungan kognitif, dukungan sosial, dukungan spiritual, dan dukungan fisik pada kelompok intervensi, responden yang berhasil melakukan inisiasi menyusu dini sebanyak sebanyak 15 responden dan yang tidak berhasil sebanyak 5 responden. Sedangkan pada kelompok control yang tidak diberikan psikokuratif responden yang berhasil melakukan inisiasi menyusu dini yaitu commit to user Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 11 sebanyak 8 responden dan yang tidak berhasil sebanyak 12 responden. Hasil keberhasilan inisiasi menyusu dini rendah pada kelompok kontrol disebabkan tidak adanya pemberian psikokuratif menyebabkan kurangnya motivasi pada ibu sehingga mempengaruhi proses bonding antara ibu dan bayi. Jadi berdasarkan hasil tersebut keberhasilan inisiasi menyusu dini pada responden yang diberikan psikokuratif lebih tinggi.

E. Pengaruh Psikokuratif Terhadap